Kamis, 14 Agustus 2008

Sapaan Pagi - 14 Agustus 2008

Setiap orang pasti memiliki rumah sebagai tempat tinggalnya, entah rumah itu layak ataupun tidak, gedongan ataupaun gubuk, pinggir rel atau kolong tol.
Saya yakin semua pasti memiliki tempat tinggal ini, maka mulailah mewartakan cinta.
Cinta berawal dari rumah, mulailah menyebarkan cinta dari rumah.
Mulailah setiap hari dengan mencintai mereka yang ada di dalam rumah, sapa mereka dengan kehangatan cinta, perhatikan mereka dengan kehangatan kasih dan hargai mereka dengan cinta sepenuh hati.
Jika hidup telah dimulai dengan cinta yang berawal dari dalam rumah maka langkah menyebarkan cintapun menjadi ringan untuk semakin mencintai orang lain.
Dengan kemampuan mencintai mereka yang ada dalam rumah lalu mereka yang ada diluar rumah, maka cinta dalam hidup menjadi penuh dan sempurna serta keselamatan akan ada dalam kelaurga itu.
Dunia membutuhkan cinta kita namun yang utama adalah orang-orang yang ada dalam rumah kita.
Ada seorang yang hidupnya laur biasa dengan rajim berdoa dan melakukan pelayanan cinta bagi orang lain bahkan waktumya hampir habis untuk pelayanan ini namun kelaurganya kurang diperhatikan serta anak-anak tumbuh dalam "kesendirian" dan "kehampaan" cinta.
Apa yang akan terjadi dalam keluarga semacam ini.
Pastilah kehancuran karena mereka tidak saling hidup dalam mencinta.
Ini akan sangat disesalkan.
Apa artinya memasukkan semua orang ke dalam surga tetapi orang yang tinggal dirumahnya masuk neraka?
Ini mungkin sangat "hebat" tetapi sangat "disayangkan"
Mari memulai cinta dalam keluarga dahulu sehingga cinta itu akan semakin bersinar sehingga hidup menjadi lebih penuh dan semakin sempurna.
Godaan dan "cenkeraman' kejahatan dunia ini akan dapat ditangkal jika orang telah mendapatkan cinta dalam keluarga.
Cinta ini bukan sebatas pengajaran melainkan sebuah pengamalan dalam perbuatan sehari -hari.
Cinta harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Semoga kita dapat membangun cinta dalam keluarga dan orang sekitar sehingga dunia tahu kalau kita adalah muridNya.
"Hendaklah engkau saling mencintai supaya dunia tahu kalau engkau adalah muridKU"
Pesan cinta ini diwartakan oleh Yesus dan kita diharapkan untuk melaksanakannya.
Selamat berakhir pekan dalam cinta dengan keluarga Anda.
Salam dalam cinta membangun dunia baru melalui keluarga.
petrusp.

Sapaan Pagi - Cinta dalamKeluarga

Setiap orang pasti memiliki rumah sebagai tempat tinggalnya, entah rumah itu layak ataupun tidak, gedongan ataupaun gubuk, pinggir rel atau kolong tol.
Saya yakin semua pasti memiliki tempat tinggal ini, maka mulailah mewartakan cinta.
Cinta berawal dari rumah, mulailah menyebarkan cinta dari rumah.
Mulailah setiap hari dengan mencintai mereka yang ada di dalam rumah, sapa mereka dengan kehangatan cinta, perhatikan mereka dengan kehangatan kasih dan hargai mereka dengan cinta sepenuh hati.
Jika hidup telah dimulai dengan cinta yang berawal dari dalam rumah maka langkah menyebarkan cintapun menjadi ringan untuk semakin mencintai orang lain.
Dengan kemampuan mencintai mereka yang ada dalam rumah lalu mereka yang ada diluar rumah, maka cinta dalam hidup menjadi penuh dan sempurna serta keselamatan akan ada dalam kelaurga itu.
Dunia membutuhkan cinta kita namun yang utama adalah orang-orang yang ada dalam rumah kita.
Ada seorang yang hidupnya laur biasa dengan rajim berdoa dan melakukan pelayanan cinta bagi orang lain bahkan waktumya hampir habis untuk pelayanan ini namun kelaurganya kurang diperhatikan serta anak-anak tumbuh dalam "kesendirian" dan "kehampaan" cinta.
Apa yang akan terjadi dalam keluarga semacam ini.
Pastilah kehancuran karena mereka tidak saling hidup dalam mencinta.
Ini akan sangat disesalkan.
Apa artinya memasukkan semua orang ke dalam surga tetapi orang yang tinggal dirumahnya masuk neraka?
Ini mungkin sangat "hebat" tetapi sangat "disayangkan"
Mari memulai cinta dalam keluarga dahulu sehingga cinta itu akan semakin bersinar sehingga hidup menjadi lebih penuh dan semakin sempurna.
Godaan dan "cenkeraman' kejahatan dunia ini akan dapat ditangkal jika orang telah mendapatkan cinta dalam keluarga.
Cinta ini bukan sebatas pengajaran melainkan sebuah pengamalan dalam perbuatan sehari -hari.
Cinta harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Semoga kita dapat membangun cinta dalam keluarga dan orang sekitar sehingga dunia tahu kalau kita adalah muridNya.
"Hendaklah engkau saling mencintai supaya dunia tahu kalau engkau adalah muridKU"
Pesan cinta ini diwartakan oleh Yesus dan kita diharapkan untuk melaksanakannya.
Selamat berakhir pekan dalam cinta dengan keluarga Anda.
Salam dalam cinta membangun dunia baru melalui keluarga.
petrusp.
Previous | Next | Back to Messages

Rabu, 06 Agustus 2008

Domus Karitatis 10

Keadaan hidup bukan apa yang terjadi pada diri kita melainkan apa yang terjadi pada jiwa kita.
Jiwa yang sehat mampu memandang positip apa yang terjadi walaupun diri dalam keadaan yang tidak menguntungkan.
Tadi pagi selesai berdoa ada pesan yang masuk ke pijetan saya,
Bunyi pesan itu,"Pak tua, aku udah tidak di kute lagi, pindah ke denpasar, kok Tuhan tidak tolong aku ya. Banyak sekali pengeluaran sampai-sampai harus jual cincin kawin, hp dan barang-barang lain. Tapi Tuhan cuek aja, aku merasa Tuhan tidak menolongku. Aku jadi malas berdoa, padahal sebelum pindah aku rosario dan novena tapi tetap tidak ada jawaban".
Saya tidak bisa berbuat banyak menanggapi pesan yang masuk ke pijetan saya ini.
Hanya satu hal yang bisa saya lakukan yaitu menelepon rekan ini yang telah memberitahukan keadaannya yang seolah "menyedihkan" ini.
Sewaktu pijetan saya menyambung ke pijetannya, teman itu langsung cerita banyak sekali tentang apa yang dialaminya.
Ia merasa Tuhan sangat jauh dan tidak mendengarkan doa-doanya malah ia bercerita kalau di tempat barunya ini pengeluaran membengkak karena untuk urus "kipem" saja hampir dua ratus ribu rupian untuk dia dan suaminya, belum biaya lain-lain.
Dalam ceritanya, teman ini mengalami keputusasaan akan apa yang terjadi.
Tuhan serasa jauh dengan dirinya.
Saya hanya bisa mendengarkan keluh kesah teman ini.
Setelah teman ini selesai berbicara, giliran saya yang berbicara.
Pertama saya katakan," Benarkan Tuhan sudah tidak berpihak kepadamu?".
Tambah saya,"Kalau Tuhan tidak menolong, bagaiamana U dan suami U bisa sampai ditempat baru itu dan hidup sampai saat ini bahkan kita bisa bicara dalam telp ini".
Teman ini menajwab," Iya saya juga syukur pada Tuhan karena dalam keadaan sulit ini, saya dan suami tetap bisa mengerjakan sendirian tanpa teman dan sampai saat ini tidak punya hutang sedikitpun walaupun sudah menjual apa yang kami punyai".
Jawab saya,"itulah cinta Tuhan, Anda dan suami diberi kekuatan".
Ingat sms saya pagi tadi," Anda memerlukan Allah dalam hidup ini karena dalam Allah ada segalanya. Cinta, kekuatan dan semangat hidup ada dalam Allah. Pegang Allah dan bawa kedalam hati agar hidup terpenuhi".
Jawab teman itu," Iya, tetapi Tuhan kok sampai membuat aku demikian ini lho?".
"Ya bersyukurlah karena dengan demikian berarti Allah masih ada dan memberi kekuatan dalam diri Anda".
Lalu saya bercerita tentang kejadian yang saya alami pada hari minggu kemarin.
Kejadian ini tentang anak-anak yang kami kunjungi dengan bakti sosial kesehatan disana.
Saat saya bersama anak-anak ini,
Saya bercerita kepada mereka tetang perlunya semangat hidup dan tidak cepat putus asa akan apa yang terjadi dalam hidup ini.
Saya bercerita tentang sejarah KFC.
Saya tanyakan apakah pernah mengetahui tentang siapa orang pertama yang membuat ramuan KFC sehingga menjadi suskses sampai sekarang.
Ada anak yang bertanya KFC itu apa.
Saya menjawab," ayam yang digoreng dengan tepung kriuk-kriuk, apakan pernah makan?"
Ada anak menjawab,"belum, apakah KFC itu sama dengan Pizza, kalau Pizza pernah makan".
Saya jadi sedih mendengar cerita anak-anak ini, anak-anak ini yang belum makan yang namanya KFC ini dan saya tidak jadi menceritakan tentang KFC ini dan saya ganti dengan cerita Fores Gam, seorang anak yang dapat meraih cita-citanya walaupun mengalami kecacatan bahkan tumbuh sebagai anak yang memiliki semangat persaudaaraan yang tinggi dengan teman-temannya.
Anak-anak senang dengan cerita ini dan diakhir cerita ada anak yang bilang, "kak nanti kalau kesini dibawain kenang-kenangan ya".
Jawab saya,"kenang-keenangan apa?".
Jawab anak itu,"permen".
"Apa?, Permen?", saya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh anak itu.
Kenang-kenangan yang diharapkannya adalah "permen".
lalu saya berjanji untuk datang lagi guna mengantarkan permintaan anak-anak ini.
Hanya KFCnya tidak saya belikan kerena tentu akan mengeluarkan baiya yang bayak terutama untuk sekitar 150 anak.
Sungguh tidak dapat dipercaya.
Hanya dalam waktu 2 jam perjalanan dari denpasar, anak-anak belum pernah makan yang namanya KFC, atau mereka memang pernah makan tetapi tidak tahu kalau makanan itu bernama KFC.
Yang pasti kejujuran dan kepolosan anak-anak ini membangkitkan semangat dalam diri saya untuk bisa melakukan yang lebih bagi kehidupan ini.
Apalagi menyangkut sebuah permintaan kenang-kenangan yang hanya berupa,"permen".
Inilah hidup dalam Allah yang penuh kesederhanaan dan bukan hidup yang muluk-muluk sehingga tidak dapat digapai.
Hidup dalam kebersamaan dengan Allah adalah hidup yang penuh dengan cinta kasih, kerendaha hati dan semangat kemiskinan yang nampak dari hidup dalam kesederhanaan.
Beruntunglah orang yang hidup dalam cinta Allah karena segala perkara daapt ditanggung.
Allah tidak akan membiarkan orang beriman berjalan sendirian dalam menanggung beban hidup karena cintaNya akan menyertai sepanjang jalan.
Dengan hidup dalam kebersamaan dengan Allah ini hidup akan terpenuhi karena keinginan daging bukan menjadi prioritasnya.
Semua bisa digapai.
Inilah cerita yang saya ceritakan kepada teman ini dan saat ini saya ceritakan kepada Anda, semoga berguna pula.
Hidup harus bisa selalu bersyukur kepada Allah akan Apa yang telah diberikan.
Karena dengan bersyukur maka Jiwa kita akan selalu dalam kedamaiannNya yang mengagumkan.
Dalam perjalanan hidup, tidak harus ada kekawatiran, karena cinta Allah tidak berubah.
Semua akan berjalan sama seperti matahari akan tetap terbit dari arah timur dan tengggelam ke arah barat, hanya kadang ada awan yang menghalangi.
Semua tetap sama pada peredarannya.
Maka nikmatilah hidup ini dengan cinta dan sukacita walaupun kesulitan ada.
Ingatlah kita punya dunia sendiri yang berbeda dengan dunia orang lain, jangan membandingkan karena dengan membandingkan, hidup akan terjebak pada persaingan yang akhirnya menimbulkan kekecewaan dan kekawatiran.
Tetaplah tenang dalam keadaan hidup ini dan teruslah percaya kepada Allah akan apa yang terjadi dalam perjalanana hidup ini.
Teman saya hanya bilang," akan saya coba ya pak tua".
"Ok, tetapi jangan hanya di coba melainkan harus dihidupi dalam keberadaan sehari hari", jawab saya.
Sambung saya," saya paham dengan apa yang Anda alami karena saya pernah mengalaminya bahkan saya pernah sampai pada titik paling bawah dalam hidup ini".
Keyakinan kalau Allah tetap mencintai walaupun dunia membenci adalah kunci pertama yang diperlukan untuk bangkit dalam hidup ini.
Karena pintu rumah saya ada yang membuka maka saya cepat-cepat keluar kamar dan mengakhiri percakapan pagi ini dengan mengatakan kalsu saya akan mencari tempat barunya ini dan percakapan selesai. Lalu saya menemui tamu yang datang,
Mungkin Anda tahu tamu "macam" apa yang mencari saya pagi-pagi, ini urusan...... dimana saya diharapkan ikut menyelesaikan persoalan yang dihadapi tamu ini.
sunggguh hari ini menjadi hari yang "membahagiakan" sekaligus "meneydihkan" karena sejak pagi sudah berurusan dengan berbagai macam persoalah hidup yang menimpa orang lain tetapi saya dilibatkan kedalam permasalahan itu.
kegembiraanya adalah boleh menjadi bagian dari hdiup orang lain, kesedihannya adalah harus ikur menyelesaikan permasalahan hidup mereka.
Inilah panggilah kita di dunia ini yaitu menjadi bagian dari hidup orang lain dalam keadaan apapun, walaupun hanya bagian kecil saja.
Hidup bukan hanya milik diri sendiri tetapi milik orang lain dan kalau kita sudah sampai peda tahap ini maka hidup akan menjadi lebih berarti.
Jiwa akan selalu berbahagia walaupun diri dalam keadaan yang tidak mengenakkan.
Dengan keadaan ini maka Allah tidak akan merasa sia-sia telah menciptakan kita karena kita sungguh memiliki arti bagi kehidupan ini.
Untuk apa hidup ini kalau akhirnya hanya untuk mati? jawabannya adalah untuk menjadi bagian hidup orang lain terutama dalam hal berbagi cinta.
Semoga kita sungguh menjadi bagian orang lain sehingga hidup kita sungguh berarti sehingga keadaan apapun yang terjadi menjadi berkat bagi diri kita.
Jiwa kita akan semakin disempurnakan dalam keabaikan jika telah melakukan tindakan demikian
salam dalam cinta membangun dunai abru dengan keterliabtan apda keebradan orang lain.
petrusp.

Jumat, 01 Agustus 2008

Domus Karitatis 9

Percayakah Anda kalau kekuatan jahat mulai memasuki kehidupan anak-anak?
Saya tercengang dengan kejadian yang diceritakan dokter spesialis kulit yang praktek di tempat kami, (walaupun spesialis bayaranya tetap Rp.5.000, untuk obat dan tatap muka dengan dokternya).
Memang ini hanya sebatas cerita singkat dan bukan "testimoni" yang bisa dipercaya.
Tetapi ini bisa menjadi pelajaran bagi hidup kita.
Anda percaya boleh, tidak percaya "monggo' terima kasih.
Selesai praktek dokter ini bercerita kepada saya kalau tadi menangani seorang anak SMA yang sudah kena penyakit menular seksualitas, lalu pasien itu ditanya oleh dokter ini sejak kapan "bermain" dan anak ini mengatakan sejak kelas SMP.
Bahkan anak ini mengatakan kalau ada anak-anak SD yang bisa "dipakai" sekedar untuk senang-senang.
Anak ini juga menawarkan kepada dokter ini kalau mau ketemuan dengan anak-anak SD, SMP atau SMA bisa diatur.
Anak ini dengan ketenangannya menceritakan petualangannya dalam "bermain" dengan teman-temannya.
"Gila", pikir saya sambil tercengang dari cerita dokter ini.
Bahkan dokter ini mengajak saya untuk bertemu dengan anak ini karena ia harus kontrol minggu depan.
Saya menghiyakan saja, dan dokter ini menawarkan apakah boleh hari Sabtu malam minggu membuka praktek khusus menangai penyakit kulit dan kelamin.
Saya belum bisa menghiyakan karena harus berkoordinasi dengan dokter yang lainnya serta pengurus klinik yang lain.
Apalagi obat untuk penyakit ini harganya lebih mahal dibanding dengan penyakit yang lainnya.
Dokter ini mengatakan," ini praktek menolong pasien yang sudah dikenal saja dan obatnya dibikinkan resep"
Yang pasti ini ajang memberikan penanganan kepada anak-anak sekaligus memberikan pembinaan kepada mereka.
Pertanyannya saya,"apakah bisa dibina anak-anak demikian ini?".
Apalagi dengan enaknya mereka mengatakan,"hanya dengan uang rp.30.000,00, bisa bermain dengan perempuan muda usia sekitar 25 tahun bahkan tidak bayar bermain dengna teman-temannya".
Apa yang bisa kita harapkan dari generasi yang demikian?
Memang masih banyak anak-anak lain yang "baik" dan belum terkontaminasi dengan keadaaan ini tetapi yang terkontaminasipun juga banyak.
Malah menurut dokter ini, selama dia praktek menangani pasien.
Anak -anak ini mulai melakukan hubungan badan pada usia 15 atau 16 tahun.
Sebagin besar ketika mereka masih dibangku sekolah dan melakukan hubungan dengan pacarnya atau teman-temamnya.
Apa tidak mengerikan kejadian yang demikian ini?
Pulau Dewata memang pulau yang penuh budaya dengan religi yang kuat sekaligus pulau yang menyediakan bidadari dengan usia yang masih muda untuk bisa menjadi pelayan laki-laki.
Kebiasan melakukan "permaian" sudah menjalar dalam diri anak-anak seusia sekolah bahkan ketika masih dibangku SMP.
Penyakit seksualitaspun merajalela.
Anak-anak muda yang seharusnya masih berkutat dengan cinta monyet tenyata sudah menajdi "monyet" yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon.
Tak ayal lagi keadaan ini tentulah akan menjadi bencana di kemudian hari.
Kasus penyakit hiv aids akan sangat kuat dalam kancah kehidupan yang demikian ini.
Semakin maju daerah dalam pariwisata maka semakin maju pula tuntutan penyediaan tempat -tempat penyedia "kenikmatan" bagi pengunjungnya.
Keadaan ini tidak bisa dipungkiri dan dicegah karena memang ini adalah "tuntutan" yang harus ada dalam dunia pariwisata.
Gerak kehidupan yang tidak berhenti sepanjang malam membutuhkan keseimbangan dari setiap penghuninya.
Keseimbangan ini disamping kesenangan badan, jiwa juga kesenangan biologis.
Keadaan sungguh sangat mengerikan jika hal ini dibiarkan.
Kasus -kasus penyakit seksualitas akan meningkat bahkan menyerang anak-anak yang seharusnya masih "murni" sebagai calon pemimpin masa depan.
Ini bukan salah siapa-siapa namun ini adalah keadaan yang terjadi sesuai dengan tututan yang ada.
Saat ini yang bisa dilakukan adalah menangani mereka dengan cinta dan memberikan kesadaran akan kebaikan hidup mereka.
Memang yang saya tuliskan ini bukan gambaran secara menyeluruh tetapi ini hanya pengamatan kecil dari dokter yang membantu praktek di tempat kami dan saya sendiri belum membuktikannya.
Ini hanya cerita yang saya dengan sore ini setelah dokter ini praktek.
Memang beberapa kali kami menangani kasus "keputihan" yang menyerang beberapa pemudi dengan usia yang masih belia,
Bahkan ada dua yang mengaku memang berprofesi sebagai "pramunikmat".
Jelas kami tidak bisa menyalahkan dan berbuat banyak kecuali memberi saran demi kebaikan mereka.
yang pasti keadan ini pantas menjadi pelajaran bagi kehidupan kita untuk semakin menjaga anak-anak dalam cinta dan memberikan gambaran hidup yang baik jauh dari "kelicikan" kuasa jahat dunia ini dengan terus mendampingi perjalanan kehidupan anak-anak.
Kita semakin sadar bahwa bahaya ini bukan hanya menyerang anak-anak perempuan tetapi anak-anak laki-lakipun dapat menjadi korban bagi mereka yang mengintai disekitar kita.
Kehati-hatian dalam menjaaga anak-anak adalah penting dalam hidup ini terutama dalam dunia yang seperti saat ini.
Siapa yang menyangka kalau "setan" mulai berkuasa di dunia ini dan kerjanya sulit diduga.
Kita lihat apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus yang sedang "gegar" di negeri ini dengan seorang bernama "Ryan"
Semua orang negeri ini pasti mengeti beritanya.
Ternyata orang seperti Ryan ada diantara kita.
Kita sulit membedakan mana yang "Baik" dan mana yang "buruk" karena memang mereka tidak nampak dipermukaan.
Siapa yang tahu juga kalau anak-anak SMP atau SMA yang masih memakai baju seragam ternyata sudah "ditelanjangi" oleh tangan-tangan sahabatnya sendiri.
Sungguh semua tidak bisa diduga dan dikira-kira.
Maka hanya kehati-hatian dan kewaspadaan yang diperlukan dalam kehidupan ini.
Pekerjaan kita masih banyak untuk "menyelamatkan" kehidupan ini.
Bukan dari kehancuran perang atau kehancuran "kiamat" Tuhan tetapi dari kehancuran yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Kehancuran ini secara pelan tapi pasti sudah diciptakan tanpa disadari.
Sungguh dunia akan semakin merana dengan keadaan ini dan Allah yang menciptakan dunia dengan penuh cinta akan meratap sedih dengan apa yang terjadi.
Ia yang menciptakan dengan cinta telah dihancurkan oleh ciptaanNya sendiri.
Dan ini tentu adalah sebuah luka yang amat dalam di hati Allah.
Kebebasan yang diberikan pada manusia telah disalahgunakan hanya demi kenikmatan dan kegembiraannya sendiri yang sebenarnya adalah jalan yang menghancurkan.
Semoga kita boleh berbuat lebih baik dalam dunia ini dengan menjadi rekan bagi mereka yang membutuhkan.
Terutama -anak-anak yang hidup dalam cengkeraman kuasa kegelapan dunia ini.
Mari bergandeng tangan untuk mereka yang sudah "terjerumus kedalam sumur nistapa ini", mereka akan terjermus dan mereka yang belum terjerumus.
Hanya dengan cinta mereka akan tertolong.
Salam dalam cinta membangun dunia baru.
petrusp.