Sabtu, 27 September 2008

Pesta St. Vincentius

Siapakah St Vincent de Paul ini sehingga Gereja merayakan pestanya?
Tentu ada alasan khusus yang istimewa sehinga pribadi ini layak dirayakan pestanya dan "mungkin" dari Anda tahu alasan pestanya diperingati dan Anda mengerti kiprah hidup orang suci ini.
Saya sebagai salah satu "pengikut" semangat Beliau, sedikit mengerti sejarah hidup Beliau,
Sekali lagi hanya sedikit yang saya ketahui.
Namun yang utama "nyantol" di benak saya adalah akan satu hal yaitu daya pikat yang diwariskan pada kehidupan ini.
"Daya pikat utama yang diwariskan pada dunia dan menjadi kekayaan setiap pengikutnya adalah cintanya yang tulus untuk mengangkat martabat manusia menjadi pribadi yang berharga sehingga layak diperhitungkan dalam kehidupan ini.
Setiap orang adalah berharga termasuk mereka yang terkecil di dunia ini dan mereka tidak dianggap keberadannya".
St Vincent sangat "memahami" dan "merasakan" sungguh apa yang dialami oleh mereka yang "dikucilkan" oleh dunia karena keberadaannya yang tidak diperhitungkan.
Ketika melihat bayi-bayi yang terbuang, St Vincent merasakan kesedihan tangisan bayi-bayi itu sehingga ia menggendong bayi-bayi itu di tangannya dan membawanya pulang di tempat tinggalnya dan meminta rekan-rekannya yang tergabung dalan ibu-ibu cinta kasih mengasuh keberadaan bayi-bayi itu dan setiap pagi beliau berjalan untuk menemukan setiap bayi yang terbuang.
Tangisan penderitaan bayi-bayi itu sungguh membuat hati beliau tersentuh sehingga beliau melakukan apa yang terbaik bagi bayi-bayi itu.
Ketika melihat orang miskin, St Vincent merasakan sungguh penderitaan dan kelaparan orang-orang miskin itu sehingga beliau mengurangi makanannya dan berusaha memperhatikan mereka dengan meminta para suster PK melayani mereka yang miskin itu, dari keperpihakan kepada yang msikin itu hadir pribadi istimewa lain bernama Margareth Nesau yang tidak mampu baca tulis tetapi setiap hari bersedia menggendong sup di pundaknya untuk dibagikan kepada mereka yang miskin kekuarangan makan.
Ketika melihat para Imam tidak lagi hidup dalam "keimamannya", St Vincent merintis pertemuan setiap hari selasa untuk memberikan "pelajaran" kepada mereka sehingga dihasilkan imam-imam yang sungguh menghidupi "keimamanya" dan dari sana terbentuklah para imam Congregasi Misi yang menjadi tulang punggung pelayanan Cinta kasih kepada mereka yang kecil tersisihkan terutama daerah-daerah yang ditinggalkan imam sehingga pelayanan rohani umat teraabaikan.
Sungguh pandangan mata hati St Vincent sangat tajam sehingga menembus setiap lapisan kehidupan terutama yang berkaitan dengan "penderitaan" dan "ketidakadilan"
Cintanya yag besar dan tulus untuk mereka yang menderita menjadikan seluruh hidupnya adalah cerminan kehadiran Allah sendiri.
Semua yang dilakukannya diwariskan kepada kita terutama yang mau hidup seperti beliau dalam pelayanana kepada orang kecil.
St Vincent dalam melakukan cintanya tidak pernah terlepas dari penyelenggaraan Allah dan pertolongan Bunda Maria.
Beliau paham sungguh akan campur tangan Allah, sehingga setiap apa yang dipikirkan dan diprogramkan selalu dipersembahkan kepada Allah melalui Bunda Maria sehingga Allah sendiri yang bekerja dan Beliau hanya menjalankan apa yang dikehendaki Allah.
Kecintaannya kepada orang miskin dan kecil Beliau kukuhkan dalam Perlindungan Bunda Maria sehingga apa yang dilakukan dalam serikat-serikat yang dibentuk dipersembahkan di bawah Kaki Bunda Maria.
Sehingga setiap pengikutnya wajib pula mencintai Bunda Maria sebagai teladan kesetiaan kepada Allah.
"Hendaklah setiap dari Anda berdoa rosario setiap haris ebagai bakti dan cinta kepada Bunda Maria".
Pemikian yang beliau lakukan sungguh merupakan pikiran yang bersumber dari Allah sendiri sehingga setiap pemikiran beliau yang bersih, jujur dan penuh cinta menjadi daya pikat yang luar biasa menarik banyak orang untuk mau terlibat dengan apa yang Beliau dipikirkan dan diprogramkan.
Jalan pencapaian pemikiran memang tidak mudah tetapi Beliau selalu memiliki keyakinan yang kuat sehinnga jalan selalu dibukakan.
Pemikiran Beliua yang luar biasa hebat berkaitan dengan pelayanan orang kecil yang memberikan efek semangat luar biasa bagi pengikutnya adalah kurang lebih seperti berikut,"Orang kecil memiliki rejekinya sendiri-sendiri dan hanya dibutuhkan orang yang mampu mengkoordinasi"
Dari kalimat yang Beliau katakan ini jelas bahwa tak perlu ada kekawatiran ketika orang mau melayani orang kecil, karena mereka selalu memiliki jalan dan jalan itu adalah Allah sendiri.
Allah yang akan menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan dalam pelayanan sehingga setiap orang yang terpanggil dalam pelayanan ini hanya "cukup" mengkoordinasi apa yang diberikan Allah dalam pelayanan ini melalui orang lain yang mau terlibat.
Kalimat lain yang juga kuat menggema dalam hidup ini adalah," bukan besarnya karya yang kalian lakukan tetapi berapa banyak orang yang kalian libatkan dalam karya ini".
Kalimat ini adalah ajakan kalau karya pelayanan kepada orang kecil bukan melulu milik sendiri sehingga kebesaranya juga milik sendiri tetapi karya ayng besar adalah kaya bersama melibatkan orang lain didalamnya.
orang lain diharapkan diikutsertakan untuk ambil bagian sehingga keselamatan banyak orang akan semakin terjangkau.
Beliau sungguh memiliki pemikiran yang tajam pada kehidupan ini akan keyakinan pada Allah dan peran serta orang lain dalam pelayanan.
Tak dapat diragukan lagi bahwa bara api cinta pada pelayanan pada orang kecil yang beliau wartakan adalah sungguh mengena pada hati setiap orang terutama mereka yang mau memiliki keterlibatan.
Beliu jeli menangkap pesan kehidupan ini sehingga tahu sungguh celah mana yang dapat dipakai untuk mengajak semakin banyak orang terlibat dalam pelayanan orang kecil sehingga Beliau memberikan tempat yang istimewa pada orang kecil yang menjadi prioritas pelayanan.
Orang kecil adalah Tuan, Majikan, Guru bahkan sakramen sehingga tidak memberikan cinta kepada mereka berarti membuang kesempatan untuk mendekati Allah.
Orang "kecil" adalah Tuan, karena dalam diri mereka ada Kristus yang hadir,
Orang "kecil" adalah Majikan karena merekalah yang memiliki kerajaan surga,
Orang "kecil" adalah Guru karena merekalah yang sanggup mengajarkan apa hidup ini sebenarnya dan dalam diri mereka ada sejuta misteri yang sulit dipahami sehingga hanyan dengan tinggal bersama mereka akan memperoleh pengajaran yang istimewa dari hidup mereka.
Orang "kecil" adalah Sakramen karena mereka adalah tanda kehadiran Allah yang nyata terutama seperti kehadiran Kristus sendiri dalam kandang domba sebagai bayi kecil yang lemah, miskin dan rapuh.
Sungguh dalam diri orang miskin ada sejuta kekautan dan sejuta kekayaan yang tidak bisa diperoleh kalau tidak bersedia tinggal bersama dengan mereka.
St Vincent sungguh menjadi manifestasi orang yang mau belajar dari kehidupan orang kecil dan mengambil intidari dari ekhidupan orang kecil.
Sungguh dalam diri santo ini ada hal yang tidak dapat diperoleh dari Santo yang lain sehingga St Vincent merupakan orang kudus yang istimewa dalam sejarah Gereja.
Dialah orang kudus yang menemukan wajah Allah "dibawah" yang tidak ditangkap oleh banyak orang.
Mistik kehidupan Beliau dalam ada dalam kemampuan menangkap wajah Allah yang ada dalam tatapan kepada mereka yang kecil, miskin dan terlupakan oleh dunia bahkan cenderung dimusuhi dan berusaha untuk dihapuskan.
"orang kecil akan selalu ada bersama kamu".
"dan barang siapa yang memperhatikan mereka yang terkecil ini, merekalah yang memiliki kerajaan surga," sabda Tuhan.
Sunguh dalam diri orang kecil ada kerajaan Surga ,
Dan hal ini yang ditangkap oleh mata St Vincent bukan hanya dengan mata inderanya tetapi dengan ketajaman mata hatinya.
Semoga apa yang telah St Vincent lakukan dalam kehidupan ini sungguh menjadikan cerminan hidup kita sehinnga kita bisa merasakan kerajaan surga seperti yang dirasakan beliau.
Salam dalam cinta dengan meneladani hidup St Vincent.
SELAMAT PESTA St. VINCENTIUS de PAUL.
27 September 2008
Semoga kekuatan hati Beliau dalam mencintai orang kecil ada dalam diri kita.
pesta st Vincent.
petrusp.

Jumat, 26 September 2008

Sapaan Akhir Pekan

Buatlah hidup dalam kegembiraan,
Jangan larut pada kesedihan karena kesedihan tidak mengubah sesuatu dan malah mematikan kekuatan-kekuatan dalam diri kita.
Tinggalkan kesedihan dan jadikan kesedihan sebagai batu loncatan menggapai kegembiraan.
Sore kemarin sewaktu saya pulang dari bepergian, ada Ibu dengan dua anak dan suaminya duduk diteras klinik sambil tertidur dan dua anaknya juga tertidur.
Kedua anak ini kurus sekali dan mereka berdua tertidur sangat pulas, satu dipangkuan ibunya dan satu dipangkuan bapaknya.
Saya kaget setengah hidup sewaktu melihat mereka "ndlosor' dilantai yang kotor di teras klinik kami.
Lalu saya bangunkan mereka dan saya tanyakan ada keperluan apa kok tidur di teras klinik kami.
Mereka langsung bangun dan ibu itu mengatakan," Ada perlu dengan bapak".
"ayo masuk rumah dulu", ajak saya pada mereka.
Setelah mempersilahkan mereka masuk, saya meninggalkan mereka di ruang tunggu klinik dan saya sendiri masuk ke ruang tengah untuk meletakan barang yang saya bawa.
Saya lalu menemui mereka dan saya tanyakan kembali apa keperluan mereka ingin bertemu dengan saya.
Ibu itu lalu menceritakan keperluanya yaitu memerlukan uang untuk "ngaben" pamannya yang meninggak kemarin di rumah sakit.
Pamanya ini harus diaben segera karena mati secara tidak wajar dan pamanya ini tidak boleh dibawa pulang ke rumah atau ke banjar.
Masyarakan banjar bersedia untuk secepatnya nagben tetapi dibutukan biaya dan semua biaya ditanggung oleh sanak saudara dari paman itu dan Ibu ini juga kebagian jatah untuk membantu proses ngaben dan setelah keliling kemana-mana untuk mencari pinjaman tidak ada yang meminjami maka ibu ini memberanikan diri menemui saya untuk pinjam uang karena sudah tidak ada jalan lain untuk pinjam uang ke orang laint ermasuk saudara-saodaranya.
Saya tidak tahu mengapa kok saya menjadi jalan terakhir dari permasalahan ibu ini.
Saya tidak bisa bicara banyak, setelah mendengarkan cerita yang diceritakan ibu itu.
Untung ada uang klinik yang saya pegang dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu itu.
Lalu saya memberikan uang kepada ibu ini.
Setelah Ibu dan kelaurga itu pulang, Saya menceritakan kejadian ini pada bendahara kalau uang klinik yang saya pegang dengan uang yang ada pada saya, saya pinjamkan untuk dipakai menolong ibu yang kesulitan kana ibu ini tidak punya uang.
Bendahara menanyakan, kapan dikemablikan? apa pekerjaan orang yang pinjam uang ini? dan saya jawab kalau saya tidak tahu kapan dikembalikan dan yang pinjam uang adalah penganguran.
Bendaha klinik langsung menjawab,"penganguran kok dipinjami uang, dengan apa bisa bayar utang?".
Saya tersentak dengan jawaban ini dan saya jawab," kalai keluarga itu memiliki pekerjaan dan punya uang tentulah keluarga ini tidak pinjam uang".
"Ok, nanti aku yang akan ganti pinjaman keluarga ini kalau sudah memiliki uang", saya mengakhiri pembicaraan dengan bendahara kami.
Setelah kejadian ini saya termenung sendiri akan kejadian yang baru terjadi ini.
"kok bisa keluarga ini mencari saya dan rela duduk tertidur di emperan klinik untuk menunggu saya", pikir saya.
Tambah lagi,"mengapa sewaktu saya pergi kok gerbang tidak saya kunci sehingga Ibu itu dengan mudah masuk ke klinik dan menunggu saya disana dan dengan mudah saya meminjami uang setelah mendengarkan cerita Ibu ini".
Banyak pikiran terus memenuhi otak kecil ini.
"mungkin ketotolan yang sedang saya almai, saya tidak emikirkan akan apa yang akan terjadi terutama perhitungan setelah peminjaman uang itu, seperti yang dikatakan bendahara kami itu," pikir saya lagi.
Spontanitas ayng saya lakukan karena ada kesedihan yang dialami oleh kelaurga itu.
Sungguh semua diluar kemampuan nalar saya yang "cupet" ini.
Disisi lain, keberanian dan keyakinan keluarga ini untuk berharap kalau saya bisa membantu keperluanya, sungguh juga diluar kendali saya.
Memang pertama saya ragu untuk membantu kelaurga ini tetapi dari cerita tentang pamannya yang sendiri tidak menikah dan harus meninggal dengan sakit yang tidak wajar sehingga harus diaben dengan segera membuat saya ingat akan hidup saya sendiri yang juga demikian tanpa memiliki andalan apa-apa.
Saja juga hidup sendirian dan tidak tahu apa yang akan terjadi esok.
kesedihan menyusup disela-sela hati saya.
Yang pasti rumah ini telah menjadi rumah bagi mereka yang membutuhkan dan disana mereka memiliki pengharapan akan kebaikan dan kegembiraan hidup.
Syukur kepada Allah akan semua kebaikan yang diberikan pada rumah sederhana ini.
yang pasti keberanian keluarga ini unutk hadir ke dalam rumah kami karena penderitaan yang dialami.
penderiaaan ini bukan hanya penderitaan keluarga ini tetapi juga penderitaan semua orang yang boleh tinggal bersama dengan mereka di dunia ini.
Belarasa akan kebersamaan dan penderitaan menjadikan solidaritas akan cinta mucul dan keikutsertaan dan keterlibatan pada pengentasan penderitana semakin menjadi.
Hidup buka sendirian tetapi dalam kebersamaan maka segala yang terjadi kalau bisa juga diselesaikan secara bersama.
Semua ini pasti karena peran serta Allah dalan kehidupan ini.
Allah yang mengerakan dan Ia pula yang menjadilkan perjalanan hidup menjadi lebih baik.
Keperpihakan Allah pada mereka yang menderita masih tetap ada selama masih ada hati yang mau tersapa dan menjadi bagian dari penderitaan orang lain.
Sungguh hanya dalam kebersamaan dengan Allah kepekaan ini bisa terjadi dan terlaksanankan.
Saya sendiri mulai memiki kesadaran akan arti hidup ini yaitu.
Hidup hanya saat ini dan kelanjutanya saya tidak tahu
Maka hidup harus melakuakn apa yang terbaik saat ini tanpa menundanya sampai nanti.
Saat ini dengan melakukan kebaikan menjadikan seluruh hari bahkan seluruh hidup yang telah dijalani menjadi sangat membahagikan karena penuh dengan kebaikan.
Saat ini yang diketahui dan saat ini pula yang harus dilakukan untuk melakuakan sesuati yang terbaik.
Jika hidup menunda maka ini membuang kesempatan dan akan ada sesal jika tidak dilaksanakan.
Sungguh hanya saat inilah yang istimewa dalam hidup.
Semoga hidup kita selalu dapat melakukan kebaikan saat ini.
Maka dengan selalu ingat akan hal ini penolakan untuk melakukan cinta tidak akan dilakukan.
Usaha untuk mencipta kebaikan akan terus dilakukan.
Kegembiraan ada karena ada kesediaan,
kesedihan tercipta karena tidak ada kesediaan .
Semoga kita bisa meninggalkan kesedihan dan melakukan kebaikan untuk menciptakan kebaikan sehingga seluruh hidup dipenuhi kegembiaraan.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam kebersaman mencitakan kebaikan.
petrusp.

Jumat, 19 September 2008

Rumah cinta kasih 4

Bukalah pintu hati bagi orang lain dan biarkan mereka keluar masuk memberikan warna dan bentuk pada hati kita.
Hati yang indah adalah hati yang telah menampung banyak penderitaan karena keberadaan orang lain,
Hati itu bukan hati yang utuh indah seperti yang digambarkan oleh anak-anak muda yang sedang jatuh cinta tetapi hati itu penuh dengan jahitan dan tambalan karena ulah setiap orang boleh mendapatkan bagian hati itu.
Hati Yesus sendiri telah menjadi hati yang copang-camping karena ulah kita yang membuat kedukaan hatiNya.
Buatlah hati ini seperti hati Yesus sendiri.
Kerelaan membiarkan orang lain singgah dan tinggal disanalah yang membentuk hati menjadi seperti hati Tuhan sendiri.
Orang-orang yang dapat menyerupai hati Tuhan tentulah mereka yang berani menyediakan hidupnya bagi orang lain tanpa sekat dan batas.
Semoga hati kita boleh menyerupai hatiNya.
Malam ini merupakan malam yang istimewa bagi saya dengan rekan-rekan dokter muda.
Sewaktu dokter-dokter muda ini sedang berkumpul di rumah kami untuk belajar membahas kasus-kasus yang mereka temui di Rumah Sakit didampingi satu dokter senior, Ada Ibu yang berlari-lari masuk rumah dan menanyakan apakah ada dokter yang jaga di klinik.
Saya spontan mengatakan,"Tidak, klinik sudah tutup dari jam 20.00 tadi".
Namun Ibu malah ngotot meminta pertolongan kalau ada anggota keluarganya yang sekarat.
Saya tanyakan ke dokter yang yang senior yang spesialis kulit," apakah bisa mengunjungi orang yang sekarat tersebut?".
Dokter mengatakan "Ok" dan berangkatlah kami berbondong-bondong menuju ke rumah ibu itu karena dokter-dokter muda juga ingin melihat keadaan orang yang sedang sekarat itu.
Sesampainya di rumah Ibu itu dokter senior meminta salah satu koas untuk memeriksa tekanan darah dan memeriksa mata dari orang itu sekalian dia sendiri memeriksa keadaan orang yang sekarat itu.
Selesai memeriksa tekanan darat orang sekarat itu saya tanyakan ke dokter koas itu," Gimana hasilnya?".
Jawab dokter koas,"nol".
Lalu dokter yang senior keluar ruangan dan memanggil kelaurga,
Dokter menerangkan keadaan orang yang sekarat itu," Bu badan anak ibu masih panas dan baru saja meninggal karena dari mata,....... banyak yang dijelaskan dan kesimpulanya kalau orang yang sekarat itu sudah meninggal".
Ibu itu langsug menangis dan kelaurga yang berkumpul menangis semuanya.
Lalu kami pun pamitan meninggalkan kelaurga itu.
Waktu kami datang ke rumah orang itu sekitar jam 23.49 menit.
Sungguh merupakan kejadian yang termasuk istimewa bagi saya dan klinik ini.
Bagamiana tidak ?
Sewaktu kami sedang berkumpul untuk belajar bersama, ternyata ada orang yang membutuhkan pertolongan pada akhir hidupnya dan kami boleh tinggal disana menemani.
Bahkan yang hadir bukan hanya satu dokter tetapi tujuh dokter.
Sebuah keajaiban Allah dimana biasanya dokter-dokter ini belajar bersama hari minggu ternyata hari minggu kemarin tidak belajar bersama karena saya pergi namun jadwal belajar diubah menjadi hari kamis dan hari ini dipakai oleh Allah untuk menyebarkan cinta bagi orang yang mengalami sakrat maut.
Saya menjadi yakin kalau hati mau terbuka dan siap memberikan pertolongan maka akan datang mereka yang membutuhkan pertolongan.
Banyak hal selalu terjadi dalam keadaan demikina ini.
Seperti beberapa waktu yang lalu ketika saya mengalami "kesendirian", saya menghubungi dua dokter muda untuk datang ke Klinik.
Alasan pertama yang saya katakan adalah urusan penting dan saya ingin berbicara kepada mereka.
dan sewaktu dokter itu datang, saya mengajak mereka main monopoli seperti anak-anak kecil karena sebenarnyaa tidak ada urusan penting.
Tetapi sewaktu kami baru akan memulai main monopoli,
Ada Ibu yang langsung masuk ke klinik dengan menggendong anaknya yang kejang dan darah keluar banyak sekali dari mulut anak itu.
Pertolongan pertama yang kami lakukan yaitu membuka mulut anak itu dan mengganjel mulutnya dengan kasa sehingga gigi tidak menggigit lidah anak itu.
setelah memerika anak itu dan keadaan anak sudah tenang tidak kejang lagi,
Dokter koas menyarankan ibu itu membawa anaknya ke Rumah sakit, Ternyata Ibu ini tidak mau karena hanya pemulung dan akhirnya kami yang mengantar ibu ini ke Rumah sakit dan anak ini harus dirawat inap dan saat ini anak itu telah menjadi baik dan sembuh dari sakitnya.
Allah memakai setiap kesempatan laur biasa mengagumkan.
Saya yang sedianya hanya ingin main monopoli dengan dokter koas, ternyata dipakai untuk membawa anak seorang pemulung pergi ke Rumah sakit.
Dan malam ini yang sebenarnya bukan jadwal untuk belajar bersama ternyata belajar bersama dan Allah memakai untuk menyaksikan orang yang mengalami sekarat dan meninggal dengan didampingi oleh tujuh dokter dengan satu orang pembawa alat tensi meter dengan kelaurga orang yang meninggal itu.
Allah selalu akan menggunakan siapapun yang bersedia membaka hati dan terlibat pada kehidupan orang lain.
dan Allah pula yang akan memelihara apa yang akan terjadi pada kemudian hari.
Memang hal ini melelahkan bahkan harus berani berkorban untuk mereka yang di kirim oleh Allah pada kehidupan ini.
Namun kegembiraan menjadi balasan yang langsung diberikan oleh Allah bagi mereka yang bersedia bekerja dalam kekuasaan cintaNya.
Dari kejadian yang demikian ini.
Setiap waktu Allah bekerja dalam hidup kita untuk menyapa mereka yang membutuhkan dan Allah menjadikan jalan keselamatan mereka yang dalam perlindunganNya.
Waktu hidup mejadi sangat berarti bagi kehidupan ini sehingga tidak ada kesia-siaan dalam kehidupan ini.
Bercermin dari Allah sendiri yang selalu siap dan ada untuk setiap dari kita,
Maka kitapun diharapkan selalu ada dan siap untuk mereka yang hadir dalam hidup kita baik mereka yang adalah saudara kita, teman kita, tetangga kita bahkan orang lain yang tidak kita kenal.
Inilah cerminan kerelaan hati Allah bagi kehidupan yang boleh memantul pada kehidupan orang -orang yang mau menyediakan hati bagi orang lain.
Setiap waktu adalah kesempatan yang dipakai oleh Allah dalam hdiup ini.
Maka tak ada hal yang kebetulan karen Allah pasti ada dalam setiap langkah hidup kita.
Allah selalu merencanakan apa yang baik dalam setiap langkah dari telapak kaki kita.
Dalam kedukaan, kesedihan, kesendirian dan kesepianpun Allah akan bekerja dan memakai hidup kita kalau kita mau terbuka padaNya.
Dengan demikian kita harus berani sungguh hidup dalam kebersamaan dengan Allah,
Memang hidup kita tidak dapat melakukan segalanya tetapi kita dapat melakukan sesuatu.
Bukan segalanya yang harus dilakukan tetapi mau melakukan sedikit saja sesuatu dalam kehidupan ini maka dunia akan menjadi lebih baik.
Jangan berkutat pada keterbatasan sehingga tidak bisa melakukan sesuatu tetapi terimalah keterbatasan itu karena dalam keterbatasan orang masih bisa melakukan sesuatu.
Dengan berani melakukan sesuatu dalam keterbatasan inilah hati kita telah dibentuk menjadi seperti hatiNya.
Hati yang terkoyak karena telah melakukan sesuatu bagi orang lain.
Selamat menghidupi keseharian dalam cinta untuk melakukan sesuatu dalam hidup ini sehingga hati kita semakin menyerupai hatiNya,
Bukalah hati bagi Allah untuk orang lain maka Allah akan mengunakan hidup ini untuk menyapa mereka yang membutuhkan.
Cinta dimulai dari kemauan dan kemauan bersumber dari hati yang terbuka.
Semoga kita menjadi seperti hatiNya di dunia ini.
Salam dalam cinta membangun dunia barudengan keterbukaan bagi orang lain.
petrusp.

Rabu, 03 September 2008

Rumah Cinta kasih 3

Malam Sobat.
Maaf saya menulis terus sehingga memenuhi email Anda, saya menulis mumpung ada kesempatan karena kemarin sibuk. Jadi membaut anda puyeng dengan tulisan saya.
Saya berterima kasih kalau Anda masih mau membaca, berterima kasih kalau sudah tidak mau membaca dan juga berterima kasih kalau langsung mendelete tulisan-tulisan saya.
Malam ini, saya menjadi sulit membedakan apa yang namanya keberuntungan ini ?
Saya yang selama ini bergulat dengan orang-orang yang tidak bisa makan tetapi mereka dapat tersenyum bahkan senyum itu mengagumkan, Namun disisi lain ada banyak pribadi dengan uang berlimpah bahkan gaji sampai puluhan juta tetapi tidak memiliki senyum bahkan cenderung mengalami kesepian dalam hidupnya.
Sungguh perbedaan yang drastis dalam hidup ini.
Kemarin sore, saya bersama dua orang dokter muda berkesempatan mengunjungi seorang nenek yang hidup dalam keadaan yang "menyedihkan"
Nenek-nenek ini tinggal sendirian dalam rumah kontrakan dengan mata yang sudah lamur "tidak dapat melihat dengan jelas karena katarak"
Nenek ini adalah asli orang bali yang menikah dengan koster gereja dan akhirnya menjadi katolik, setelah menikah malah ditinggal pergi suaminya dan saat ini tinggal sendirian tanpa teman dengan mata lamur sehingga kalau jalan harus "rambatan"
Sewaktu saya datang ke rumah itu nenek itu kelihatan bahagia apalagi pada saat sedang diperiksa oleh dokter dan nenek yang bahagia ini menangis ketika menerima obat dari dokter dengan mengatakan kalau ia tidak mau menerima obat karena tidak memiliki uang untuk membayar.
Kami mengatakan kalau obat tidak usah dibayar dan akan datang lagi untuk mengantarkan obat setelah obat habis.
Tekanan darah nenek ini 210/120, dan ini tekanan darah yang lumayan tinggi dan hal ini yang mengakibatkan badan nenek ini sakit-sakitan terutama pada lehernya yang selalu terasa kaku.
Dalam keadaan yang demikian nenek ini masih memiliki semangat yang mengagumkan dan memiliki kesetiaan dalam hidupnya walaupun mengalami banyak kekurangan.
Bahkan nenek ini bercerita yang membuat dia susah bukan karena tidak memiliki apa-apa tetapi karena nyamuk yang menggigiti tubuh dan wajahnya.
Lalu kami meminta ijin untuk melihat kamar dan dapur rumah nenek ini, kamarnya sewaktu saya intip kelihatan bersih karena memang hanya ada tempat tidur sedrhana dengan lemari kecil.
Yang membuat kamis edih adalah dapur rumah nenek ini terutama makanan yang dimakan nenek ini.
Nenek ini masih masak sendiri dan hari ini nenek ini makan nasi dengan sayur kacang merah dan ini nampak dari makanan yang ada di lemari tanpa tutup, saya sempat memfoto makanan nenek ini sebagai kenang-kenangan kalau saya telah megnunjungi rumahnya.
Foto yang saya bawa ini sewaktu saya tunjukkan apda dokter lain, ada dokter yang mengatakan,"apakah benar ini makanan nenek itu? atau ini adalah makanan anjing?".
Saya marah dengan dokter itu dan mengatakan,"ngawur, jangan ngomong gitu, aku jadi tambah sedih?.
Sungguh mengharukan kehidupan nenek ini tetapi dalam keharuan ini kegembiraan nampak disana walaupun hidup penuh perjuangan bahkan kesulitan yang teramat parah.
Disisi lain,
Malam ini tepat jam 00.31 selesai saya berdoa, pijetan saya berbunyi dan terlihat nomor asing yang nampak di layar pijetan saya.
Saya mengangkat pijetan itu dan terdengar suara, ternyata suara dari salah satu rekan yang pernah saya kenal di Jakarta tetapi sudah lama saya tidak bertemu rekan ini.
Rekan ini pertama meminta ijin untuk bercerita keadaanya dan saya diminta mendengarkannya.
Sebagai rekan yang baik, saya mengatakan, "Ok".
Rekan ini bercerita banyak sekali tentang pengalaman pribadinya tertama pengalaman cintanya dengan seorang yang sudah memiliki isteri dan teman ini takut kehilangan teman yang dicintainya ini.
Rekan ini menceritakan kalau hidupnya hampa walaupun saat ini telah memiliki banyak hal dari barang -barang berharga yang telah ia miliki, bahkan rekan ini menceritakan dengan gajinya yang puluhan juta tetapi ia merasa tidak memiliki apa-apa.
Rekan ini merasa hidup sendirian tanpa dukungan walaupun memiliki banyak hal termasuk banyak teman.
Semua terasa tidak berarti dan hidup tidak memiliki harapan lagi tertuama harapan cinta karena ia tidak bisa selalu bersanding dengan orang yang dicintainya.
Saya tidak dapat memberi banyak saran dan saya hanya mendengarkan apa yang diceritakan rekan ini
Yang pasti kekayaan yang dia miliki tidak menjadikan ia bahagia dan hidupnya jauh dari yang namanya kegembiraan dan senyum.
Saya jadi bignung dengan dunia ini.
Siapa orang yang beruntung dan kaya antara dua orang ini.
Apakah nenek yang makan saja sulit tetapi bisa tersenyum bahagia dalam hidup ini ?
Ataukan rekan yang memiliki banyak hal termasuk gaji puluhan juta tetapi tidak dapat tersenyum bahagia?
Membayangkan uang puluhan juta terasa banyak sekali terutama bagi orang kecil ini.
Saya bahkan membayangkan kalau punya uang puluhan juta mungkin bisa membiaya hidup nenek-nenek yang kekurangan ini terutama nenek yang bernama Made simon yang hidup dalam kesendirian dan kekurangan itu.
Sayang saya tidak memiliki uang seperti rekan yang menelepon saya malam ini. (tapi saya bersykur lho, walaupun tidak punya uang puluhan juta namun saya tetap sebagai orang yang berbahagia dan beruntung karena boleh tetap tersenyum dalam hidup ini dan tidak berkekuarangan apapun. uang punya walaupun dikit, makan cukup, tidur punya kamar dan temapt tidur, perg kemana-mana bisa walaupun hanay naik angkot atau jalan kaki. beruntung kan gua. he he he.)
Setelah rekan ini bercerita, saya hanya mengatakan kalimat ini,"Berdoalah kepada Allah dan berharaplah padaNya agar IA sebagai sumber kegembiraan memberimu kesempatan untuk bahagia. Kau pasti akan bahagia kalau kau mau terbuka padaNya terutama mau terbuka pada orang lain disekitarmu termasuk yang membutuhkan bantuanmu dan bukan karena cinta dari orang yang kau harapkan itu.
Jangan bodoh memikirkan orang yang mungkin tidak memikirkan dirimu karena lagi sibuk dengan anak dan isterinya.
Berpikirlah untuk dirimu sendiri jangan memikirkan orang itu".
Lalu rekan itu meminta saya berdoa untuknya, lalu kami berdoa jarak jauh saya di Bali dan rekan itu di Jakakta.
Jujur wajah teman inipun saya sudah lupa karena lama tidak bertemu dengannya.
Setelah itu saya memintanya berdoa rosario seandainya ia tidak bisa tidur malam ini.
Pertemuan yang aneh dengan dua orang berbeda dengan permasalahan yang berbeda pula.
Inilah dunia yang katanya merupakan panggung sandiwara,
Ada yang berkelimpahan tetapi hidup tidak bahagia,
Ada yang berkekurangan walaupun "mungkin" hidup tidak bahagia tetapi masih bisa tersenyum.
Ada yang senyum-senyum sendirian karena telah gila sehingga kelihatan seperti orang bahagia.
Dan ada yang masih boleh tersenym bahagia walaupun tidak punya apa-apa tetapi boleh berbagi cinta dengan mereka termasuk dengan Anda
Hidup memang tidak seperti yang disangka-sangka.
Inilah misteri keagungan dan keadilah Tuhan.
Semua orang memiliki beban yang harus dipikul sendiri dengan beban berbeda.
Namun Hidup memiliki panggilan.
Panggilan untuk menjadi rekan dari setiap orang yang memiliki beban ini.
Pangilan ini diberikan kepada kita yaitu saya dan Anda.
Kita semua dipanggil untuk memiliki kepekaan akan kehidupan orang sekitar karena ternyata banyak ketidakberesan terjadi bahkan dalam diri kita sendiri.
Banyak orang yang kelihatan menyakinkan ternyata penuh kekeroposan dan ada yang kelihatan penuh kekeroposan tetapi hidup dalam keyakinan.
Panggilan hidup menjadi bagian dari orang lain ternyata masih sangat relevan di dunia ini.
Panggilan untuk telibat adalah sebuah "keharusan" yang secara tidak langsung dipaksakan oleh kehidupan ini dan semua ini akan bisa kalau ada keterbukaan hati.
Allah memang hebat.
Ia menciptakan jembatan Cinta untuk menhubungkan semua hati,
Jembatan yang menghubungkan hati kita,
Hati dari nenek yang tidak bisa makan dan hidup dengan gigitan nyamuk, hati rekan yang mengalami kesepian walaupun penuh kekayaan dan hati kecil orang berdosa ini dan juga hati Anda yang sangat berharga.
Hati kita telah disatukan oleh jembatan cinta Allah ini dalam keterlibatan.
Saya terlibat dalam menemukan ketidakberesan dan Anda terlibat secara tidak lansung dengan membaca tulisan ini.
Keterlibatan yang disebarluaskan agar panggilan Allah dalam keterlibatan ini tidak berhenti sehingga dengungannya sampai ke ujung bumi.
Semua diajak dalam penyatuan cinta agar semua boleh berbagia.
Kebahagiaan saya adalah boleh berbagi cerita dengan Anda,
Kebagaian nenek dan Rekan di jakarta itu karena punya teman seperti saya, he he he Sombong dikit.
Dan kebahagian Anda karena memiliki kehidupan yang mungkin tidak sama dengan kehidupan nenek yang sulit makan karena kemiskinan atau rekan saya yang memiliki banyak hal tetapi hidup dalam kesepian atau kehidupan saya yang semoga Anda tahu keadaannya.
Sehingga Anda boleh semakin mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan pada Anda.
Saya bagagia jika Anda juga bahaia terutama mau terlibat pada orang -orang disekitar Anda.
Salam dalam kegembiraan melalui keterlibatan untuk membangun dunia baru yang dipenuhi cinta
petrusp.

Selasa, 02 September 2008

Rumah Cinta kasih 2

"Sungguh tidak mudah menangkap apa yang dikehendaki Allah dalam hidup ini, sehingga banyak orang jatuh pada pandangan sendiri akan apa yang terjadi sebagai kehendak Allah atas apa yang terjadi".
Sore ini selesai praktek klinik, saya bertanya pada dokter berkaitan dengan meninggalnya seseorang.
Dokter itu mengatakan masih berat jika mengingat apa yang terjadi pada orang yang meninggal itu karena orang itu tidak mau dirawat di rumah sakit.
lalu saya mengatakan," memang orang itu harus meninggal dengan cara demikian itu, jadi pak dokter tidak harus bersusah hati".
"benar tetapi saya menyesal mengapa tidak bisa memaksa orang itu untuk pergi ke rumah sakit", tambah dokter itu.
Lalu suster biarawati yang ada disamping dokter itu berkata," orang itu meninggal karena kehendak Allah, jadi dokter tidak usah menyesalinya".
Saya yang bodoh ini menjawab," saya rasa hal ini 'mungkin' bukan kehendak Allah karena Allah pasti menghendaki orang itu sembuh jika ia mau dirawat dirumah sakit atau setidaknya meninggal setelah mendapatkan perawatan".
Suster itu lalu cemberut dengan saya karena memang ia kurang suka dengan saya yang sering ceplas-ceplos berbicara terutama jika menenggapi hal yang tidak sesuai dengan hati saya.
Mengenai meninggalnya orang ini, memang ini harus terjadi yaitu meninggal tetapi "kemungkinan" bukan kehendak Allah tetapi kehendak orang itu sendiri karena tidak mau dirawat di rumah sakit.
Saya tidak terima kalau Allah dijadikan kambing hitam penyebab orang itu meninggal sedangkan "mungkin" masih ada kemungkinan sembuh adaikan ada perawatan di rumah sakit.
Lain ceritanya kalau orang itu sudah berusaha ke rumah sakit dan diobati dengan segala upaya dan akhirnya meningal.
Jadi buka karena kesalahanya sendiri,.
Alangkah menyedihkan kalau apa-apa yang terjadi terus dikatakan sebagai kehendak Allah.
Sepengetahuan saya, Allah menghendaki kebaikan, sukacita dan kegembiraan bukan kematian seperti yang dialami oleh orang ini.
Memang pandangan saya cukup berbeda dengan pandangan orang lain terutama tetang "kehendak Allah ini".
Saya tidak bisa terima dengan mudah kalau Allah yang saya cintai itu hanya sebagai pemanis mulut dan sebagai kambing hitam yang harus "bertanggungjawab" karena hal yang sebenarnya tidak dikehendakiNya.
Kesalahan dan ketololah manusia tidak sepantasnya menjadi tanggung jawab Allah.
Allah memang memiliki kuasa untuk semuanya tetapi bukan kuasa untuk berbuat sesukaNya termasuk mencabut nyawa seseorang terutama yang sudah tidak mau memelihara dan menjaga nyawa yang dianugerahkanNya dengan baik terutama karena keteledoran.
Lalu apa bedanya orang yang sakit yang sebenarnya memiliki kemamuan sembuh tetapi tidak mau berobat dengan seorang miskin yang berobat saja tidak mampu jika mereka sama-sama meninggal?
Apakah semua menjadi tanggung jawab Allah.
Bukankah orang pertama ini yang tidak mau mengusahakan kebaikan bagi dirinya sehinggga harus meninggal yang telah menyia-nyaikan kesempatan untuk hidup lebih lagi.
Bagaimana orang pilek yang tidak mau berobat atau berusaha melawan melawan pileknya dan menyalahkan Allah dengan mengatakan kalau pileknya ini adalah kehendak Allah ?
Aneh.
Ini sangat tidak masuh akal terutama dibenak orang yang bodoh ini.
Cerita ini saya tuliskan untuk Anda agar Anda tidak terjatuh pada pandangan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah ?
Allah memang menghendaki semua hal tetapi tidak menghendaki ketotolan dan kecerobaohan yang mengakibatkan kematian.
Sama seperti aborsi dan eutanasia.
Kematian memang kehendak Allah tetapi cara kematian yang tidak sesuai "hakekat' dan "kebenaran" tentu bukan kehendak Allah tetapi kehendak manusia.
Mengapa gereja masih menjunjung tinggi kehidupan karena Allah menghendaki kehidupan ini terus berlangsung dan bukan dirampas dan dihancurkan.
Allah telah menyediakan banyak sarana dan cara untuk kebaikan manusia dan jika mansuia sendiri yang tidak mau memakainya jadi bukan salah Allah kalau ada ketidaknyamanan pada manusia.
Salah siapa tidak mau naik mobil kalau disediakan mobil grastis?
Atau salah siapa jika orang kelaparan sedangkan ada makanan disiapkan gratis ?
Apakah salah Allah dan menghendaki demikian atau karena ketotolan orang itu sendiri.
Berhati-hatilah dalam mengatakan "kehendak Allah " dalam kehidupan ini.
Karena Allah tidak harus bertanggunjawab dengan semua hal yang terjadi dalam diri kita terutama karena ketololan kita.
Ia memang menghendaki kalau semua orang pasti mati dengan cara yang bebeda tetapi bukan cara konyol karena kebodohan manusia.
Memang semua ini harus terjadi tetapi bukan semua yang terjadi adalah kehendak Allah.
Semoga kita diberi penerang hati sehingga selalu bisa menangkap kehendak Allah dalam hidup ini sehingga semua menjadi baik,
Kehendak Allah adalah damai, sukacita dan keselamatan yang menghantar semua orang pada kegembiraan surga.
Salam dalam cinta dengan hidup dalam kehendak Allah.
petrusp.

Senin, 01 September 2008

Rumah Cinta Kasih

"Kebaikan pada dasarnya adalah menyebar seperti harumya bunga bukan hanya diam ditempatnya, ini berarti kebaikan harus dikomunikasikan dan diwujudnyatakan dalam setiap kesempatan untuk menyentuh semua orang", Inilah pesan singkat yang saya kirimkan kepada seorang teman untuk menutup hari ini.
Ternyata pesan sms ini mendapat tanggapan dari rekan dengan mengirimkan tujuh sms balasan.
"kebaikan tanpa Tuhan adalah nol besar. Hmmmmm?????
Tapi adakah kebaikan tanpa Tuhan ?
Jika kita berbuat baik, bukankah Tuhan selalu ada dalam kebaikan itu?" Pesan pertama.
"Seorang kawan mengirimkan pesan singkat di handphone, jangan terlalu sering berbuat baik, sehingga engkau lupa berbuat benar", Pesan kedua.
"Sebagai orang Kristen, kita memang harus berbuat baik.
Tapi mengapa kita harus berbuat baik?
Kita harus memahami apa sebenarnya tujuan kita berbuat baik?
Untuk mendapat pujian? agar kita selalu dianggap sebagai malaikat ?
Untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang bila kita mengalami kesulitan?", Pesan ketiga.
"Perbuatan baik yang kita lakukan belum tentu merupakan perbuatan benar.
Jika kita hanya bisa berbuat baik saja, maka kitapun tak ada bedanya dengan orang-orang yang tidak mengenal kristus.
Malah ada kalanya kita kalah baik bila dibandingkan dengan mereka", pesan ke empat.
"Kita bebuat baik pada sesama, seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam surat Galatia, seharusnya kita memang harus berbuat baik.
Tak ada alasan apapun bagi kita untuk tidak berbuat baik kepada sesama", pesan kelima.
"Bagaimana kita bisa mengetahui apakah kebaikan yang kita berikan sudah benar? Firman Allah. Itulah jawabannya", pesan keenam.
"Jadi tanpa kebenaran, maka Tuhan tidak ada dalam perbuatan baik.
Jangan lupakan Tuhan dalam setiap kebaikan yang kita lakukan. Mintalah hikmat Tuhan, maka kita tidak hanya berbuat baik, tetapi lebih dari itu, kita akan menyatakan kebaikan Tuhan dalam kebenaran.
Tak ada lagi nol besar", pesan ketujuh.
Saya menjawab pesan yang dikiramkan itu dengan dua jawaban sebagai penutup malam ini.
"Ingatlah, Allah adalah kasih yang adalah kebenaran yang nampak dari kebaikan.
Kebaikan dan kebenaran adalah berbeda.
Baik berhubungan dengan tindakan sedangkan benar berhubungan dengan nilai.
Kebaikan adalan salah satu dari kebenaran yang diharapkan oleh Allah sendiri.
Apa arti kebaikan jika tidak ada kebenaran? atau Apa arti kebenaran itu jika tidak nampak dalam kebaikan.
Tetaplah berbuat baik dan tinggalah dalam kebenaran" tanggapan pertama saya.
"Ingatlah sobat, Kebenaran yang hakiki hanya milik dari Allah semata, sedangkan kebaikan dapat dilakukan semua orang.
Jika kita berbuat baik berdasarkan cinta Allah dan kebaikan itu merupakan balasan pada cinta Allah itu, maka kebenaranakan mengikutinya.
Ingat pula kalau dalam kebaikan ada racun yang dapat merusak orang sehingga orang lupa akan hekekat dirinya sendiri dan hanya Allah penawarnya.
Jangalah pikiran dikacaukan oleh arti dari kebaikan dan kebenaran Tapi lakukanlah kebaikan itu dalam terang Allah maka kebenaran akan ada disana", tanggapan saya yang kedua.
Inilah buah pikiran dari dua orang yang berkecimpung dalam karya cinta kasih kepada sesama.
Saya yakin semua ini dilakukan bukan untuk saling menjatuhkan tetapi untuk saling meneguhkan agar pelaksanaan karya pelayanan kasih tidak melenceng pada "keuntungan sendiri" demi kebesaran pribadi sehingga ego menjadi lebih besar dari Allah sebagai sumber kebaikan yang dilakukan.
Pemikiran-pemikiaran ini menjadi sebuah acuan akan apa yang harus dilakukan dalam setiap tindakan kebaikan.
Semua diharapkan berakar pada Allah sebagai sumber kebenaran dan kebaikan di dunia ini.
Jika Allah adalah sumber dari apa yang dilakukan oleh setiap orang yang terpanggil, maka dunia akan menjadai tempat yang sangat membahagiakan dan cinta dapat berkembang disana.
Karena apa yang dilakukan adalah semata-mata demi kebesaran Allah sendiri.
Saya yakin jika kebaikan yang dilakukan bersumber pada Allah maka "frustasi" tidak akan dialami karena semua adalah dalam kerangka penyelenggaraan Allah.
Memang kesulitan akan ada tetapi kesulitan ini tidak akan melemahkan semangat malah kesulitan menjadi tangangn untuk semakin menemukan kebenaran Allah dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Keyakinnan lain dalan diri orang kecil ini, kalau kebaikan bersumber pada Allah maka kesulitan akan selalu memiliki jalan.
Kebaikan kepada sesama akan menggugah hati Allah untuk juga baik kepada kita.
Jika kita mulai mau menyapa sesama demi kemuliaan Allah, maka Allah akan menyapa hidup kita dengan cintaNya.
Jika kita mulai mau memperhatikan sesama demi kemuliaan Allah, Maka Allah akan memperhatikan kita.
Jika kita mulai mau membantu sesama demi kemuliaan Allah, maka Allah akan membantu kita.
Jika kita mulai mau terlibat pada kesulitan orang lain demi kemuliaan Allah, maka Allah akan terlibat pada penyelesaikan kesulitan dan masalah kita.
Allah sungguh sangat mencintai kita yang mau melakukan kebaikan bagi sesama.
Karena dalam kebaikan itu ada kebenaran akan Allah.
Beberapa hari yang lalu,
Ada keluarga yang datang kerumah dimana saya tinggal.
Kelaurga ini datang dengan anaknya yang berjumlah tiga masih kecil-kecil membawa televisi.
Keluarga ini mengatakan kalau mau menggadaikan televisi karena kesulitan uang untuk berobat ayahnya ke rumah sakit dimana ayahnya ada dikampung "karangasem"
Apa yang dapat dilakukan dalam keadaan demikian ini?
Apakah kebenaran Allah harus diwartakan dahulu atau kebaikan Allah yang harus dinyatakan?".
Tentulah kebaikan Allah dengan mau menolong kesulitan ini.
Kebenaran Allah pasti akan ada disana jika orang telah berani berbuat baik asal bukan demi dirinya sendiri.
Saya yakin jika orang menyediakan diri bagi orang lain demi kebesaran dan kemulaian Allah secara tidak langsung hal ini juga demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Hal ini tidak dapat dipungkiri.
Tak bisa semua melulu bagi Allah sedangkan diri sendiri terabaikan tidak mendapat bagian apa-apa.
Karya kebaikan selalu merupakan segitiga yang terjalin sama sisi.
Allah sebagai salah satu sudutnya yang ada dipuncak sedangkan sudut lain adalah diri sendiri dan orang lain.
Sisi sisinya dalah satu sisi kebenaran, satu sisi kebaikan dan yang lain adalah sisi keselamatan.
Kebaikan adalan sisi antara yang ditolong dengan Allah, Kebenaran adalah sisi penolong dengan Allah dan keselamatan adalah sisi alas antara penolong dengan yang ditolong.
Inilah segitiga iman kepercayaan kepada Allah dengan relasi kepada orang lain.
Dengan gamabran segitiga inilah pesan yang terkandung dalam pesan dari rekan yang menanggapi pesan sederhana diatas menjadi sebuah bangunan kehidupan didunia ini yang penuh keselarasan.
Semoga kita boleh selalu unggul dalam kebenaran Allah dan melakukan kebaikan Allah sehingga keselamatan ada dalam diri kita.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam cinta dengan kebenaran dan kebaikan Allah.
petrup.