Rabu, 18 Juni 2008

Tuhan Jadikanlah...

Tuhan, Berikanlah kami kesetiaan dan ketulusan hati seperti seorang hamba kepada Tuannya....Berikanlah kami kepenuhan cinta seperti seorang anak kepada Bapa dan Ibunya.....Berikanlah kami kemurnian agar dapat melihat 'kehidupan' dengan kejernihan hatitanpa rasa curiga, iri dan dengki tapi dengan kerelaan untuk memberi, untuk berbagidan untuk mencintai bahkan jika itu berarti kami akan disakiti dan dihianati.....Berikanlah kami pengertian dan pemahaman akan kebenaranMu....agar kami dapatmelangkah dalam kehidupan dengan kepastian dan keyakinan karena kami mengenaljalanMu, kami menggandeng tanganMu, kami percaya dan bergantung kepadaMu.Tuhan,Janganlah Engkau membiarkan kami menerima segala pujian dan penghormatan yang adalahmilikMu.Jangan biarkan kami bermegah atas sedikit kemurahan hati yang Engkau titipkan kepadakami.Jangan biarkan kami menerima kejayaan disaat Engkau 'memakai' kami untuk sedikitpekerjaan yang perintahkan untuk kami lakukan.Tuhan,Jadikanlah kami hambaMu yang setia, anak yang patuh kepadaMu.Jadikanlah kami pantas untuk kau pakai bagi segala rencana dan kehendakMu...dan jadikanlah kehidupan dan kematian kami adalah untukMu dan demi kemuliaan namaMu.
Amin

Senin, 09 Juni 2008

Domus Karitatis 2

Setiap pintu samping rumah tempat saya tinggal diketok orang,
Pikiran yang muncul adalah," siapa yang datang?".
Saya kadang menjadi takut dengan siapa yang datang mengunjungi rumah ini karena memang belum banyak orang yang saya.
Pagi itu setelah menerima tamu seorang Ibu yang memiliki kesulitan karena anaknya yang ingin melanjutkan sekolah ke jejang yang lebih tinggi dan meminta bantuan untuk memberikan pinjaman uang dan karena hanya memiliki kemampuan terbatas, saya hanya bisa membantu sebagian dan inipun kalau anak ini memang sudah positif diterima disekolah yang diharapkan itu, dan ibu itu pulang.
Tak lama, pintu rumah kembali diketok.
Saya menjadi kaget dan membukakan pintu dan dengan logat bahasa Bali ada ibu yang menyapa saya dan ingin bertemu dengan saya.
"Wah, ada apa ini kok pagi ini tamu berentet ingin bertemu dengan saya".
Saya mempersilahkan Ibu ini masuk dan ternyata ibu ini mengatakan kalau ingin minta tolong kepada saya karena ada kesulitan tetang sekolah anaknya.
Kesulitan Ibu ini lebih parah karena membawa surat yang mengatakan kalau harus melunasi uang sekolah anaknya yang sudah empat bulan tidak dibayarkan.
Saya menanyakan apa sebabnya tidak membayar sekolah anaknya sampai empat bulan.
Ibu ini menjawad dikarenakan suaminya tidak bekerja karena sakit.
Pekerjaan suaminya sendiri hanyalah sebagai satpam.
Karena sakit beberapa bulan jadi tidak bisa bekerja sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga apalagi membayar sekolah.
"Pantesan wajah ibu ini begitu pucat", pikir saya, ternyata karena beban keluarga yang berat.
Untuk Ibu yang kedua ini, saya katakan," Ok, saya akan bayar uang kebutuhan sekolah anak ini selama empat bulan", "kapan ibu akan membayarkannya", sambung saya.
" hari Selasa", jawab Ibu itu.
"Ok, hari Selasa Ibu bisa mengambil uang sebelum ke sekolah dan saya akan mempersiapkan uangnya", jawab saya.
Jujur saya sendiri bingung uang dari mana untuk membayar sekolah anak ini dan untuk Ibu pertama yang juga membutuhkan uang untuk uang pangkal sekolah anaknya yang akan melanjutkan ke jejang sekolah yang lebih tinggipun belum ada.
"Rumah ini adalah Rumah Cinta Kasih sehingga setiap orang yang datang memerlukan pertolongan harus memiliki harapan setelah kelaur dari rumah ini", pikir saya.
"Tuhan sudah mengirimkan orang yang membutuhkan cinta dari rumah ini dan Tuhan pula yang akan memberikan cinta dan kecukupannya setelah meninggalkan rumah ini", pikiran ini terlintas dibenak saya.
Setelah mengantar ibu ini sampai di gerbang dan menutup gerbang, pijetan yang ada di saku saya berbunyi dan ada sebuah pesan yang masuk.
"saya sudah tranfer uang Rp..... untuk keperluan anak di Bali, semoga bermanfaat", bunyi pijetan ini.
"Syukur kepada Allah", spontan jawab saya.
"Terima kasih Ibu, perhatian yang Ibu berikan sangat berguna untuk pelayanan kami, Tuhan memberkati", balasan pesan yang saya kirim kepada seorang Ibu di jakarta ini.
Allah akan bertindak ketika ada penyerahan hidup kepadaNya.
dan keajaiban akan selalu terjadi dalam kehidupan ini kalau hati boleh bersandar pada penyelengaraanNya.
Saya menjadi semakin yakin kalau Allah yang menghendaki semua masalah akan memiliki jalan keluarnya.
Kesulitan yang terjadi akan menjadi sumber kekautan dan kepercayaan kepada Allah.
sSya sangat mengimani akan hal ini dan iman ini juga yang saya tularkan kepada seorang rekan yang mengirim pesan singkat kepada saya setelah kejadian ini.
Pesan seorang teman ini, "Sobat, saya sedang kalah dalam hidup ini karena saya dikeluarkan dari pekerjaan karena ada teman-teman kantor yang tidak suka dengan saya, tetapi rekan dan sahabat saya akan memperjuangkan pekerjaan saya".
Saya menjawab," Anda tidak kalah ketika dikeluarkan dari pekerjaan! Allah akan menjadikan Anda lebih besar setelah peritiwa ini. Yakinlah bahwa Allah sedang membentuk hidup Anda. Aku berdoa untuk Anda".
Saya berani menjawab pesan rekan ini karena saya sendiri telah mengalaminya.
Allah sanggup menjadikan hidup lebih besar dan lebih baik ketika hidup berani menerima kenyataan pahit yang dialami dan menyatukannya dengan penderitaan Tuhan serta berani bangkit tanpa menyalahkan orang lain.
Semua akan membawa kebaikan dalam hidup jika ada kepercayaan kepada Allah.
Memang berat kehilangan pekerjaan apalagi dengan beban keluarga dan anak-anak.
Tetapi apakah dengan menyalahkan keadaan dan rekan yang tidak mencintai kita dan menjadikan kita dikeluarkan akan menyelesaikan masalah.
Tentulah tidak !!!
Yang diperlukan adalah bangkit dan memulai hidup baru dengan iman akan Allah kalau Allah sanggup menjadikan yang terbaik.
Ini yan paling tepat bagi mereka yang mengalami "pengkhianatan" karena orang yang ada disekitarnya.
Hidup memang sebuah rangkaian keberhasilan dan kegagalan.
Semua harus dijalani dengan rasa syukur dan tetap beriman kepada Allah.
Percaya kalau Allah akan menjadikan hidup lebih besar karena jalan yang disediakan juga lebih lebar.
Saya sudah mengalami apa yang pernah dialami oleh rekan ini.
Saat pertama mengalami masa gelap, hidup memang tidak mengenakkan tetapi dengan kesetiaan semua berubah total dan kebaikan dikembalikan bahkan lebih besar lagi.
Sebuah pintu keberhasilan ditutup untuk hidup kita oleh orang yang tidak suka dengan kita, ternyata Allah membukakan pintu lain bahkan jendelanya sekalian sehingga hidup boleh menatap keindahan yang lebih menakjubkan dan menghirup udara yeng lebih bebas.
Hanya hati yang selalu mau mengikat kepada Allah yang dapat merasakan semua ini.
Saya pernah menggatakan kepada seorang teman," jangan kawatirkan hidup anak-anakmu, Jika engkau sudah memberikan dasar kebaikan dan cinta kepada mereka tentulah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih hebat daripada yang engkau bentuk dan kau inginkan".
Ini saya katakan kepada teman yang merasa tidak memungkinkan menyekolahkan anaknya karena ia kena tipu uang cukup besar sehingga uang untuk sekolah anaknya di tempat yang dia inginkan tidak terjadi.
Saat ini anak itu walaupun sekolah ditempat yang tidak diharapkan ternyata hasilnya sangat menggembirakan bahkan bisa menjadi kebanggaan keluarga.
Ini karena Allah yang menghedaki.
Perencanaan manusia memang baik tetapi rencana Allah lebih menakjubkan.
Siapa yang menjadikan luar baisa???
Bukan diri kita tetapi Allah sendiri.
Maka percayalah kepada Allah dan letakkan hidup pada penyelenggaraanNya.
Jalani apa yang terjadi dengan kedamaian dan ketentraman hati.
Biarlah Allah yang mengerjakannya pemikiran kita itu tentu hasilnya akan lebih baik dalam hidup ini.
Saya sudah mengalaminya.
Seperti dahulu ketika di jakarta, Rumah dimana saya tinggal boleh menjadi rumah cinta, sekarang saya tidak tahu.
Saat ini rumah yang saya tinggal juga boleh menjadi rumah cinta bagi mereka yang membutuhkan dan Allah sendiri yang memberikan cinta sedangkan saya hanya menjadi alatNya.
Dahulu,s ekarang dan ayng akan datang adalah sama ketika Allah dijadikan raja dari hidup kita.
Tak ada yang hilang dalam hidup ini kalau memang hal itu adalah bagian dari diri kita, maka yakinlah pada penyelengaraanNya.
Semoga semua menjadi baik dan berjalan seperti yang dikehendakiNya.
dan semua ini juga akan terjadi jika Simbok Maria ada ditengah kita.
Ibu, kau begitu sempurna dan boleh menjadi penyemangat hidup untuk menjalani perjuangan di dunia ini.
Kesempurnaan Ibu ada dalam kesederhanan hati dan kerelaan menanggung penderitaan demi keselamatan dan keberhasilah kami.
Ibu, aku serahkan hidupku dan hidup sahabat-sahabatku terutama yang membaca tulisan ini, semoga mereka dan keluarganya boleh mengalami kepenuhan hidup.
Ibu, lindungilah dan jagalah hidupku dan hidup sahabat-sahabatku serta keluarga mereka agar dunia tidak merampas kegembiraan hatiku dan hati mereka.
Semua akan menjadi baik jika Ibu ada ditengah-tengah kami.
Jika Ibu ada maka Allahpun akan ada disana menjadi kekautan kami.
salam dalam cinta menjalabni hidupd idunia ini.
petrusp.

Jumat, 06 Juni 2008

Makna Doa...

Luangkan waktu untuk berdoa sesibuk apapun hidup anda. Karena doa adalah satu-satunya jalan menemukan arah perjalanan hidup ini. Sungguh dalam doa ada kedamaian sehingga dapat memutuskan arah hidup.

Kamis, 05 Juni 2008

Domus Karitatis 1

Ketika Allah menghendaki maka semua bisa berjalan dengan baik dan hasilnyapun sangat menggembirakan.
Rencana Allah sungguh luar biasa mengagumkan.
Saya sebagai pibadi yang lemah bersyukur kepada Allah dan kagum dengan cara kerja Allah yang luar biasa ini.
"Domus Karitatis" sungguh menjadi rumah bagi semua orang.
Di tempat yang saya tinggali, dari sini nama "domus karitatis" ini terbersit dan dari rumah ini pula cinta boleh dimulai dan menyebar menjadi "tumbuhan" yang mengagumkan menyentuh hati banyak orang.
Beberapa hari yang lalu, ketika badan masih capek dan sakit karena baru pulang dari Jakarta, pintu gerbang "diokrek-okrek" seorang Ibu dengan menggendong anaknya.
Saya memang sudah ditelp oleh rekan bahwa saya diminta mengantar Ibu dan anaknya untuk ke rumah sakit dengan beberapa dokter muda di klinik dimana saya tinggal.
Saya persilahkan Ibu itu masuk dan tak berapa lama dua dokter muda klinik kami datang dan langsung mengajak saya untuk ke Rumah Sakit membawa anak itu untuk "sunat" karena tidak bisa kencing.
Saya mengatakan "ok" dan meminta mereka menunggu sebentar karena saya belum mandi.
Setelah mandi kami berangkat ke Rumah Sakit dan dalam perjalanan saya menanyakan kepada rekan dokter itu," siapa yang membayar operasi anak ini nanti?".
Jawab rekan dokter muda itu," Pak tua donk".
"lho, saya tidak diberitahu kalau harus membayar operasi anak ini, saya tidak bawa uang", jawab saya.
"urusan uang minta pak tua, pasti beres", sambung dokter muda itu.
"Siapa yang bilang begitu?", timpal saya.
Dokter-dokter muda itu hanya tertawa tidak memberikan jawaban.
Senyuman yang memberatkan dan menjadi beban bagi "pak tua" seperti yang mereka sebutkan.
Saya menjadi tidak jelas dengan semua yang terjadi ini, lalu saya katakan saya pulang dulu ambil uang karena di dompet saya isinya tinggal beberapa lembar saja.
Syukur kepada Allah karena masih ada beberapa amplop yang saya bawa dari jakarta, Ini adalah amplop uang dari penjualan buku karangan saya beberapa waktu yang lalu.
Jumlahnya lumayan sehingga cukup untuk nambahi biaya sunat anak itu.
Sesampainya di rumah sakit kami, rekan dokter muda itu mengurusi semuanya dan saya menunggu di ruang tunggu dan tak berapa lama dokter muda itu menemui saya dan mengatakan kalau menunggu dokter bedah.
Ternyata dokter bedahnya yang sedang merokok di ruang tunggu dan ngobrol dengan rekannya disamping saya.
Setelah dokter bedah bersedia mengoperasi ternyata yang menjadi masalah adalah tetang "bius" yang mau dipakai untuk anak itu.
Dokter bedah meminta memakai bius total dengan alasan anak ini mengalami "hidrocepalus" dan ada beberapa gangguan pada anak.
Spontan saya menolaknya karena tidak ada alasan pakai bius total untuk anak ini dan yang lebih menjadikan keberatan saya adalah perbedaan biaya bius total dengan bius lokal.
Jika pakai bius lokal biaya Rp.350.000,00 sedangkan bius total biaya Rp 1.750.000,00.
"Memangnya pakai uangnya mbah buyut, enak aja harus bius total", celetuk saya pada dokter itu.
Saya bersikeras memakai bius lokal dan kalau dokternya tidak mau maka tidak jadi operasi atau cari dokter lain atau tukang sunat.
"di jakarta, sunat masal berkali-kali ratusan anak saja gak usah keluar uang masak mau menyunatkan anak sekali saja harus pakai uang jutaan, gak mau kalau tidak pakai bius lokal", tambah saya.
lalu saya meninggalkan dokter muda dengan itu dan menyingkir ke luar karena udah emosi.
Dokter muda klinik kami kelaur dan mengatakan kalau dokternya "ok" pakai bius lokal tetap anak harus dipegangi dan mereka akan mempersiapkan peralatannya.
Saya setuju dan mengatakan "ok".
Lama kami menunggu dan setelah siap operasi "sunat" mulai dilakukan.
Karena saya tidak bisa melihat darah, maka saya tidak ikut disamping anak tetapi berdiri melihat-lihat ruangan Rumah Sakit itu.
Tingkah laku saya ternyata diperhatikan dokter lain di Rumah sakit itu dan mungkin karena dokter itu mangkel dengan saya karena tidak mau pakai bius total dokter itu menegur saya," mas kalau nunggui pasien diluar saja, di ruang tunggu jangan disini".
Tanpa bicara saya meninggalkan tempat dan ke luar bahkan keluar ke halaman rumah sakit.
Dokter-dokter rumah sakit itu mungkin mangkel dengan saya karena saya memakai celana pendek, pakai kaos dan sandal jepit tetapi belagu menentang kehendak dokter yang mau bius total.
Operasi "sunat" itu berjalan agak lama dan setelah selesai kami berkumpul di loket pembayaran.
di loket inilah saya bertanya pada dokter yang sedang duduk di tempat itu,"apakah boleh bekerja sama untuk mengirim pasien rongsen atau periksa darah ke Rumah sakit ini?".
Dokter itu mengatakan," pasien dari mana?".
Jawab saya," dari klinik kami, karena kami punya klinik sosial di dekar Rumah sakit ini dan kami sering mengirim pasien ke Rumah sakit ini".
Dokter yang tadi menyuruh saya keluar mendekati kami dan mendengarkan apa yang kami bicarakan.
Ia kelihatan lain setelah mendengar "kami punya klinik dan sering mengirim pasien ke Rumah sakit ini".
Dokter di loket mengatakan," Bisa saja", dan meminta saya menemui wakil Rumah sakit sebagai penanggung jawab bagian rongsen.
Setelah itu kami membayar dan menebus resep di apotek dimana harga obat lumayan mahal dibanding klinik kami, kami meninggalkan Rumah sakit dan mengantar Ibu dan anaknya itu ke rumahnya.
Ternyata rumah ibu itu cukup jauh dari Klinik dan keadaan rumah cukup memprihatinkan karena hanya terdiri dari satu kamar saja dan inipun dari gedek bambu.
Dalam perjalanan pulang dari rumah ibu dan anaknya yang selesai sunat saya katakan kepada rekan-rekan dokter muda," kalau sudah jadi dokter terkenal jangan seperti dokter rumah sakit tadi ya".
"mengapa pak tua", tanya salah satu dokter muda itu.
"Lha ia mau memeras kita dengan menggunakan bius total sedangkan yang diperlukan hanya bius lokal, kalau tadi kita tidak ngotot pakai bius lokal, apa dia mau memakainya", jawab saya.
dokter itu ingin mendapatkan untung lebih besar dari apa yang dilakukan sedangkan yang dilakukan adalah untuk orang miskin.
"apa tidak kasihan yang miskin", Tambah saya.
Yang pasti orang miskin tidak akan bisa berbicara kalau sudah berhadapan dengan mereka yang dianggap lebih mampu apalagi dokter spesialis.
Mereka hanya akan mengatakan "Ngih pak dokter" dan kalau tidak punya uang ya hutang agar pengobatan bisa dilakukan atau malah pulang dan tidak jadi diobati.
Orang kecil tidak punya argumen apa-apa kecuali "Ngih" atau pulang tidak jadi berobat karena tidak punya uang.
Keadaan menjadi tidak menguntungkan bagi mereka yang kecil dan miskin.
Syukur tadi kita yang mengantar ibu dan anaknya itu ke rumah sakit, kalau sendiri apa tidak pulang sambil menangis?
Inilah dunia selalu tidak adil bagi yang kecil dan miskin .
Ketidakadilah semakin nyata dengan perilaku mereka yang memiliki kuasa dan kemampuan lebih atau mereka yang memegang kekuasaan.
Seperti dokter spesialis bedah di rumah sakit itu.
Keadaan akan semakin parah kalau keadaan ini terus terjadi di negeri yang sedang "menderita" ini.
Orang kecil tidak punya ruang lingkup dan pembelaan karena mereka tidak mampu membela.
Sekali lagi syukurlah ibu itu datang ke klinik sehingga boleh memiliki pembela dan boleh mendapatkan pelayanan lebih baik hingga anaknya yang menderita masih diperhatikan dengan disunat karena tidak bisa kencing sehingga penderitaan anak itu bisa sedikit dikurangi.
Syukur pula kepada Allah klinik boleh menjadi Domus Karitatis bagi mereka aygn membutuhkan bantuan dan pertolongan.
Rumah sederhana yang bernama "domus Karitatis" ini sungguh akan bisa berkembang dengan keberadaan orang yang memiliki hati dan mau terlibat didalamnya termasuk semua orang yang mau menjadi bagian didalamnya, termasuk Anda.
Domus Karitatis adalah sebauh "obat" dan "Sumber" kehidupan bagi dunia saat ini yang memang sedang mengalami kekeringan cinta.
Semoga dari Rumah bernama "domus karitais" ini cinta boleh berkembang dan keadilan bisa bertumbuh sehingga semua orang yang memeasukinya memiliki ruang lingkup untuk bergerak ke arah yang lebih baik.
Domus karitatis boleh menjadi rumah semua orang termasuk Anda yang memiliki hati bagi kehidupan ini.
Anda semua diharapkan mau menjadi pembela dan memiliki kepedulian dengan dunia karena Anda memiliki kemampuan untuk menjadi sahabat dan patner mereka yang membutuhkan bantuan.
Dunia membutuhkan kerelaan hati Anda untuk terlibat,
Dunia mengharapkan Anda sungguh mencintainya.
Dunia memimpikan Anda menjadi bintang kebaikan di dalamnya.
Dunia sangat menenatikan kehadiran Anda yang mau berpihak padanya terutama keperpihakan kepada yang membutuhkan.
Dunia membutuhkan Anda seperti yang diharapkan Tuhan sewaktu menciptakan Anda.
Semoga kehadiran rumah ini sungguh bukan hanya impian dan angan-angan belaka tetapi boleh melakukan sedikit perbuatan baik untuk memperbaharui dunia.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam rumah sederhana bernama "domuskaritatis.blokspot.com".
petrusp

Sapaan Pagi

Jangan berhenti berharap.
Jadikan harapan sebagai teman seperjalanan hidup ini karena dalam harapan ada kekuatan untuk megapai tujuan yang ingin dicapai.
Beruntunglah orang yang selalu memiliki pengharapan itu karena mereka tidak akan dijauhkan dari yang namanya jalan menuju keberhasilan.
Harapan adalah pendorong ketika ada kemandekan,
Harapan adalah penyemangat ketika ada kelemahan
Harapan adalah pembakar ketika keputusasan sedang dialami dan
Harapan adalah sumber hidup bagi mereka yang telah padam semangatnya karena beban kesulitan dunia ini.
Jagalah harapan itu agar tetap menyala sehingga ia seperti terang yang selalu menjadi petunjuk jalan ketika kegelapan terjadi dan seperti garam yang memberi rasa pada setiap keadaan.
Tak ada yang sanggup memberi kekuatan dalam hidup ini kecuali selalu berpengharapan.
Semoga hari ini harapan itu selalu tumbuh dalam diri Anda sehingga perjalanan Anda selalu penuh kegembiraan.
Ada sedikit cerita tetang harapan atau kerinduan itu,
Saya sangat kagum dengan sebuah film yang beberapa hari yang lalu saya tonton.
Mungkin anda juga menontonnya.
Judul Film itu adalah "Narnia"
Dalam Film itu semua orang boleh mencari maknanya sendiri-sendiri tetapi bagi orang lemah ini,
Dalam film ini adalah sebuah harapan yang laur biasa hebat dalam diri seorang pribadi bernama Lucy.
Harapan Lucy bertemu dengan Aslan sang raja narnia terbesar menjadikan ia tetap yakin akan keberadaan Aslan dan bahkan ia mampu melihat Aslan yang tidak dilihat oleh rekan-rekannya.
Semua tidak yakin akan "kehadiran" Aslan, dimana Aslan memberi petunjuk sebuah jalan untuk menyeberangi jurang.
Jalan itu ada di bibir jurang, dan jalan itu nampak ketika Lucy menghentakkan kaki dengan mengatakan "aku melihat Aslan disini" dan bibir jurang yang curam itu "ambrol" serta menjadi jalan.
Kerinduan dan harapan Lucy untuk bertemu dengan Aslan juga nampak ketika semua rekannya berperang tetapi ia tetap duduk menunggu di depan gambar relief Aslan.
Dan pada akhir cerita Lucy sendirilah yang boleh bertemu dan bercengkrama dengan Aslan serta membawa Aslan membantu pertempuran rekan-reaknnya sehingga perang dimenangkan.
Sungugh dalam harapan yang besar akan penyertaan Aslan perang dimenangkan.
Andaikan kita boleh seperti Lucy memiliki harapan yang besar untuk bertemu dengan Allah dalam hidup ini.
Tentulah kita akan mengalami banyak "mukjizat" dalam hidup yang membuat kita sampai peda pintu keselamatan,.
Semoga kita tetap memiliki harapan itu sehingga perjalanan kita sampai peda keberhasilan dan keselamatan.
Maka jangan berhenti berharap kerena Allah ada di dekat kita dan IA akan mendampingi perjalanan kita.
Berharaplah selalu akan Allah dalam menjalani hidup ini.
Semoga heri ini Harapan menjadi teman setia perjalanan hidup Anda dan jalan kemudahan dibukakan untuk Anda
Salam dalam berpengharapan kepada Allah.
(petrusp)

Rabu, 04 Juni 2008

Kewajiban Hidup

Lakukanlah apa yang harus dilakukan dengan kesungguhan, jangan memikirkan dan terpaku pada hasilnya.
Entah baik, entah buruk, atau entah gado-gado, jangan terpaku pada hasil yang terpenting adalah melakukan dengan kesungguhan apa yang harus dilakukan.
Allah yang akan memberi nilai pada yang dilakukan itu dan
Selama hidup telah melakukan pekerjaan dengan kesungguhan maka dapat dipastikan bahwa hasilnya akan "memuaskan".
Puas bukan terletak pada nilai sempurna tetapi ada pada kemauan mensyukuri akan hasil yang telah dicapai dari apa yang dilakukan.
Dalam hidup, kita harus mampu bersyukur jika telah boleh melakukan pekerjaan yang dipercayakan walaupun kadang hasilnya jauh dari yang namanya sempurna, karena dengan demikian kesia-siaan tidak pernah ada dalam hidup kita.
Banyak orang yang menjadi "gila" karena merasa telah melakukan yang terbaik tetapi hasilnya tidak dipandang baik oleh orang lain bahkan dicemooh,
Mengapa harus memusingkan pendapat orang lain?
Jika telah melakukan dengan kesungguhan dan melakukan yang terbaik maka pantaslah hasil itu disyukuri dan kalau tidak berkenan pada orang lain itu urusan lain dan kalau masih diberi kesempatan tetap melakukan kesempatan itu dengan baik dan penuh kesungguhan.
Orang yang terus mau melakukan pekerjaan dengan kesungguhan dan sepenuh hati, orang demikianlah yang telah melakukan kewajibannya dan dengan melakukan kewajiban itu maka pintu "surga" sudah dibukakan bagi dirinya.
Maka tak harus ada keraguan dalam hidup kalau telah melakukan kewajiban dengan baik.
Kewajiban adalah sesuatu "Pekerjaan" yang lahir dari kedalaman hati tanpa ada tuntutan dari luar karena hukumnya wajib maka pekerjaan itu adalah menunjang keberlangsungan hidup.
Pekerjaan yang dipandang kewajiban memberikan efek yang luar biasa sehingga harus dilakukan dengan kesungguhan dan sepenuh hati.
Ini seperti Makan, orang wajib makan karena jika tidak makan pasti akan ada hasil yang tidak memuaskan.
Makan bukan tanggun jawab, karena tanggung jawab berarti ada tuntutan dari luar.
Untuk meringankan diri dari tuntutan dan menjadikan hidup lebih tenang dalam pekerjaan, maka pandanglan pekerjaan sebagai kewajiban bukan sebagai tanggung jawab.
mari melakukan pekerjaan dengan kesadaran kewajiban maka hasilnya pasti akan memberikan kebaikan bagi keberlangsungan hidup ini.
lakukan banggun pagi sebagai kewajiban, mulailan melakukan aktifitas pagi sebagai kewajiban dan pergilan bekerja dikantor ataupaun dimana saja sebagai kewajiban.
Tentulah hari-hari hidup akan terasa ringan dan kegembiraan akan menyertai perjalanan hidup, jika hidup boleh melakukan kewajiban sepenuh hati dan kesungguhan.
Mari melakukan pekerjaan hari ini dengan kesungguhan dan menyerahkan hasilnya pada Allah sebagai kewajiban yang harus kita jalankan,
Tentulah Allah akan berkenan dengan apa yang kita lakukan.
Selamat pagi.
Syukurilah hidup hari ini karena masih boleh memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.
Selamat melakukan pekerjaan hari ini dengan penuh kegembiraan karena yang Anda lakukan adalah kewajiabn yang harus Anda kerjakan.
Jangan sia-siakan kesempatan hari ini untuk memasuki surga dengan memegang tiket kewajiban Anda.
Kewajiban adalah tiket memasuki surga.
Dalam kewajiban ada kesungguhan yang sepenuh hati, ada keuletan, ada ketekunan dan ada unsur-unsur pendorong yang mampu menyelesaikan pekerjaan.
Salam dalam cinta melakukan pekerjan hari ini dengan penuh kewajiban.
(petrusp)

Minggu, 01 Juni 2008

Tetes Air Mata

Setiap tetes air mata yang tertumpah dalam doa dan pengorbanan untuk orang lain adalah sumber yang mampu melegakan jiwa orang yang didoakan. Teruslah berbuat baik sampai air mata tertetes. (petrusp)