Minggu, 26 Juli 2009

Misteri Illahi 8

Setiap orang selalu diciptakan dengan keadaannya yang unik yang tidak disamai dengan orang lain dan inilah yang disebut keadilan Tuhan.
Namun banyak yang meragukan keadilah Tuhan ini dengan mengatakan,"mengapa dia lebih cakep dari saya ? atau lebih cantik dari saya ? atau lebih ganteng dari saya?".
Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh mereka yang merasa kurang dalam hidupnya?
Jika merenungkan keadilan Tuhan berkaitan dengan "keunikan" setiap pribadi ini, saya jadi ingat dengan kejadian peda saat saya mengajar SD beberapa tahun yang lalu.
Pada saat saya membahas tentang tema manusia diciptakan secitra dengan Allah ada anak "nyolot" yang bertanya," brud, mengapa saya diciptakan dengan gigi mrongos dan kulit hitam? apakah saya secitra dengan Allah?"
Pertama saya rada jengkel dengan pertanayan anak itu.
Tapi malah dari pertanyaan ini saya bisa menjelaskan kata secitra dengan Allah lebih kongkrit dengan contoh yang konkrit juga.
Saya gak boleh kalah akal dengan anak ini maka saya jawab,"benar kamu secitra dengan Allah karena kamu adalah manusia, kalau kamu kambing maka kamu tidak secitra dengan Allah".
Jawab anak itu," enak ya yang diciptakan cakep karena mereka lebih beruntung".
Saya jawab,"jangan salah, siapa bilang yang diciptakan cakep lebih beruntung".
Jawab anak itu," brud, yang cakep cepat dapat pacar".
Kelas tertawa dengan kejadian ini.
Saya menyadari memang anak itu suka nyolot dan memang anak itu giginya mancung ke depan melebihi bibirnya dan kulitnya hitam lebih hitam dari kulit saya.
Lalu saya mengambil contoh yang cukup ektrime".
Saya memanggil nama anak itu," M.....kamu harus bersyukur dengan keadaanmu karena Allah menjadikan dirimu baik dengan keadaan ini".
Sambung saya," ini misalnya kamu jalan-jalan ama orang tuamu di kelapa gading dan tersesat maka akan lebih mudah menemukan kamu daripada anak lain, orang tuamu akan lebih mudah menemukan karena tinggal menunjukkan ciri-ciri kamu dengan mengatakan gigi mrongos, hitam dan rambut acak-acakan dengan ciri-ciri itu akan banyak orang menemukan engkau daripada dikatakan seorang anak dengan rambut lurus, ada tahi lalat di siku dan cakep, karena sebagian besar anak di mall kelapa gading emmiliki ciri yang demikian itu".
Sambung saya,"Bukankah ini sangat menguntungkan kalau kamu hilang sehingga cepat ditemukan".
Tambah saya," ini misalnya, kami dan teman-temammu jalan-jalan di mall dan mall itu terbakar maka akan lebih mudah menemukan jenasahmu dibanding yang lain karena ketahuan dari gigi yang menonjol itu, maka bersyukurlah dengan keadaanmu karena engkau sungguh diciptakan baik dan secitra dengan Allah".
Penjelasan saya ini dahulu bisa diterima oleh anak-anak termasuk anak bernama M.... yang rada bandel dan banyak "nyolot" dikelas.
Inilah keadilan Allah itu yaitu menciptakan manusia dengan perbedan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Dari sana yang menjadikan secitra bukan tampilan luar tapi kedalaman yang ada terutama keberadaan sebagai manusia.
Maka dalam keadaan apapun dan berfisik apapun harus bisa menyukurinya karena sungguh hidup kita diciptakan secitra dengan Allah.
Masalah rejeki dan penghidupan sebenarnya tidak selalu ditentukan oleh bentuk fisik dan tampilan laur tetapi dari kedalaman hidup yang dimiliki.
Istilah tampilan kampung rejeki kota sering ada dalam kehidupan kita ini.
mari kita ambil contoh sederhana mereka yang menjadi terkenal bukan karena tampilan luar atau fisiknya Ok.
Saat ini orang yang paling menggetarkan dunia hiburan adalah pribadi bernama "Mbah Surip".
Mbah Surip dengan lagunya "tak gendong" mampu menjadikan dirinya "luar biasa" hebat mengalahkan mereka yang berpenampilan menawan dan berparas Ok.
Kemampuan Mbah Surip dengan lagunya yang sederhana tapi memasyarakat inilah yang mengantar dirinya menjadi orang kaya "mendadak" dan tenar "mendadak".
Maka sebenanrya masalah "penghidupan" dan "nasih baik" bukan ada pada penampilan luar tapi dari kedalaman hati dan pikirannya.
Jika orang yang sebenanrya diberi kemampuan teristimewa kemampuan "otak" untuk berpikir dilakukan dengan sungguh-sungguh penuh kreatifitas maka saya yakin akan ada hal istimewa dalam hidupnya.
Orang tidak harus menjadi minder karena dirinya "kurang" menurut pandangan dunia ini,
Bahkan dengan keadaan ini orang harus mulai berani keluar dari dirinya sendiri untuk berkreasi pada bisang lain yang lebih mengandalkan otak dan pemikirannya.
Otak manusia itu tidak terbatas dan kalau digunakan dapat menciptakan banyak hak baru dalam hidup ini.
Memang hal ini perlu dilatih dan diasah terus menerus baru bisa berhasil.
Maka dalam diri kita harus ada kemampuan untuk selalu berani belajar, bekerja keras, tahan banting dan pantang menyerah pada keadaan.
Orang bisa menjadi dirinya sendiri maka tak ada waktu hanya untuk melamun menyesali diri.
Melamun dan menyesali diri bukan jalan untuk keluar dari keadaan tetapi semakin terperosok pada keadaan yang semakin tidak mengenakkan.
Kita sungguh diciptakan secitra dengan Allah teristimewa karena kita manusia yang diberi otak dan pikiran dengan isitlah keren "akal budi"
Keberadaan akal budi inilah yang menjadi modal utama dalam hidup kita ini.
Maka teruslah brrani maju dalam keadaan apapun.
Jangan mau menjadi bagian cermin yang buram tetapi hiduplah dengan menjadi bagian cermin yang mengkilap memancarkan cahaya keberadaan hidup.
Saya yakin dengan menyadari diri yang walaupun serba "kurang" menurut pandangan dunia seperti yang dialami oleh murid saya bernama M...serta berani kelaur dari diri maka ia akan menjadi anak bernama M... yang menarik dan berdaya guna lebih dibanding yang lainya.
Mengapa Yesus memilih para murid yang juga kelihatan "kurang" bila dibandingkan oleh orang lain di sekitarnya.
Yesus tidak memilih kaum pandai terpelajar dan berpenampilan "hebat".
Ia memilih dari kaum "marginal" dan sederhana karena dalam diri mereka bisa dibentuk menjadi lebih baik dan lebih mengagumkan.
Penampilan luar bisa diubah dan penampilan dalam bisa diasah maka tak perlu ada kekawatiran dan rasa rendah diri karena diri diciptakan tidak tampan atau tidak cantik.
Semoga kita mensyukuri hidup kita dalam keadaan apapun karena memang kita adalah secitra dengan Allah.
Salam dalam cinta dengan selalu bangga dengan diri namun tidak membanggakan diri dan mensyukuri diri serta berani keluar dari diri untuk menjadi lebih baik dengan akal budi yang dianugerahkan Allah kepada hidup.
Tuhan mencintai Anda dan saya.
Ayo kelaur dari diri dan tidak membairkan diri untuk selalu menyesali diri karena merasa tidak seberuntung orang lain.
Semua akan menjadi menyenangkan dan membahagiakan kalau hidup mau berkreasi yang bersumber dari akal budi yang dianugerahkan oleh Allah pada kita.
Salam dalam cinta membangun dunia dengan selalu mensyukuri diri dan melihat kalau rencana Tuhan adalah baik dalam diri kita.
"rencanaKu bukan rencanamu dan kehedakKU bukan kehendakMu, aku memiliki impian dan harapan yang laur biasa dari keberadaanmu yang seeprti apapun".
Jelek, buruk, baik, ganteng, ataupun cantik hanyalah tampilan luar dan yang menentukan hidup kita adalah apa yang ebrasal dari dalam diri.
Selamat menikmari diri anda dalam keadaan apapun sebagai citra Allah seperti yang ada dalam diri Mbah Surip.
petrusp.

Kamis, 16 Juli 2009

Misteri Illahi 7

Angka 7 selalu menjadi angka istimewa dalam hidup saya, dan selalu setiap saya membuat judul dan mencapai angka 7 selalu ada gerakan aneh dalam hidup saya.
Saya tidak paham dengan hal ini tapi angka 7 selalu menjadi sangat istimewa.
Angka 7 berati angka yang cukup dan kalau dalam sekolah pasti sudah lulus walaupun bukan menjadi yang juara.
7 sendiri jika di eja menjadi Tuju dan jika ditarik dalam hidup tuju menjadi tujuan dan dalam bahasa jawa 7 dieja pitu dan jika diberi makna menurut saya adalah "pitulungan dalem Gusti".
Dan dalam sharing berjudul misteri Illahi 7 adalah perisitwa pitulungan dalem Gusti (pertolongan Tuhan).
Hidup yang saya perjuangan menuju satu tujuan yaitu memberikan apa yang terbaik bagi orang lain terutama mereka yang ada disekitar saya dan ini hanya akan terjadi jika ada pertolongan tangan Tuhan.
Hari ini, saya berbincang dengan teman dari jakarta melalui telp yang sedang mengalami "kesulitan" karena harus menyekolahkan anak yang telah minggat dari rumah dan menginap di rumah guru sekolah minggunya.
Guru ini juga tidak berdaya dengan anak ini apalagi orang tua anak ini adalah orang tua "berantakan" yang seolah sudah membuang anak ini.
Rekan di jakarta ini ingin menyekolahkan anak ini dan rencana dengan asrama di susteran sekalian.
Ternyata setelah proses penanganan anak ini sampai di sekolah, biaya anak ini cukup besar baik untuk bulanan dan uang pangkalnya.
Rekan ini membicarakan pada saya karena ia yang membantu orang kecil yang dulu saya layani di cilining Jakarta Utara.
Saya katakan pada rekan ini,"percaya pada Allah, anak ini dititikan pada kita dan titipan ini harus kita jaga dengan baik dengan menjaga keperecayaan Allah pada kita ini".
Sambung saya," Allah yang akan mencukupi kebutuhan Anak ini".
Lalu kami mulai mengotak-atik uang yang ada pada kami untuk bulanan anak ini dan diputuskan bahwa uang kiriman salah satu donatur dioptimalkan untuk anak ini dan mencukupi tapi kurang sedikit dan untuk uang pangkal dibicarakan lagi dengan beberapa teman termasuk kemungkinaan dipakainya uang lain untuk keperluan anak ini.
Rekan itu bilang," bulanan anak ini cukup besar untuk asrama dan sekolah, apakah tidak baik kita sekolahkan di tempat lain?".
Jawab saya," sekolah lain sudah masuk dan dimanapun biaya akan besar apalagi dengan asrama, jadi kita percayakan saja anak ini pada empunya anak ini yaitu Tuhan".
Teman itu menjawab," Iya, ya Be. Kita ini kok seperti memasukan diri dalam kesulitan orang lain?".
Jawab saya," dengan memasukan diri pada kesulitan orang lain, kita akan menajdi kaya dan kalau kiita tidak berani masuk pada kesulitan orang lain. Kita tidak akan pernah melakukan apa-apa dalam hidup ini".
Sambung saya," apa artinya diri kita kalau kita tidak berani masuk menannggung kesulitan orang lain? apa artinya kita berpuasa kalau kelebihan dari kita bukan untuk mengatasi kesulitan orang lain? dan apa artinya kita menjadi miskin kalau kita tidak memperkaya orang lain???".
"Yakinlan dengan hidup bagi orang lain, kita tidak akan menyesali kehadiran kita di dunia ini", tambah saya.
Rekan ini menjawab," mengapa harus kita?".
Jawab saya," kalau bukan kata lalu siapa?".
"Tuhan mempercayakan semua ini karena Ia melihat kita mampu melakukannya, kalau kita tidak mampu maka Ia tidak akan mempercayakan anak ini pada kita", sambung saya.
"kesulitan kita adalah kesulitan Allah sendiri, karena itu Ia memakai kita karena tidak banyak yang dapat diajak untuk menyelesaikan kesulitan Allah ini dan melalui kitalah kita diminta mengajak orang lain untuk membantu mengatasi kesulitan Allah itu", tambah saya.
Rekan menjawab," semoga kita bisa melakukan semua ini, bantu ya be?".
"pasti saya bantu, karena kita sama-sama bekerja untuk Dia yang adalah majikan kita, biarlah bulanan anak bali dari Ibu ...... dipakai untuk anak ini", jawab saya.
Setelah berbincang lama dengan rekan ini,
Saya sadar juga dan ebrtanya," Iyam ya, siapa saya ini?".
"mengapa Allah memakai saya dalam banyak kesulitan orang lain?", sambung pikiran saya.
Banyak pertanyaan mulai muncul dalam benak saya, kemarin mengurus obat anak yang gila dan harus mengeluarkan biaya ratusan ribu perbulan, lalau uang sekolah anak dan sekarang uang asrama dan pangkal anak???
Semua hadir dengan berderet seperti kereta yang harus ditarik oleh lakoamotif, sedankan lokomotif ini memerlukan bahan bakar yang kadang bahan bakar itu menipis
Lamuanan saya tersadar setelah saya menyadari," siapa saya ini dan siapa yang ada dibelakang saya?"
Allah yang adalah Tuhan ada dibelakang saya.
ia yang memilih saya, tentu Ia yang akan ikut serta menyelesaikan apa yang telah dipercayakanNya pada saya, jadi untuk apa harus bertawar dan berbantah denganNya sedankan hal ini tidak harus diperbantahkan.
Tujuan ini akhirya sampai pada titip akhir yaitu melakukan apa yang telah dikehendakiNya.
Dan untuk sampai pada titik itu IA adalah penopang dan menjadi penolong perjalanan mengatasi kesulitan orang lain.
Selama ini Ia yang mempercayakan, Ia pula yang memenuhinya.
Keyakinaan itu tumbuh dan berkembang sehingga kekawatiran dan seribu tanda tanya hilang dari pikiran kerdil ini.
"apa yang saya lakukan adalah pekerjaanNya mengapa saya harus mempertanyakan dan mengawatirkan, Ia pasti akan menjadikan semua baik", pikir saya.
saya kembali menyerahkan semua pergulatan ini padaNya dengan satu keyakinan kalau semua pasti akan ada jalan untuk setiap pergulatan ini.
Keberanian untuk percaya dan menyerahkan pergulatan pada Tuhan adalah salah satu tahap untuk sampai pada titik utama perjalanan kita yaitu kehendakNya sendiri.
Jika Tuhan berkehendak, pasti kehendakNya itu akan terjadi,
Dan andaikan Ia tidak menghendakinya maka semua tidak akan terjadi.
Dengan pemahaman ini hidup kembali menjadi lebih tenang dan bisa berpikir lebih baik untuk menjalani kehidupan dengan keceriaaan.
Dalam ketenangan itu berkat Allah pasti akan mudah mengalir menemani perjalanan sampai apda TUJUAN dan PITULUNGAN Tuhan pasti akan terjadi.
Semua menjadi semakin jelas bahwa akhirnya pasti akan membahagiakan.
Sesungguhnya apa yang Dia harapkan adalah percaya pada pertolonganNya kalau kita berjalan meNUJU kepada kehendakNya.
Pertolongan Tuhan itu telah nampak dengan adanya keberanian untuk mengambil tindakan akan keberadaan anak yang membutuhkan sekolah ini.
Pertolongan pertama adalah dari kemampuan mengotak-atik keuangan dan akhirnya bulanan bisa diatasi walaupun masih kurang,
dan untuk pangkal anak ini ada seorang yang akan ikut bicara dengan suster asrama dan sekolah agar bisa diperingan.
Campur tangan Allah selalu menolong melalui orang lain yang dikirimkan Allah.
Semua dari kita adalah tanganNya untuk menjadi bagian orang lain dalam kesulitan ini.
Jadi Ia menghendaki setiap dari kita juga terlibat dalam keberadaan mereka disekitar kita yang mengalami kesulitan,
Mereka itu kadang orang terdekat kita, entah pembantu kita, sopir kita atau tukang kebun kita.
Mereka apsti akan ada disekitar kita.
Kesulitan ada disekitar kita dan penolongnyapun ada di sekitar kita.
Allah telah emrencanakan semua adalah berkaitan dalam satu rantau lingkuan sekitar kita.
jadi Tujuan keberadaan kita adalah menjadi salah satu mata rantai dalam rencana baik Allah.
mata rantai itu akan membnetuk sebuah rantai panjang ayng adalah rantai cinta dan rantai kehadiran Allah.
Semoga kita bisa sampau apda angka 7 dalam hidup ini dan sampau apda Tujuan kita yaitu Allah, dan semua ini akan sampai pada tujuan itu berkat pertolonganNya sendiri.
Saya yakin Ia tidak hanya akan menolong pergulatan saya tetapi,
Saya juga yakin bahwa Ia akan mengirimkan banyak pertolongan untuk setiap pergulatan yang dialami oleh anak-anaknya termasuk Anda.
Maka percayalah pada kehendakNya dan eprtolonganNya ayng adalh misteri dari padaNya.
Salam dalam kepercayaan meNUJU Allah dengan pertolonganNya sendiri.
Salam dalam cinta membangun dunia abru dengan satu Tujuan yaitu Allah.
Hidup angka 7 karena disana ada bintang 7 untuk mengobati pusing 7 keliling.
7 adalah masalah, tapi 7 juga adalah obat karena 7 adalah tujuan kita juga.
Salam dalam angka 7, he he he.

Misteri Illahi 6

Selalu ada ruang kosong dalam hidup manusia yang tidak dapat dimasuki oleh apapun dan siapapun tanpa seijin manusia itu.
Ruang kosong inilah yang sering menyebabkan manusia mengalami apa yang namanya kesepian, kesunyian dan kesendirian.
Ruang itu hanya bisa dimasuki oleh orang itu sendiri,
Maka selalulah menggandeng Tangan Tuhan untuk memasuki ruang kosong itu maka "persahabatan" denganNya akan selalu ada dan terjaga sehingga kesepian, kesunyian dan kesndirian tidak aakn dialami
Sungguh hidup tergantung pada diri kita sendiri dan orang lain hanya sebagai rekan seperjalanan.
Namun sayang banyak orang memasuki ruang itu dengan tidak menggandeng Tangan Allah sehingga dalam sejarah perjalanan hidupnya selalu dipenuhi oleh rasa kesendirian tanpa batas.
Bukalah kesempatan untuk memberi peluang pada orang lain untuk masuk ke ruang kosong itu bersamamu maka pastilah akan ada hal indah yang akan dialami.
Beberapa hari yang lalu saya mendapat kesempatan berkenalan jarak jauh dengan seorang teman.
Teman ini mengalami "banyak" kesedihan dalam hidupnya karena selama ini mengalami kesendirian setelah putus "cinta" dengan pacarnya yang telah menjalani pacaran cukup lama yaitu lebih dari 10 tahun, memang teman ini telah memiliki pasangan lain tapi sebab dari pernikahanya dengan pasangan inilah yang merenggangkan hubungan dengan mantan pacarnya dan ia ingin sekali menjalin persahabatan dengan mantan pacarnya itu dengan menjelaskan duduk masalah yang sebenanrya terjadi aygn tidak diketahui oleh mantan pacarnya itu
Teman ini mengatakan akan menemuai "mantan" pacarnya ini tetapi mantan pacarnya ini mengatakan tidak memiliki waktu, sibuk dengan banyak urusan dan andaikan bertemu tak bisa lebih dari satu jam atau malah hanya setengan jam saja.
Saya tidak tahu alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Apa yang membuat hal itu terjadi???
Karena hanya diberi kesempatan bertemu setengah jam dan paling lama satu jam, maka teman saya ini mengatakan akan datang menemui mantan pacarnya itu dari kota A ke kota B dengan penerbangan yang tiba dikota B jam 14.30 dan akan kembali ke kota A pada pukul 18.00.
Waktu yang sangat mepet sekali,
Saya katakan pada teman itu," apakah tidak terlalu mepet dengan waktu yang demikian itu?",
Teman itu menjawab,"tidak, untuk apa saya berlama-lama sedangkan ia hanya mau bertemu dengan saya satu jam saja bahkan kalau bisa hanya setengah jam, Lebih baik saya cepat kembali ke rumah daripada tidak ada kegiatan".
Saya menjawab," Jangan begitu, menurut saya, ambil waktu yang cukup karena dengan waktu yang cukup hati dan pikiran akan menjadi lebih baik, jangan menutup kesempatan yang ada. Ingat manusia itu punya hati, pikiran dan rasa jadi dengan memberikan banyak kesemaptan pasti akan ada manfaat yang lebih baik lagi".
Jawab teman itu," apa yang akan saya lakukan kalau saya lama-lama di kota B itu kalau beliau tidak mau ketemu dengan saya".
Jawab saya," nanti pasti akan ada hal baru yang terjadi, hanya Allah yang tahu dan Anda yang akan menjalaninya".
"Wah saya tidak menjamin hal ini karena saya telah mencoba dan ini adalah hal yang ketiga kalinya saya inggin menemui beliau tepai dua kali saya tidak bisa ketemu dan saya langsung balik ke kota saya daripada tidak ada artinya apa-apa", sambung teman itu.
Jawab saya," itulah kekeliruan nalar manusia, andaikan waktu itu Anda tidak langsung pulang pasti akan ada certia lain karena saya yakin tidak ada hal yang sia-sia dalam hidup ini, semua akan ada artinya dan arti itu kadang diluar nalar sehat kita".
Jawab teman itu," saya baiknya berapa lama di kota B itu sedangkan beliau bisanya hanya jam itu,"
Jawab saya," usahkan menginap semalam dikota itu dan lihat apa yang akan terjadi nanti".
Jawab teman itu,"Ok, saya akan usahakan datang jam 14.00 dan pulang pagi hari pesawat paling pertama ke kota A agar saya bisa langsung masuk kantor".
Jawab saya," itu yang terbaik karena memberi waktu luang lebih banyak akan perjumpaan itu akan menjadikan semua lebih baik".
Teman ini akhirnya mengikuti saran saya dan tinggal semalam di kota B itu dan saya menginapkanya di rumah susteran dekat dengan bandara.
Syukur apda Allah rumah suster itu ada tempat jadi teman itu bisa menginap di susteran itu.
Akhirnya perjumaan itu terjadi dan sungguh diluar dugaan, pertemuan yang sudah sekian tahun tertunda dan seolah tak mungkin terjadi itu berlangsung cukup cair membahagiakan.
Pertemuan yang rencanya hanya satu atau setengah jam itu bisa berlangsung lebih dari tiga jam dan kedua orang yang telah lama berpisah itu bisa menjelaskan permasalahan ayng selama ini terjadi dan berkat mengalir dari perjumpaan itu dimana hati mereka boleh dilapangkan untuk menerima apa yang sebenanrya telah terjadi.
Tali "persaudaraan" yang telah koyak itu telah tersambung kembali bahkan pertemuan itu bisa berlangsung lama dan bahkan setelah tiga jam lebih mereka berbicara, Pertemuan masih berlangsung lama di susteran itu sewaktu rekan itu diantar oleh mantan pacarnya.
Saya mendapat kabar hasil pertemuan rekonsiliasi itu dari rekan itu sewaktu ia di bandara sebelum pesawat membawanya ke kota A temapt asal rekan itu
Keceriaan kembali ada dalam diri kedua rekan itu dan mereka telah menemukan jalan apa yang terbaik bagi mereka di kemudian hari dengan pasangan hidupnya masing -masing tanpa memiliki rasa tidak percaya satu dengan yang lainya yang disertai rasa sakit hati karena merasa ada penkhianatan sedangkan bubarnya pacaran mereka jauh dari apa yang mereka kehendaki..
Mereka kembali boleh bergandengan tangan sebagai sahabat dengan memiliki pasangan masing -masing dan pasangan mereka juga mengetahui pertemuan itu sehingga semakin jelaslah kalau cinta persaudaraan mengalahkan rasa benci dan dendam yang menjadikan orang hidup dalam kesedirian dan kesunyian batin karena tidak bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu yang berat menekan hidup mereka setelah perpisahan.
Hati boleh bergandeng tangan sebagai sahabat setelah lama hidup dalam kecuriaagaan dan rasa benci karena merasa ada pengkhianatan.
Inilah awal sebuah kegembiraan.
Kegembiraan adalah milik dan hak setiap orang dalam keadaan dan situasi apapun.
Tapi kadang orang tidak mau melangkan mendekati hak untuk mengalami kegembiraan itu karena hidup berkutat dengan kesendirian dan ruang kosang dalam dirinya.
Maka berani terbuka memberi ruang pada kesempatan untuk bekerja adalah hal yang utama.
Kesempatan itu selalu ada hanya kita mau mengambil dan mengolahnya menajdi peluang baik dalam diri kita atau mengabaikannya,
Kalau kita mau mengambil maka tentu kebaikan akan dapat tercapai tetapi
Kalau hidup membatasi diri dengan menutup kesempatan maka peluang itupun juga tidak akan bisa memberikan kebaikan.
Semau hanya akan menjadi kesemaptan kosong tanpa harapan sama sekali.
Sama seperti rekan saya andaikan ia membatasi diri pulang cepat karena merasa tidak ada gunanya tinggal tanpa ada kejelasan apa yang akan dilakukan, tentu ia tidak akan bisa menjelaskan secara gambalang akan peerisiwa yang sebenarnya terjadi dalam hidup mereka berdua.
Sebenarnya harapan, kesempatan dan peluang itu seperti jalan dan semua orang bisa menapakinya, tapi sayang banyak orang sibuk dengan kendaraan apa yang akan dipakai untuk menapaki jalan itu sehingga karena merasa tidak ada kendaraan maka jalan tidak bisa ditempuh.
Harapan mejadi hilang tidak memberikan kebaikan.
Harapan selalu terbuka dengan banyak kesempatan dan peluang asalkan kita mau terbuka dengan apa yang ada disekitar kita.
Hidup harus terbuka dan tidak menutup diri karena sekali menutup diri maka pintu harapan juga akan tertutup.
Semoga kita selalu mengambil kesempatan dalam hidup sehingga peluang semakin terbuka pada kita dan kebaikan diberikan pada kita.
Salam dalam keterbukaan menerima kesempatan dalam hidup.
petrusp

Jumat, 03 Juli 2009

Misteri Illahi 5

Setiap orang dapat menentukan dirinya sendiri.
Menjadi apa mereka??? dan bertindak bagaimana mereka???
"kita dapat membawa hidup kita kemana saja kita kehedaki".
Inilah pepatah yang mungkin tepat untuk diri kita.
Pepatah gerak langkah kita yang sesuai dengan apa yang kita kehendaki.
Dalam keadaan sulit dan keadaan apapun kita dapat melakukan apa yang kita pandang paling baik bagi kita.
Kita mau cuek dengan keadaan orang lain, kita mau diam saja melihat dengan tidak melakukan apa-apa atas hidup orang lain atau kita mau terlibat pada kesulitan orang lain ada pada keputusan diri kita sendiri.
Kita sendirilah yang dapat menentukannya keputusan apa yang akan kita ambil.
Seperti apa yang saya alami dalam hari-hari ini.
Saya sebagai pribadi bebas menentukan apa yang bisa saya ambil dalam menyikapi keadaan yang terjadi.
Saya bisa hanya melakukan sebatas tangungjawab atau keterlibatan penuh adalah pilihan hidup saya.
Kemarin sore dan sore ini ada kejadian yang luar biasa hebat di klinik kami yaitu pasien yang "pingsan" karena sakit "parah".
Kemarin sore ada seorang bapak yang muntah-muntah dan tubuhnya loyo tinggal "ndeprok" saja dan hal ini mengundang kekawatiran sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Sebenarnya kewajiban saya sebagai pribadi "cukup" mengantar pasien sampai ke rumah sakit.
Namun karena merasa memiliki "tangung jawab" saya menungui bapak itu dan benar ternyata bapak itu tidak cepat ditangani oleh dokter dan hanya ditanya "kiri kanan" oleh perawat, bahkan perawat itu dengan santainya kadang menerima telp sambil menanyai pasien.
Karena "kemropok" saya bilang,"hp memang penggangu dalam bekerja".
Pasien yang dalam keadaan "payah" harus menjawab dan menceritakan riwayat kejadian sampai mengalami keadaan ini tanpa penanganan dengan baik.
Pasien menceritakan riwayat keadaan dan menjadi semakin parah setelah minum obat merek "........" perawat itu malah menyalahkan bapak karena minum obat itu.
Saya yang ada ditempat itu rada "panas" dan langsung menyahut perawat itu," pak beliau minum obat itu sudah rutin tiap hari karena memiliki riwayat darah tinggi jadi bukan masalah obat".
Perawat itu bilang,"tapi obat ini berat seharusnya minum obat....."
Untung pasien menjawab," saya kalau minum obat itu..... mengangu kelamin saya jadi saya diberi oleh dokter mass ini obat......".
Baru perawat diam saja.
Jujur saya jengkel karena pasien tidak ditangani malah disalahkan karena minum obat yang biasa diminum tiap hari.
Dan setelah terjadi "perdebatan" antara saya dan perawat itu baru bapak itu ditangani karena dokter baru datang.
"UGD kok gaka da dokternya", pikir saya malah adanya perawat dodok.
Setelah beres saya meninggalkan bapak itu dan pulang dengan perasan jengkel pada perawat itu.
Sesampainya di klinik saya cerita pada dokter klinik apa yang terjadi, dokter klinik malah marah dan bilang "kurang ajar, kok bicara begitu dengan pasien, ini menyalahi kode etik penanganan pasien".
Dokter klinik tanya," brud, itu dokter atau perawat".
Saya jawab,"perawat karena belum ada dokternya".
"dasar perawat bego", sambung dokter klinik.
"kalau ada saya, saya maki-maki perawat itu kok sok tahu saja", sambung dokter yang memang menangani pasien bapak ini.
Kejadian di rumah sakit itu ternyata terulang kembali tapi tidak separah kemarian.
Malam ini ada pasein yang demam tinggi dan dokter klinik mengatakan ini kemungkian DB, ini kelihatan dari "pecahnya pembuluh darah di kulit". (saya lupa) dan pasien sudah lemah sekali tidak bisa jalan.
Maka dokter meminta saya cepat-cepat membawa pasien ke rumah sakit.
"Wah gak ada mobil, pakai motor aja bisa dok", jawab saya.
"iya pakai motor saja sambil dipegangi dari belakang", jawab dokter kami.
Saya langsung tancap gas membawa pasien ke rumah sakit seperti pembalap tanpa helm karena tergesa-gesa.
Sesampainya di rumah sakit.
Syukur ada dokter jaga tidak seperti kemarin malam.
Saya bilang ke dokter," pak tolong ini ditangani segera karena keadaan sudah parah".
Dokter jaga itu memeriksa dan saya bilang," kalau bisa cepat diinfus karena kalau terlambat dokter klinik tadi bilang bisa bahaya".
Dokter bilang,"klinik apa?"
"klinik saya", jawab saya sambil memegangi pasien yang menggigil.
dokter masih menanyai pasien itu dan karena tak sabar, saya bilang sepertinya DB dok menurut dokter karena tanda -tandanya udah kelihatan di lengan dan tubuhnya,
Setelah dokter membuka lengan jaket pasien dokter langsung bilang,"lho udah parah ini, cepat diinfus dan ambil darahnya" pinta pada perawatnya.
Setelah diinfus baru anamnese dilakukan dan saya menjadi lebih tenang.
Setelah diperiksa "ini-itu" dokter memberikan resep.
Teman pasien diam saja dan tidak menebus resep itu mska saya minta resep dan saya tebus obat di apotik.
Setelah menebus resep dengan harga yang lumayan mahal termasuk infus cadangan, saya kembali ke ruang penanganan pasien itu.
Pikiran saya menjadi kacau melihat keadaan ini,"Siapa yang bertangung jawab pada pasien ini kok saya yang urus beli obat belikan minum bahkan sampai mencarikan pipet untuk minum pasien ini".
Sambung saya," saya kan cukup mengantarkan ke rumah sakit saja cukup, kok saya sekarang yang repot??".
Pikiran itu memenuhi diri saya dan dalam keadaan demikian saya menyadari diri.
"andaikan saya yang sakit, siapa yang mengurusi sedangkan saya seperti pasien ini tidak punya siapa-siapa di bali ini, pasti rekan-rekan dan dokter klinik yang akan mengurus saya jadi merekalah saudara saya yang akan memperhatikan kalau saya mengalami apa-apa dalam hdiup ini".
Hidup sendiri tanpa saudara memang bukan sesuatu yang mudah, apalagi dalam keadaan yang tidak punya apa-apa.
Saya yakin teman dari pasien itu hanya diam ketika terima resep bukan karena tidak bisa berbuat apa-apa tapi tentu faktor "lain" yang menjadi masalah karena harus menebus resep ke apotik untuk pasien.
Saya juga yakin apotik tidak akan dengan mudah memberikan obat kalau tidak ada jaminan akan siapa yang akan membayar obat itu sedangkan saudara atau bos dari pasien ini belum datang.
Apakah jika obat belum ditebus maka pasien tidak diberi perawatan dan pengobatan?
saya tidak tahu, yang pasti mereka hanya akan melakukan menurut standar keberadaan saja dan bila obat belum ada maka penangan sebatas apa yang bisa dilakukan.
Inilah hidup hidup orang kecil selalu mendapat bagian yang kecil pula.
Setelah penanganan dan pemberian obat telah dilakukan serta kamar dipilihkan untuk pasien yaitu kamar yang sederhana, barulah Bos pasien itu datang.
Bos pasien itupun hanya diam dan tanya-tanya keadaan serta tak berapa lama menelepon saudara dari pasien itu.
Andaikan orang-orang itu bertindak hanya berdasarkan tanggungjawabnya saja maka pasien pasti akan "lewat" tanpa memperoleh kesempatan menjadi lebih baik.
Maka dalam hidup diperlukan keberanian untuk maju melakukan apa yang terbaik demi keselamatan mereka yang mebutuhkan.
Standar penanganan harus ditingkatkan pada tangungjawab untuk menyelamatkan sampai tuntas bahkan keberanian untuk menembus batas-batas aturan demi kebaikan dan menjunjung martabat kehidupan.
Dokter hanya sebatas melakukan kewajiban sebagai dokter, teman hanya melakukan kewajibans sebagai teman, bos hanya melakukan kewajiban sebatas Bos dalam stuktural dan saudara hanya melakukan kewajiban sebagai saudara dan jika hanya sebatas kewajiban bahkan melempar tanggung jawab maka kehidupan ini hanya akan bergerak kerena kewajiban dimana "belas kasih" dan cinta menjujung kehidupan terlupakan karena tertutup oleh sebatas kewajiban belaka.
Jika saya telah melakukan kewajiban saya maka selesailah sudah.
Apakah kehidupan hanya sebatas kewajiban???
Tentulah tidak.
Kita bisa melakukan lebih dari semua itu dan membuat dunia menjadi lebih baik,
Kita bisa menentukan arah hidup ini dan kehidupan kita,
Tapi arah kehidupan kita itu harus juga merupakan sebuah panggilan menjadikan kehidupan orang lain menjadi semakin baik.
Maka menentukan arah hidup dengan menyesuaikan dengan jalan Allah adalah yang paling tepat.
Jalan Allah adalah jalan kebaikan, kebenaran dan cinta kasih,
Jika jalan ini yang dilakukan maka saya yakin dunia akan menjadi sangat baik dan lebih baik lagi.
Misi keberadaan dan panggilan manusia menjadi semakin sempurna dengan keberanian mengikuti arah jalan Tuhan ini.
Semoga kita boleh terus melakukan kewajiban dengan penuh tanggungjawab untuk memberikan kebaikan pada kehidupan ini.
Salam dalam keberanian menjadikan dunia menjadi lebih baik dalam keberanian mewujudkan tatanan dunia baru yang bukan hanya sebatas melakukan kewajiban tetapi kewajiban yang bertanggung jawab berdasarkan belas kasih dan pengorbanan.
Semoga rahasia arah hidup kita yang sesuai dengan arah hidup yang dikehendaki Allah senantiasa ada dalam diri kita.
Selalu bertindak berdasarkan hati yang bersumber pada cinta Allah pada diri kita.
Kita dapat melakukan banyak dalam hidup ini bahkan banyak sekali kalau kita mau dan mau.
Kebaikan ada pada tangan kita dan dimulai dari diri kita sendiri.
Sehingga apa yang akan kita lakukan disamping menentukan arah diri sendiri juga diharapkan mempengaruhi arah hidup orang lain terutama mereka yang hidup dalam ketidak berdayaan karena keterbatasannya.
ingatlah "kita akan mati dalam kesendirian dan ini dipenuhi oleh kesepian yang mencekam".
Maka sejak sekarang ambil bagian dalam kesendirian orang lain dengan terlibat pada kesendirian mereka adalah jalan untuk emngakrabi kesendirian diri sendiri.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam keberanian terlibat pada orang lain.
petrusp.