Jumat, 19 Februari 2010

"maaf bu, saya baru bisa narik sore hari karena......"

"Maaf Bu, saya baru bisa narik sore hari karena siang ada trantif jadi
nebusnya terlambat", inilah kalimat yang terucap dari seorang tukang becak
yang kami berikan kupon nebus sembako murah.

Dalam rangka Imlek dani Valentine, kami menjual sembako murah untuk tukang
becak dan warga miskin disekitar rumah karyawan kami dan juga warga di
daerah pelayanan kami.

Pelaksanaan di daerah pelayanan berjalan dengan baik tanpa kendala karena
memang sudah sering diadakan penjualan sembako murah, tapi yang dilakukan
di rumah karyawan kami ada kejadian yang mengelikan dan cukup menyedihkan.

Ada seorang tukang becak yang baru jam 10 malam mengmabil sembako karena
baru dapat uang dari narik becaknya karena siang hari ia tidak bisa narik
karena ada penertipan dari trentip sehingga dia seharian hanya ngangur di
rumah kontrakanya dan baru jam 17.00 ia bisa keluar untuk narik becak.

Tukang becak ini ningkrongi becaknya tetapi tidak mendapatkan penumpang
dan baru sekitar jam 21.00 ada penumpang dan dari penumpang ini ia
mendaptkan uang untuk menebus sembako yang dibagikan, katanya penumpang
inipun adalah penumpang dari becak temannya yang diberikan padanya karena
temannya sudah menebus sembako dan hanya tinggal dia yang belum nebus
sembako.

Kemurahan teman tukang becak yang menjadikan ia bisa menebus sembako
walaupun seharusnya pelaksanan jam 4 sore tapi baru bsia menebus jam 10
malam.

Sebuah kejadian yang mengharukan.

Perjaungan tukang becak untuk bisa menebus sembako seharga 20rb harus
berjuang dari jam 5 sore sampai jam 10 malam dan inipun dari belas kasihan
rekannya sesama tukang becak.

Perjuangan untuk mempertahankan hidup dan mendapatkan bingkisan murah di
hari Rabu Abu yang merupakan hari istimewa bagi gereja katolik yaitu hari
dimulainya puasa dan pantang untuk menyisihkan apa yang dimiliki bagi
orang lain yang dipandang belum beruntung dalam lehdiupan ini.

Jika hari Rabu Abu adalah hari memulai puasa karena kita biasanya tidak
puasa lalu bagaimana dengan tukang becak yang mengejar uang 20rb untuk
meenbus sembako guna pemenuhan agar dapur bsia mengepulkan
asap?????????????

Sebuah refreksi yang mendalam pada hari ini...
Kemarin adalah hari raya Imlek yang penuh keceriaan dan kegembiraaan
sekliagus hari Valentine yaitu hari kasih sayang dan dilanjutkan dengan
hari Rabu Abu yang adalah hari pantang dan puasa untuk membangun
"kesetiakawanan" bagi mereka yang tidak beruntung karena kemiskinana dunia
ini.

Ternyata ada sebagian orang yang tidak dapat mengalami indahnya Imlek,
indahnya Valentine tetapi selalu mengalami hari Rabu Abu yang kelam penuh
perjuangan.

Jika setiap dari kita boleh "menyisihkan" sedikit saja dari keceriaan
Imlek dan Valentine dan diberikan pada mereka seperti tukang becak ini
maka dunia akan sungguh lebih bermakna dan Imlek dan valentine tidak
kehilangan makna yang sebenarnya.

Jika coklat yang diberikan pada orang "terkasih" atau tercinta digantikan
dengan "angpao' berisi sembako kepada mereka yang membutuhkan seperti
tukang becak ini maka akan ada cahaya kegembiraan Imlek serta tawa
sukacita Valentine yang lebih indah dalam kehidupan ini.

Syukurlah pada hari raya ini dan bertepatan pada hari Rabu Abui, kami
boleh berbagi karena kebaikan dari banyak orang pula yang memberikan
sembako pada kami, dari mereka inilah kami menjadi jembatan dan jalan
kegembiraan termasuk kegembiraan tukang becak yang baru bisa menebus
sembako jam 10 malam setelah berkejaran dengan waktu dan trantip yang
menertipkan mereka.

Sungguh hari raya Imlek dan Valentien yang digunakan untuk menyapa mereka
yang kurang beruntung inilah yang lebih memberi warna dan makna pada
perayaan yang sedang kita rayakan ini.

Hari ini adalah hari Rabu Abu yang bukan lagi sebatas simbol tapi nyata
dan benar-benar sebuah aksi yang meryupakan arti rabu abu yang
sesungguhnya.

Rabu abu ini sungguh sebuah kabar yang indah akan awal dari keselamatan
Allah dalam diri Yesus yang diwariskan pada kita untuk memiliki
solidaritas kepada mereka yang mebutuhkan.

Semoga Rabu Abu saat ini adalah Rabu Abu yang dipenuhi rahmat sukacita
Valentien dan Imlek sehingga menjadikan hidup lebih baik dan bermakna
sebagai anak-anak kehidupan.

Selamat hari Valentine yaitu hari cinta kasih yang siperbaharui dalam
semangat hari raya Imlek dan dipenuhi dengan makna Ragbu Abu yaitu menjadi
jembatan solidaritan pada mereka yang kurang beruntung.

Semoga suka cita tukang becak yang mengambil sembako itu ada dalam diri
kita dan perjuangannya mengumpulkan uang untuk menebus sebako selalu ada
dalam kita.
Sama seperti perjuangan kita dalam pantang dan puasa akhirnya sampai pada
kegembiraan paskah seperti apa yang dialami Tukang becak yang bsia pulangn
dengan sembako dan bisa melanjutkan hidup hari esok lebih mudah karena ada
yang dimasak di dapur besok pagi.

Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan semangat Valentine dipenuhi
kemeriahan Imlek dan dilakukan dengan semangat Rabu Abu.
petrusp.

Selasa, 16 Februari 2010

Angpao

Pagi-bagi sewaktu saya sedang duduk di depan Emak untuk apel, saya sudah
mendapat telepon dari teman jauh dan teman itu bilang,"Eh, Cino item, gong
xi fat chai ya".

Saya menjawab,"gong xi fat chai juga ya Cino putih, jangan lupa kirim
angpau untuk saya karena sampeyan lebih tua di banding saya".

Teman itu menjawab,"beres, angpaonya saja kan???".

Jawab saya," dasar Cino pelit".

Lalu kami mulai membicarakan tentang angpau itu.
Saya katakan pada teman itu, dunia saat ini sudah seperti angpau yang
biasa dibagikan kepada anak-anak pada hari raya imlek ini.

Angpaonya kelihatan meriah, mewah dan mahal tetapi isinya kadang dan
"cenderugn" tidak sesuai dengan yang nampak dari luar atau isinya hanya
sedikit.

Pertanyaan yang muncul "adalah," lebih penting angpaunya atau isinya???".

Banyak yang bilang,"lebih penting angpaonya karena itu hanya menjadi
lambang".

Tapi bagi saya ya lebih penting isinya karena angpaunya akan segera
dibuang dan isinya diambil untuk keperluan lain termasuk keperluan
pemenuhan "kenikmatan" diri.

saya kapan-kapan mau tanya pada anak-anak,"lebih penting angpaonya atau
isinya???"

Saya sich beruntung karena walaupun saya bukan Chinese tapi dapat angpau
dan angpaunya kecil dan biasa tapi isinya laur biasa. he he he he

Jadi kehidupan saat ini juga mirip dengan angpao ini yaitu lebih
mementingan "penampilan" luar yang kelihatan wah, bergengsi dan
'bermartabat" tapi dalamnya "kosong" dan andaikan ada isinya hanya "kecil"
atau 'sedikit" tidak memenuhi standar kwalifikasi.

Orang cenderung menampilkan yang baik dan kesan baik dalam kehdiupan dan
tidak mau menampakkan kwalitasnya secara "penuh" untuk membangun kebaikan
dunia ini.

Orang cenderung "mendanani diri" dengan penampilan yang kelihatan mata
dibanding penampilan dalam yang sebenarnya lebih memberikan bobot pada
kehidupan ini. karena tampilan luar inilah yang saat ini menjadi patokan
dalam penilaian seseorang.

Syukurlah walaupun saya ini jawa yang item dan cenderugn jelek tapi masih
mendapat sapaan "Cino item" dari teman yang merayakan tahun baru imlek ini
dan malah mendapatkan angpau yang secara tampilan sederhana tapi isinya
luar biasa, dapatnya banyak lagi he he he.

Semoga saya boleh seperti angpau yang saya terima ini yang menampakkan
kesederhanaan dan dengan warna serta ornamen yang sederhana tetapi isinya
memberikan kelegaan dan kepuasan.

Dari nilai angpao ada, dari nilai isi dan kwalitas juga mencukupi sehingga
terjadi keseimbangan dalam kehidupan dan pesan yang diberikan.

Salam dalam cinta membangun dunia dengan membangun diri secara "benar"
dengan membangun kwalitas hidup dan bukan sekedar tampilan luar.

"Semua akan berubah dan tak ada yang abadi termasuk tampilan luar diri
kita mengikuti pergerakan irama perputaran waktu yang tidak dapat dicepah,
Tapi bersama Allah dan cintaNya semua peubahan adalah baik. Selamat tahun
baru Imlek, semoga perubahan tahun ini membawa kita pada perubahan kearah
yang lebih baik dalam hidup, spiritual, keluarga, kesehatan dan rejeki.
Gong Xi fat Chai".
petrusp.