Rabu, 27 Januari 2010

Topeng kejahatan bernama kebaikan.

Kejahatan memiliki banyak topeng dan topeng yang paling berbahaya adalah
kebaikan.
Jadi hati-hatilah dengan kebaikan orang lain yang ada disekitar kita agar
tidak masuk dalam perangkap kejahatan itu.

Kalau kita mencermati apa yang terjadi disekitar kita berkaitan dengan
kejahatan, kita bisa melihat kalau kejahatan yang serign terjadi dilakukan
oleh orang terdekat, orang yang dikenal bahkan kelaurga sendiri, dan pintu
yang pertama dipakai masuk adalah pintu kebaikan.

Kejadian terakhir yang cukup “menghebohkan” adalah kejadian jagal bernama
babe.

Ini adalah contoh paling nyata akan pintu kejahatan yang bernama kebaikan
itu.

Maka salah satu hal yang paling mungkin dilakukan dalam hidup untuk
meminimalkan kejahatan adalah menaruh kewaspadaan akan orang sekeitar
dengan tidak mencurigai keberadaan orang sekitar.

Waspada dan curiga itu berbeda jauh dan jangan salah arti.

Hidup harus waspada dan hati-hati dengan apapun yang orang lain lakukan
pada kita,termasuk kebaikan yang mereka lakukan.

Sesungguhnya pintu kebaikan ini adalah pintu yang sering dipakai oleh
setan atau kejahatan untuk memperdaya manusia terutama manusia yang sedang
mengalami “kesulitan” dan kurang dalam kepercayaan kepada Allah.

Setan atau kejahatan pandai mempergunakan momentum yang paling tepat dalam
aksinya.

Tapi ada beberapa hal yang bisa ditangkap untuk meminimalis aksi dari
kejahatan yang berwajah atau bertopeng kebaikan itu.

Kejahatan akan cepat menampakkan wajahnya jika tidak segera mencapai apa
yang diharapkanya, kejahatan tidak memiliki “kesetiaan” dalam melakukan
aksinya.

Jika apa yang diharapkan tidak segera tercapai, maka kejahatan ini akan
menyingkir dan tidak lagi melakukan kebaikan seperti yang dilakukan
sebelumnya.

Sekali lagi mereka tidak memiliki kesetiaan atau keberlangsungan atau
kelanjutan atau kesinambungan.
Mereka tidak bisa terus menerus melakukan kebaikan jika apa yang
diharapkan tidak tercapai.

Dan keadaan dari tindakan kebaikan ini akan “berpindah-pindah” menyerang
pada orang lain atau daerah yang dianggap akan memberikan peluang akan
keberhasilan dari kejahatannya ini.

Dengan demikian, kita tetap bisa menerima kebaikan orang lain tetapi
tidak mau terpengaruh dengan apa yang diharapkan oleh orang lain itu atau
diperdaya oleh kebaikan orang lain itu.
Kita harus memiliki “pendirian” dalam menyikapi kebaikan orang lain itu.

Jika kebaikan orang lain itu terus berlanjut bahkan tanpa henti sampai
jangka waktu yang lama apalagi mengangkap martabat dari yang dibantu
kebaikan itu, maka dapat “dipastikan” ini adalah kebaikan yang
sungguh-sungguh dan bukan wajah atau topeng dari kejahatan.

Ciri lain dari kejahatan yang memakai topeng kebaikan adalah, kebaikan itu
mencolok dan cenderung dipamerkan.
Jika kebaikan demikian ini, bisa dipastikan ada maksud lain dari kebaikan
itu, ini seperti kegiatan menjelang pemilihan pemimpin di negeri ini.

Jika ada bagi sembako, uang dan baju-baju seragam, maka ini adalah
kebaikan yang memiliki maksud dan ini bukan kebaikan sejati dan bisa
dinamai kejahatan yang berwajah kebaikan, atau kebaikan semu karena adanya
pamrih dibelakangnya.

Istilah tidak ada yang gratis mengisyarakan kalau sebenarnya apa yang
dilakukan adalah wajah atau topeng dari kejahatan.
Maka hidup harus berhati-hati akan apa yang biasa dilakukan oleh mereka
yang melakukan kebaikan itu.

Ciri lain dari kejahatan yang bertopeng kebaikan adalah, kebaikan yang
dilakukan secara “sembunyi-sembunyi” dengan pesan dibelakangnya demi
kemudahan yang melakukan kebaikan.
Ini seperti “sogokan” atau pelicin.
Ini adalah kebaikan yang dilakukan tapi ini adalah wajah dari kejahatan
yang menghalalkan cara demi kelancaan urusan yang dilakukan.
Hidup tidak mau ribet dan banyak kesulitan.

Kita harus sadar kebaikan berkaitan dengan kebenaran dan hal ini akan
nampak dan dapat diukur dari tingkat kesulitan yang dialami.
Jika kesulitan semakin besar dan semakin banyak maka ini bisa dipastikan
hal itu adalah kebaikan dan kebenaran yang sesungguhnya.

Jika kebenaran dan kebaikan itu mudah maka semua orang bisa melakukannya
dan hal yang dilakukan menjadi bukan kebenaran dan kebaikan lagi.

Jadi untuk menguji kebaikan sejati atau kejahatan berwajah kebaikan adalah
dengan melihat proses dan hasilnya.
Jika sungguh proses dan hasilnya adalah baik dan benar maka itu adalah
kebaikan sejati.

Semoga kita bisa belajar dari kesederhanaan hidup Tuhan sehingga mampu
menangkap akan arti kebaikan sejati itu.
Yesus adalah contoh dari kebaikan sejati.
Ia terus menerus melakukan kebaikan walaupun ditolak, Ia setia sampai mati
dan Ia melakukan dengan wajah tanpa menonjokan diri dan tidak
sembunyi-sembunyi.

Sungguh model terbaik untuk bercermin dari kebaikan sejati adalah ada
dalam Tuhan sendiri.

Lakukan segala hal dengan kesadaran akan Tuhan dan serahkan semua pada
Tuhan dengan terus menerus tanpa jemu-jemu maka itulah yang dinamakan
kebaikan itu.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan melakukan kebaikan sejati.
Petrusp.

Kamis, 21 Januari 2010

Tuhan Marah?????

Beberapa hari yang lalu, ketika klinik kami buka dan ada seorang Ibu yang
berobat dengan anaknya yang masih berumur kita-kita 4 tahunan.

Karena kelamaan menunggu anak ini menangis dan sewaktu anak ini menangis
Ibu itu bilang," jangan menangis nanti pak dokter marah".

Saya mendengarkan apa yang diucapkan oleh Ibu itu tetapi anak itu tetap
saja menangis.
Saya dari ruang obat keluar dan ibu malah bilang," pak dokter....(menyebut
nama anak itu) nakal nanti pak dokter suntik ya ??".

Saya menjadi "jengah" dengan kata-kata Ibu itu dan saya bilang," saya
tidak akan menyuntik anak ibu dan Ibu jangan bilang kalau dokter marah
karena anak ibu menangis. Dokter-dokter disini bukan pemarah jadi jangan
bicara asal saja".

Ibu itu menjawab," saya mengatakan pak dokter nanti marah agar anak saya
diam dan tidak mengganggu klinik ini pak".

Jawab saya," Ibu boleh menenangkan anak ibu agar tidak menangis tapi
jangan dengan alasan dokter marah, ini tidak baik dan hal ini yang
menjadikan anak tidak mau ke dokter karena takut dokternya marah".

Ibu itu hanya diam saja dan saya memberi jajan pada anak itu dengan
bilang," pak dokter tidak akan marah sama kamu ya".

Saya tidak tahu apakah anak itu takut dengan saya atau apa tapi anak itu
diam ketika melihat saya dan menerima kue dati tangan saya, mungkin saya
memang kelihatan galak dan sangar jadi anak itu takut dan tidak menangis.

Alasan yang sering dipakai oleh Ibu yang anaknya menangis adalah "dokter
nanti marah atau Tuhan nati marah"..

Benarkan dokter akan marah ketika mendengar ada anak menangis?????

Jawabnya belum tentu dan malah kemungkinan dokter tidak akan marah karena
dokter mengerti kejiwaan anak dan perangai anak.

Dokter lebih paham akan keadaan anak sehingga dokter tidak akan marah
karena anak menangis sewaktu akan berobat pada dokter itu.

Dokter tentu malah akan melakukan banyak hal agar membuat anak itu tidak
menangis dengan perperilaku baik dan tidak marah pada anak itu.

Seklai lagi dokter paham dengan keadaan dan keberadaan anak sehingga
dokter tidak akan marah.

Ini juga sama dengan Tuhan.
Tuhan yang adalah maha tahu tidak akan dengan mudah marah kepada manusia
yang menjengkelkan dalam kehidupan ini.

Tuhan mungkin malah lebih memahami keberadaan mereka yang menjengkelkan
itu dan malah semakin berbelas kasih pada yang menjengkelkan itu.

Jadi alasan nanti Tuhan marah tidak berlaku pada keadaan orang yang
kelihatan menjengkelkan dalam kancah kehdiupan ini.

Jadi jangalah seting mengatakan "nanti Tuhan marah".

Tuhan tidak akan marah dengan sembarangan dalam kehidupan ini, bahkan
kemarahan Tuhan bisa dikatakan hampir tidak akan terjadi.

Tuahn akan selalu menjaga, memahami , mengerti dan mencarikan jalan keuar
dari keadaan yang tidak mengenakkan dengan hadir sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh yang dipandang menjengkalkan itu.

Menyadari kerahiman dan kebaikan hati Allah seharusnya tidak menjadikan
orang sampai mengatakan, Tuhan akan marah".

Tuhan tidak akan murka dan marah kepada kita anak-anakNya yang telah
diciptakan dengan cintaNya dan bahkan serupa dengan diriNya sendiri.

Allah itu adalah baik ada dan Ia akan memberikan kebaikan kepada kita,
Jadi Tuhan akan marah,tak berlakum dalam kehdiupan ini.

Jadi jangan sekali-kali katakan Tuhan akan marah.

Salama hidup dalam cinta dan menyadari keabaikan Tuhan dan peneyertaan
Tuhan dalam hdiup kita.
Tuhah tdak marah tetapi dia sedang tiak dipahami dengan hdiup kita.


Salam dalam cinta membangun pandangan akan kebaikan Tuhan bukan kemurkaan
Tuhan.
petrusp.
jkt 18012010.

Senin, 11 Januari 2010

Sumpit

“Apa yang telah disatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia”.

Ini adalah salah satu kata yang selalu ada dalam pernikahan gereja katolik.

Kata ini mengisyaratkan agar perkawinan itu dijaga sampai langgeng dan
hanya Allah sendiri yang berhak memisahkan perkawinan itu serta manusia
tidak punya kuasa untuk mengakhiri perkawianan dengan alasan apapun
kecuali alasan yang disepakati oleh mereka yang memiliki “wewenang” yang
mewakili kekuasaan dan keberadaan Allah di dunia ini.

Dan diharapkan dari kebersamaan itu banyak hal boleh dilakukan bersama
demi kebaikan bersama pula.

Beberapa hari yang lalu, sewaktu saya makan disebuah restoran yang cukup
terkenal di Bali ini, saya memiliki sedikit pengalaman yang saya rasa
bagus dan saya ingin membagikan pengalaman itu kepada Anda yang bersedia
membaca tulisan ini.

Sewaktu semua hidangan sudah disiapkan, saya meminta sumpit pada pelayan
dan ada teman yang bilang,”bruder ini sok chinese, kita yang chinese saja
gak minta sumpit kok bruder gaya minta sumpit”.

Saya menjawab pernyataan teman itu dengan santai,” inilah saya, aneh
kan???. Mungkin saya dulu pernah dilahirkan sebagai orang chinese karena
teman saya kebanyakan chinese dan suka makan pakai sumpit seeprti orang
chinese”.

Jawab teman,” ya chinese gosong dan gak punya toko”.

Spontan kami tertawa dengan kaliamt salah satu teman itu.

Memang pas makan ini kami ada 6 orang dan yang item dan jawa hanya saya
sendiri dan yang lain kebetulan chinese semua.

Sambung saya sambil makan,” mengapa saya pakai sumpit, sumpit ini saya
pakai untuk mengambil saja karena dengan supit ini saya hanya bisa
mengambil satu lauk atau apa dan tidak bisa banyak dan kalau banyak akan
lepas, dengan ini saya merasa mengambil tidak akan berlebihan dan hanay
cukup satu untuk saya dan dengan hal ini keadilah akan ada dalam
kebersamaan”.

Sambing teman,”nyindir nich??”.
Sambung saya,” he he he he, begitu juga boleh”.

Tambah saya,” disamping itu, Sumpit ini memiliki makna yang kuat dan dalam
bagi saya”.

Sambung salah satu teman,” apa makna sumpit itu bagi bruder?”.

Jawab saya,” banyak, disamping keadilan, ketidakserakahan, keharonisan
dan keindahan, ada lagi yang terdalam bagi saya adalah relasi yang
membangun dalam keberadan sumpit ini”.

Lalu saya menjelaskan makna sumpit itu kepada teman-teman menurut
pandangan saya.

Ingatlah pada saat menghadiri perkawinan ada kalimat apa yang dipersatukan
oleh Allah jangan diceraikan oleh manusia.
Ini sama dengan sumpit ini.

Sumpit ini telah disatukan dalam satu plastik dan dibugnkis jadi satu oleh
pabriknya (kebetulan sumpit yang dipakai adalah sumpit yang dimasukan jadi
satu dalam kertas).

Jadi penggunaan sumpit ini harus sepasang dan mereka tidak boleh dipisahkan.

Jika dipisahkan maka mereka tidak akan mampu melakukan banyak hal dan
fungsi sumpit menjadi hilang, Ini sama dengan keluarga.

Mereka harus selalu bersatu dalam kebersamaan untuk melakukan tindakan
dalam hidup ini, mereka harus bisa bekerja sama dan bekerja bersama.

Bekerja sama berarti mereka bisa koordinasi dengan baik dan kekerja
bersama adalah dalam relasi yang berdekatan.

Jika dalam kelaurga bisa bekerja sama dan bekerja bersama maka saya yakin
kelaurga itu akan elbih baik dalam penghidupan dan kebersmaannya, jika
mereka tidak mampu bekerja sama dan bekerja bersama maka akibatnya kita
bisa memperdiksi dan membayangkan apa ayng akan terjadi.

Jadi dalam keluarga, prinsipnya hampir sama dengan sumpit ini dimana
makna seperti keluarga yang diharapkan selalu berelasi mesra dalam suka
dan duka untuk melakukan “pekerjaan” kehidupan ini dengan bekerja sama dan
bekerja bersama.

Mereka tidak boleh dipisahkan ikatan kelaurga.

Jadi saya suka pakai sumpit untuk mengingatkan kebersamaan dalam kehidupan
ini.

Disamping makna keluarga,
Bagi saya juga ada makna kebersamaan saya dengan Alllah.

Saya harus selalu berelasi dekat dengan Allah untuk melakukan pekerjaan
yang saya lakukan karena saya tidak mampu melakukan pekerjaan apapun
dengan hasil baik tanpa campur tangan Allah dalam hidup saya demikianjuga
Allah tidak akan memiliki “fungsi” kalau manusia atau saya tidak mau
menganggap keberadaanNya dalam hidup ini.

Maka ada istilah matiNya Tuhan.

Ini karena manusia tidak lagi memandang keberadaan Allah.

Allah tidak mati, tapi manusia mematikan keberadaan Allah dalam dirinya.

Dengan menyadari keberadaan dan relasi dengan Allah dan juga relasi dalam
keluarga seperti keberadaan sumpit ini, hidup menjadi lebih baik karena
suka dan duka selalu dikerjakan dalam kebersamaan dan ini akan menjadikan
kebersamaan menjadi lebih baik.

Kesadaran kalau hidup tidak akan mampu melakukan banyak hal tanpa
kebersamaan akan menyadarkan funsi dari peran kita baik dengan Allah
maupaun kebersamaan dalam kelaurga.


Jika setiap orang mau hidup bersama seperti sumpit ini dalam keluarga
maka dapat dipastikan keluarga akan bisa lebih lenggeng dan kebersamaan
mereka lebih baik karena mereka akan semakin tumbuh dalam keprecayaan,
keharmoinisan, keadilah dan cinta kasih.

Jadi apa yang telah disatukan oleh Allah memang “kalau bisa” jangan
dipisahkan oleh manusia.

Jadi dalam sumpit ini ada gambaran dari kebersaman dan apa yang dapat
dilakukan dalan kebrsamaan itu.

Duduklah makan dengan sumpit, pahami funsgi sumpit itu dan bawalah prinsip
kerja sumpit itu dalam keluaga dan relasi Anda dengan Allah.

Salamdalam kebersaman membangun dunia dengan melakukan mau sedikit
belajar dari yang namanya sumpit.

Kita tidak mampu melakuakn apa-apa tanpa kebersamaan itu terutama
kebersamaan dengan Allah untuk membangun kelaurga dan dunia ini.

Ingatlah dalam sumpit itu ada keadilah, kebersaman, keharminisan,
keindahan dan yang utama adalah ada cinta yang saling membangun dan
menumbuhkan menajdi pribadi yang saling melengkapi.
petrusp.

Sabtu, 02 Januari 2010

Sepotong lilin untuk tahun 2010

Tahun 2010 sudah ada di depan mata, tantangan baru siap menghadang di
depan kita yang siap menghalangi kita pada pemenuhan harapan akan
kegembiraan, kesuksusan dan kedamaian.

Namun sepotong lilinharapan, sepotong lilin semangan, sepotong lilin iman,
dan sepotong lilin cinta masih menyala.

Doa saya untuk Anda,

Semoga sepotong lilin harapan tetap bernyala untuk menerangi perjalanan
hidup Anda di tahun 2010 karena tahun depan adalah perjuangan tiada henti
yang harus Anda hadapi.

Semoga sepotong lilin semangat itu terus menyala membakar gairah hidup
Anda untuk maju menghadapi perjuangan hidup di tahun 2010 yang tentunya
semakin tidak mudah karena ketetnya persaingan meraih segala harapan dalam
hidup ini.

Semoga sepotong lilin iman terus menyala menghantar Anda kepada Allah pada
tahun 2010 karena Allah pada tahun depan akan semakin tidak nampak karena
banyaknya tawaran baru akan kenikmatan diluar kehendak Allah.

Semoga sepotong lilin cinta kasih terus menyala untuk menjadikan hidup
kita lebih baik di tahun 2010 karena hanya dalam cinta kasih ada harapan
akan kebaikan dalam hidup ini.

Sungguh semoga sepotong lilin itu terus menyala menjadi petunjuk hidup
menjalani tahun yang akan datang yang tentunya bukan merupakan tahun yang
mudah karena setan semakin berkehendak mematikan sepotong lilin itu.

Salam dalam cinta menjaga nyala sepotong lilin itu dengan terus berdoa
agar kita boleh hidup dalam kebaikan dan kebenanran Allah.

Salam dalam cinta membangun dunia baru.
petrusp.