Rabu, 25 Agustus 2010

Lakukan saja walaupun pekerjaanmu dicemooh...

Mata yang tertutup tidak akan sanggup melihat indahnya kehidupan ini dan hati yang membatu tidak akan mampu merasakan kehidupan ini, maka berbahagialah yang memiliki mata yang jernih dalam melihat kehidupan dan hati yang peka untuk merasakan penderitaan terutama penderitaan kehidupan orang lain karena mereka akan sanggup menangkap apa artinya kehidupan ini".

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi saya dan "emak-emak" karena kami boleh berbagi senyum dan cinta dengan nenek-nenek jompo di wilayah warakas, tanjung priok.

Kami jalan dari lorong ke lorong menuju rumah ke rumah untuk menyapa, memanusiakan dan membagikan cinta dalam wujud sembako, kue kering, nasi kotak dan buah untuk menunjang kehidupan mereka.

Kegiatan ini sangat membahagiakan dan berguna bagi mereka yang membutuhkan sapaan dan cinta ini, dan karena kegembiraan ini, saya membagikan foto dari kegiatan ini ke rekan-rekan melalui media fb ini dengan secara khusus mengetag "emak-emak" yang ikut terlibat dlam kegiatan cinta ini.

Namun sungguh mengejutkan karena dalam kegembiraan ini ada hal yang lebih membahagiakan dari coment seorang rekan dan rekan itu adalah rekan saya di dunia fb ini, jujur saya sendiri kurang dan cenderung tidak kenal dengan rekan di fb ini.

Coment itu berbunyi," Kemiskinan itu bukan tugas gereja atau charity, harusnya gereja mengajarkan setiap orang untuk melihat itu sebagai tanggung jawab pribadi jadi berhenti mempergunakan gereja dan membuat kemiskinan sebagai alasan untuk tidak bisa mandiri. Gereja terlalu baik, dan sebenarnya hanya akan membuat orang miskin semakin miskin. Kunjungan seperti ini tidak berguna, kalau mereka tetap tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Lebih baik mereka beri akses ke internet, belajar sendiri sebanyak2nya di internet, dan difasilitasi dengan mikro kredit. Saya muak melihat orang miskin selalu memanfaatkan gereja dan charity untuk masalah ekonomi pribadinya"

pertama saya kaget dengan coment rekan ini dan merasa sedih karena apa yang kami lakukan ternyata memuakkan rekan ini dan saya hanya bisa menjawab comen rekan ini dengan kalimat," Apa yang Anda lakukan untuk mereka yang membutuhkan ini???? gereja dipanggil untuk ambil bagian dalam karya Allah yang menyelamatkan. Bagi Anda mungkin tidak berguna tapi bagi kami ini adalah panggilan. Bagaimana kita bisa menciptakan lepangan pekerjaan dengan seorang nenek yang buta, sakit-sakitan dan tidak punya peluang?????"
Banyak orang bicara cinta??? banyak orang bicara kasih??? banyak orang bicara perhatian??? Tapi mereka tidak tahu cara melakukan cinta, kasih dan perhatian???? Banyak orang tidak akan pernah tahu kemiskinan marena mereka tidak pernah mengalaminya atau mengingkarinya, banyak orang tidak akan mampu merasakan Allah kalau ...mereka tidak mengerti apa yang dilakukan Allah pada dirinya".

Jawaban dari coment saya ini teryata masih ditanggapi dengan coment teman ini yang berbunyi lebih keras lagi .
Coment reman ini,"oh nenek2 toh yang dkunjungi, kirain anak2 remaja. Kala udah nenek2 mah, udah mau mati aja, ngapain diurusin. Tinggal nunggu hari H ini :p"

Jawaban rekan dengan coment kedua lebih menyedihkan hati karena teryata nenek-nenek yang kami kunjungi tidak layak untuk dianggap ada dan lebih baik dibiarkan menunggu kematiannya saja.

sedih dan "maaf", membuat saya menangis...

Beginikah yang layak dilakukan untuk mereka yang sudah "tidak" punya akses, kesempatan dan peluang karena mereka tidak memiliki ruang dalam kancah kehidupan ini.

Bagaimana kalau hal ini terjadi pada saya atau pada rekan yang memberi coment pada foto kegaitan kami ini???
yaitu merampas kesempatan untuk hidup karena mereka sudah tidak memiliki kekautan untuk hidup.

Lalu apa tugas dan panggilan kita yang lebih kuat, muda, kaya dan memiliki kemampuan lebih dibanding nenek-nenek jompo ini???
Apakah kami hanya harus membiarkan saja???
dan menunggu ajal menjemput mereka karena mereka tidak lagi memiliki peran dalam kehidupan ini.

Maaf, coment dari rekan di fb tidaklah salah dan juga tidak mengubah keadaan tapi coment ini bisa menjadi sebuah bahan renungan bagi kita yang masih memiliki ruang dan peluang pada hidup ini akan penghargaan kehidupan mereka yang tidak memiliki ruang dan peran karena keterbatasan hidupnya termasuk karena usia, kecacatan dan kemiskinan.

Sebuah renungan akan keterlibatan, cinta kasih , perhatian dan keperpihakan akan mereka yang tidak memiliki ruang dan kesempatan.

Jujur, kami tidak membutuhkan pujian dan persetujuan akan apa yang kami lakukan, kami hanya ingin mewartakan kebahagiaan kami akan kesempatan untuk berbagi kepada mereka yang tidak memiliki kesemptatan dan ruang,

Kami tidak ingin memamerkan apa yang kami lakukan, tapi kami hanya ingin memberitahukan kalau ada sisi lain dari kehidupan ini yaitu sisi kehidupan akan kaum lansia yang terbelakang dan membutuhkan banyak cinta dan bukan membutuhkan penolakan.

Ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan banyak orang terutama mereka yang mau bersinggungan dengan mereka ini dan dalam kesemtpan ini ada pribadi-pribadi istimewa dalam diri emak-emak yang disela-sela kegiatan dan pekerjaannya memeiliki waktu dan dana untuk menyapa lansia yang kurang beruntung ini.

Panggilan cinta dan pewartaannya inilah yang kami ingin sampaikan agar orang memiliki hati untuk ambil bagian dalam kepedulian kepada mereka yang mengalami keterbelakangan.

Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh persetujuan,
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu mendapatkan pujian, penghargaan dan tanggapan baik.
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh penerimaan
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh tanggapan baik

NAMUN
Pewartaan cinta dan kebaikan harus dilakukan dan terus disuarakan kedalam kehidupan ini sebagai sebuah gaung dari apa yang pernah dilakukan oleh Allah sendiri.

Sama seperti kehadian Yesus ke dunia ini,
Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh Yesus???
Yesus melakukan "kebodohan" penyelamatan manusia yang pada dasarnya bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Yesus tidak diperlukan oleh manusia.

NAMUN
Yesus datang melakukan "kebodohan" ini untuk menunjukkan cinta-Nya pada manusia yang diciptakan oleh Bapa-Nya dengan cinta.

Jadi apa yang kami lakukan saya rasa perlu untuk diwartakan dan menjadi bagian lukisan kehidupan ini yang boleh untuk dilihat, ditiru dan dilaksakana TAPI juga boleh untuk dicuekin, dicemooh dan dianggap ketololan belaka..

Semoga kami masih memliiki hati dan cinta bagi kehidupan ini walaupun merupakan kebodohan dan ketololan kehidupan.
Salam dalam cinta memjadikan hidup lebih baik bagi yang mau menjadi baik.
Salam dalam kebersamaan membangun cinta dalam kehidupan ini.
petrusp.