Sabtu, 24 Januari 2009

Jalan kebahagiaan 2

Hendaklah hidup tetap berdiri tegak karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok,
Namun yakinlah bahwa hari esok adalah pasti baik pada akhirnya.
Lihatlah siapa yang pernah menyangka akan diri Obama seorang hitam, pernah tinggal di Indonesia dan anak dari perempuan yang menikah berkali-kali ternyata menjadi orang nomer satu di Amerika saat ini.
Ini tak lepas dari perjuangan hidup yang dilakoninya dan kemampuannya untuk tetap berdiri tegak dalam menghadapi banyak persoalan hidup yang harus dihadapinya.
Ingat bahwa saat ini akan menentukan apa yang akan terjadi hari esok.
Yang pasti pada akhirnya hidup kita akan baik-baik saja.
Sesungguhnya kehendak Allah bagi setiap orang yang diciptakan di dunia ini adalah menjadi rekan kerjaNya untuk mewartakan kebaikan dan kegembiraan pada dunia ini.
Panggilan kehendak Allah ini tidak dibatasi oleh status, profesi dan keadaan.
Kehendak Allah ini memang sukar untuk dipahami dan baru akan nyata ketika orang menyadari hidup saat ini.
Tak ada yang pernah menyangka keadaan saat ini dimana kita berdiri dengan keadaan yang terjadi.
Saya pun tak penah menyangka akan dapat berbagi pengalaman hidup pada Anda sampai saat ini terutama setelah masa kegelapan yang saya alami.
Jadi kesetiaan untuk menjalani saat ini dengan tetap berdiri tegak berdasarkan kepercayaan kalau Allah selalu akan memberikan kebaikan adalah kunci menyelesaikan permasalahan hidup dan melaksanakan kehendak Allah dalam hidup ini.
Maka jangalah hidup hanya berpangku tangan dan mengalami keputus asaan.
Hidup harus terus melangkah, hanya ini yang dapat dilakukan dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan penuh persoalan karena dengan terus melangkah harapan akan ditemukan dan kebaikan akan dapat digengam.
Saya membayangkan, andaikan saya beberapa waktu yang lalu hanya diam dan tidak berani melangkah tentu hidup tidak akan diantar sampai pada keadaan saat ini atau dengan keadaan lain yang saya tidak tahu.
Maka keputusan untuk tetap melangkah adalah hal utama dalam hidup ini.
Dengan keberanian melangkah maka kehendak Allah akan bisa terwujud dalam diri kita.
Kemarin siang ketika saya berkesempatan bertemu dengan rekan dokter gigi dari Jakarta di badar udara Ngurah Rai,
Saya menanyakan kepada rekan dokter gigi itu," apakah kalian senang bertemu dengan saya saat ini?".
Rekan itu menjawab,"Senang" .
Setelah berbicang dengan mereka beberapa saat, ada rekan keluarga yang saya kenal di Denpasar juga ada di badara untuk bepergian ke Lombok.
Setelah berbicnang dengan dokter gigi itu dan mereka masuk dalam ruang chek in, saya kembali berbincang dengan rekan keluarga itu.
Saya tanyakan lagi kepada rekan keluarga itu,"Apakah sampeyan senang bertemu dengan saya saat ini?".
Rekan itu menjawab,"Senang".
Kedua jawaban dari rekan itu membaut saya berbahagia karena kehadiran saya hari ini telah menyenangkan mereka.
Dengan menyenangkan orang lain berarti hidup tidak sia-sia.
Sungguh dalam kesadaran kalau hidup tidak sia-sia dan berarti maka kehendak Allah sudah sedikit banyak terlaksana dalam diri kita.
Kesadaran kalau hidup berarti dan tidak sia-sia akan membangkitkan semangat dalam perjuangan menghadapai persoalah hidup setiap hari.
Apa persoalah utama hidup ini sebenarnya ?
Persoalah hidup yang sebenarnya adalah keberadaan akan rasa takut ,kawatir dan cemas.
Rasa takut, kawatir dan cemas inilah masalah utama dalam diri kita.
Orang takut menghadapi apa yang akan terjadi, cemas dengan apa yang akan terjadi dan kawatir akan apa yang akan terjadi.
Kala takut, cemas dan kawatir ini memunculkan kata "kalau-kalau".
Nanti kalau-kalau ditangkap polisi, kalau-kalau kelaparan, kalau-kalau dipermalukan, dan kalau-kalau ini atau kalau-kalau itu,
Kata kalau-kalau inilah yang terus ada memenuhi seluruh rongga pikiran sehingga orang tidak berani menghadapi kenyataan dan kata kalau-kalau ini merampas kegembiraan yang seharusnya menjadi bagian penting dalam diri kita.
Maka cara yang harus dilakukan untuk mengalahkan ketakutan, kekawatiran dan kecemasan ini hanyalah dengan keberanian menghadapi kenyataan dan keyakinan kalau hidup akan baik-baik saja pada akhirnya.
Memang persoalah hidup yang kita hadapi adalah sangat beragam baik persoalan finansial keuangan, persoalah kelaurga dan persaalah kepercayan pada Allah sendiri.
Namun persoalah itu semua berakar pada rasa takut, kawatir dan cemas.
Orang tidak menyadari kalau dalam hidupnya memiliki hal yang lebih besar daripada aneka persoalan itu yaitu Allah.
Allah sanggup menjadikan semuanya baik, memang kebaikan Allah kadang berbeda dengan kebaikan yang kita harapkan.
Seperti yang kita harapkan kita dapat sembuh dari sakit dan berkumpul dengan keluarga, Eh yang terjadi orang memang sembuh dari sakit dalam arti meninggal sehingga tidak dapat kumpul dengan kelaurga.
Namun yakinlah bahwa apapun yang terjadi adalah baik pada akhrinya,.
Mati atau hidup adalah baik, sakit atau sehat adalah baik serta duka atau suka adalah baik.
Tinggal cara pandanglah yang perlu diubah dalam menanggapi setiap persoalah yang terjadi.
Jika orang sudah memiliki cara pandang yang benar menurut kacamata Allah maka semua yang terjadi adalah baik adanya.
Dengan kacamata yang demikian ketakutan, kekawaritan dan kecemasan menjadi lebih tidak berkuasa dalam diri kita karena yang ada hanya penyerahan kepada kehendak Allah.
KehendakNya adalah kita bahagia dan selamat dalam hidup ini dan kita berani membagikan kebahagiaan serta keselamatan itu pada banyak orang.
Jika hidup telah berguna dan boleh membahagiakan orang lain maka kehadiran kita sudah cukup menjadi jalan kehadiran Allah.
Saya memang juga memiliki kecemasan, ketakutan dan kekawatiran itu, misalnya tetang baiya rumah sakit bagi orang miskin yeng harus kami layani dimana biaya inapnya naik sampai 200%.
Namun apakah kekawatiran, ketakutan dan kecemasan itu menyelesaikan masalah ?????.
Tidak.
Hal itu malah membuat orang tiak bisa bergerak jika hanya berkutat pada ketakutan, kekawatiran dan kecemasan.
Jalan satu-satunya dalam menhadapi persaoalah hidup adalah menyerahkan kepada Allah prsoalah itu dan hidup memiliki keyakinan kalau jalan kebaikan Allah akan diberikan.
Keyakinan kalau Allah memberikan kebaikan harus ada dalam hidup kita untuk menghadapi setiap persoalan yang harus dihadapi.
Semoma kebaika Allah selalu menyertai hidup Anda yang sedang menghadapi banyak persoalah baik persoalah keuangan, kelaurga dan pekerjaan.
Serahkan persoalah itu padaNya dengan yakinlah kalau Ia akan menolong hidup Anda menghadapi persoalan itu.
Salam dalam cinta menghadapi persoalah hidup dengan keyakinan kalau Allah akan menolong sehingga ketakutan., kecemasan dan kekawatiran dihilangkan dalam diri kita.
Sungguh orang kecil ini boleh berdiri dalam keadaan yang membahagiakan ini dan boleh berbagi kegembiraan dalam hidup pada mereka yang membutuhkan termasuk berbagi pengalaman dengan Anda adalah karena keberanian untuk melangkah dan tidak mau diperbudak oleh ketakutan, kecemasan dan kekawatiran.
Keyakinan kalau Tangan Allah akan selalu menggandengan orang yang mau menyerahkan hidup dalam rencana dan kehendakNya dan IA akan meneguhkan hidup dengan selalu menumbuhkan keyakinana kalau hidup akan baik-biak saja pada akhirnya adalah kunci hidup yang orang kecil ini tanamkan dalam hati dan pikiran.
Dengan keyakinan dan kesadaran kalau hidup akan baik-baik saja pada akhirnya serta kata "kalau-kalau" itu disingkirkan dan berani menghadapi persoalan dengan berpegang pada tangan Allah itu semua bsia diselesaikan.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan berdiri tegak menghadapi persoalah dan yakin semua akan baik-baik pada akhirnya.
petrusp.

Senin, 19 Januari 2009

Jalan Kebahagiaan 1

Ada sejuta kesempatan baik yang ada didepan perjalanan hidup kita,
Maka teruslah berjalan dan berjuang,
Jangan menyerah karena pada akhrinya hidup kita akan baik-baik saja, sungguh hidup tidak akan berhenti karena Allah yang mengatur hidup kita. Yakinlah Allah selalu dipihak kita anak-anakNya.
Banyak orang merasa tidak memiliki kesempatan dan mengalami putus asa dalam hidup ini setelah mengalami kesulitan, ini memang tidak salah namun janganlah hidup terus dalam keadaan keputusasaan ini serta hanya berhenti ditempat menunggu keajaiban datang.
Orang harus terus berjalan dan berjuang maju dengan keyakinaan untuk menciptakan kesempatan sehingga harapan menjadi lebih baik dan dapat diwujudnyatakan.
Beberapa hari yang lalu pijetan saya berbunyi dan ada orang yang meminta saran pada saya. Sombong ya dimintai saran!!!!.
Rekan ini mengatakan sudah tidak kuat dalam hidup ini karena saat ini sedang mengalami musibah berat dimana ia dan isterinya dinyatakan positif hiv.
Sang isteri marah besar dan setiap hari memukuli dirinya bahkan sampai meludahinya dengan memaki-maki padanya karena isterinya ikut ketularan hiv sedangkan isterinya merasa tidak melakukan kesalahan dalam hidup berkeluarga.
Rekan ini memang merasa yang salah, namun dengan perlakukan isterinya yang demikian ia merasa sudah tidak tahan lagi dan lebih baik mati meninggalkan dunia ini.
Saya memahami apa yang terjadi pada rekan ini.
Saya juga ikut bingung dengan apa yang terjadi namun saya tidak bisa berbaut apa-apa untuk hal ini kecuali hanya mendengarkan keluhan rekan itu.
Rekan ini saat ini pergi meninggalkan rumah karena sudah tidak tahan dengan apa yang dilakukan isterinya kepadanya dan ia sendiri sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena merasa bersalah dengan keadaan ini.
Semua telah terjadi dan tidak bisa diputar balik menjadi seperti yang diharapkan, nasi sudah menjadi bubur.
Rekan ini juga menceritakan, ia tidak tega meninggalkan isterinya karena beban hidup selama ini menjadi tanggunganya.
Isterinya membrontak demikian karena shok dengan perisitwa dirinya ketularan hiv tersebut.
Untuk menyudahi pembicaraan saya hanya bisa mengatakan, "saya berdoa untuk Anda dan kembalilah ke rumah apapun yang terjadi, Yakinlah hidup anda dan isteri Anda akan baik-baik saja".
Setelah pembicaraan dengan rekan itu, saya menjadi lebih bingung lagi mau berbuat apa?
Doa, ya hanya doa yang bisa saya lakukan walaupun pertempuran antara rekan itu dengan isterinya masih terus terjadi.
setidaknya andaikan isteri rekan itu sudah tidak memukul, meludahi dan memaki karena capek tentu perang batin masih ada dalam keluarga itu.
Sungguh pintu gerbang "pepecahan" seolah ternganga dalam kelaurga itu.
Kesulitan dan kebekuan yang laur biasa paasti terjadi setelah perang itu.
Suasana keluzrga tentu menjadi tidak menentu dan hanya kebisuan yang ada serta seluruh penghuni rumah itu menjadi "seonggok" daging tanpa bersuara dalam cinta dan kebersamaan.
Suasana yang sangat tidak mengenakkan melebihi "neraka".
Sungguh tak ada yang mau hidup dalam suasana ini namun tetap harus dijalani.
Jika orang berhenti dan kata "lebih baik mati saja" dan mereka sungguh ambil keputusan untuk mati maka mereka telah menjadi orang-orang kalah yang mati konyol dalam hidup ini karena mati dalam luka yang sebenarnya bisa diatasi.
Sampai saat ini rekan itu belum menghubungi saya lagi dan saya tidak tahu dengan apa yang terjadi,
Semoga keluarga itu telah menjadi lebih baik.
Suasana demikian juga sering terjadi dalam diri kita walaupun dalam kasus yang berbeda,
Entah kasus perselingkuhan, penkhianatan dan perendahan martabat kehidupan dalam kebersamaan.
Situasi yang demikian adalah situasi yan tidak bisa dihilangkan namun hanya bisa diperbaharui jika sudah terjadi.
Ya diperbaharuai dalam kesadaran dan penerimaan.
Jika isteri teman itu tidak bisa menerima keadaan dan terus marah dengan memaki, meludahi dan memukuli.
Apakah keadaan bisa berubah seperti sebelum kejadian?
Tidak.
Ia dan suami tetap akan mengalami kasus hiv ini bahkan keadaan akan semakin parah dengan keadaan yang demikian.
Dalam keadaan yang demikian seharusnya mereka saling mendukung dan mencari jalan keluar agar hidup terus berlangsung demi kebaikan bersama dan bukan dengan kemarahan dan kebencian,
Sungguh kemarahan dan kebencian tidak akan merubah keadaan dan situasi namun malah akan memperkeruh suasana.
Memang tidak mudah menerima keadaan ini apalagi menjadikan ini sebagai berkat dari kehidupan.
Sulit dan teramat sulit.
Emosi biasanya yang pertama berbicara dan bukan hati yang dingin dan pikiran yang jernih.
Emosi biasanya bekerja lebih cepat dalam menggapi ketidaknyamanan dalam hidup ini dan setelah emosi sampai pada puncaknya serta pada titik balik baru hati dan pikiran yang bekerja.
Maka berbahagialah mereka yang selalu dapat mengendalikan emosi dan mengedepankan peran hati dan pikiran, karena orang demikian adalah orang yang terberkati dan hidup dalam kedamiaan.
Orang demikian adalah orang yang seungguh dekat dengan Allah sendiri.
Saya yakin jika orang hidup dalam pikiran jernih dan hati yang dingin dalam menyikapi setiap permasalahan maka sudah dapat dipastikan pintu kesempatan pada kebaikan akan lebih mudah dibukakan.
Sungguh orang diharapkan selalu memikirkan apa yang ada didepan hidupnya dan buka apa yang telah terjadi dibelakang hidupnya.
Jika orang menyadari kalau telah terkena virus penghianatan, perselingkuhan, perendahan martabat atau malah vitus hiv ini serta bisa menerima ini dengan hati tenang dan mau memulai untuk hidup baru dalam pertobatan kembali pada kebenaran dan cinta Allah tentulah hidup akan tetap baik-baik saja.
Maka kata," teruslah berjalan, jangan menyerah karena pada akhirnya hidup akan baik-baik saja akan menjadi kenyataan".
yang menjadikan hidup tetap baik adalah jika orang tetap mau melangkah kedepan dengan bercermin ke belakang,
Orang tidak perlu jatuh pada kesalahan yang sama dengan terus membawa luka akan virus ketidaknyamaan ini.
Namun orang harus berani meninggalkannya dan andaikan tidak bisa ditinggalkan cukup membawa dan berjalan beriringan dengannya.
Virus hiv itu tidak mungkin ditinggalkan namun harus tetap dibawa namun virus ini tidak akan menjadi beban kalau orang sudah bisa berjalan dengannya,
Memang beban itu akan ada karena sewaktu-waktu virus ini perlu penanganan namaun dengan kesadaran dan penerimaan beban itu tidak akan terasa berat dibanding jika virus ditolah apalagi dibenci namun masih ada dan ahrus dibawa kemana-mana.
Maka belajarlah pada Tuhan Yesus yang luar biasa hebat.
Salib yang dipanggul oleh Tuhan Yesus bisa saja dibuang dan ditingggalkan namun kesetiaanNya menjadikan IA terus berjalan dan menyelesaikan perjalanan dan akhirnya semua menjadi baik bahkan sangat baik mengggumkan.
Sama juga dengan mareka yang telah mengalami hiv namun berani menerima dan menyadari hal itu bahkan mendedikasikan diri pada pelayanan penanganan hiv menjadikan hidup mereka lebih berarti dan akan menjadi baik kesudahannya.
Kesulitan tidak harus dijadikan batu sandungan namun kesulitan bisa menjadi batu loncatan untuk melangkah lebih jauh dan lebiuh tinggi.
Hal ini hanya akan bisa jika ada satu kunci istimewa yaitu kekuatan untuk menerima dan menyadari hal ini sebagai berkat yang datang dari Allah.
Memang Allah tidak mendatangkan berkat dalam bentuk kesulitan ini namun dengan meletakan kesulitan dalam koridor Allah hal itu akan menjaid lebih bernilai.
Hal ini sama dengan perisitwa kebaikan.
Kebaikan akan menjqdi lebih bernilai jika diserahkan dalam koridor cinta Allah.
Semoga hidup kita yang kadang dipenuhi oleh kesulitan ini boleh tetap berjalan dan tidak putus asa karena pada akhirnya hidup akan baik-baik saja.
Sama seperti yang pernah saya alami.
Saya tidak akan pernah boleh berbagi cinta dalam kehidupan seperti sekarang kalau tidak mengalami aneka kesulitan karena penghianatan dan fitnah.
Namun penghianatan itu harus terjadi sama seperti orang buta sejak lahir seperti dalam kitab suci yang disembukan Tuhan,
Kisah orang buta dalam kitab suci adalah demi kemuliaan Allah karena Allah mampu mengubah kekurangan dalam diri orang buta menjadi berkat yang laur biasa.
Sama seperti peristiwa kasus hiv rekan itu sungguh akan menjadi berkat jika disadari dan diterima dalam koridir Allah dan rekan itu mau bangkit.
Saya juga memiliki rekan ayng suami isteri terkena penyakit hiv ini namun mereka bisa menerima dan sampai saat ini kegembiraan tidak menjauh dari mereka.
Inilah kekuatan menerima dan menyadari serta mau terus berjalan memperjuangkan hidup.
Mereka akan tumbuh seperti pohon yang kuat ditengah badai bahkan dapat menjadi sandaran banyak kehidupan lain.
Saya berdoa semoga rekan yang kemarin menghubungi saya sudah menemukan jalan penerimaan sehingga keutuhan dalam keuarganya tetap masih terjadi hari-hari kemudian semakin menjadi jalan bagi kemuliaan Allah.
Allah sungguh memiliki maksud istimewa dalam setiap peristiwa hidup kita,
Ia memberi salib agar orang tahu artinnya beban hidup dan penyerahan kepadaNya.
Ia memberikan penghianatan agar orang tahu akan arti kesetiaan seperti kesetianNya pada manusia yang mengkhianatiNya.
Yang pasti Ia selalu menciptakan hal yang baik hanya yang baik itu ada didepan dan kadang tidak dapat ditangkap sebelum waktu yang berbicara.
Semoga kehidupan kita yang penuh dengan perjuangan karena ketidaknyamanan dan kesulitan menjadi batu loncatan untuk maju meraih kegembiraan.
Salam dalam keyakinan akan kebaikan Allah sehingga harapan-harapan kita menjadi kenyataan dan hidup menjadi baik-baik saja pada akhirnya.
petruspn

Minggu, 04 Januari 2009

Jalan Kebahagiaan

Berbahagialah mereka yang memiliki keteguhan hati dan percaya kepada Allah karena mukjizat akan terjadi.
Beberapa hari yang lalu sebelum perayaan natal, saya beserta suster perawat di klinik dan tenaga adminitrasi berbincang-bincang di meja obat dan dalam perbincangan itu saya katakan kepada mereka," natal yang sepi, biasanya kalau natal ada kiriman istimewa untuk saya entah kartu natal, entah bingkisan kecil atau kiriman buah dari rekan-rekan saya, natal saat ini semua kiriman itu tinggal kenangan saja".
Suster perawat di klinik kami menyahut," Sebentar lagi pasti ada kiriman".
Saya tertawa dengan kalimat suster perawat itu dan menyambung perkataan suster perawat itu," kalau ada kiriman berarti ini dari Tuhan dan merupakan mukjizat untuk orang berdosa ini".
Setelah itu ada pasien dan saya masuk kamar untuk berganti pakaian.
Tak lama rekan yang bertugas bagian adminitrasi mengetuk kamar dengan mengatakan," der, ini mukjizat Tuhan datang ada kiriman dari jakarta".
Saya tertawa dari dalam kamar dan mengatakan," ngejek ya".
"Kok gak percaya, ini kiriman dari jakarta sungguh", sambung rekan itu.
Saya keluar kamar dan memang benar ada kiriman barang dari Jakarta yang baru dikirimkan oleh kurir.
Kiriman itu sungguh datang dan tertera nama dari salah satu sahabat dari Jakarta yang pernah mengatakan kalimat istimewa dalam diri saya.
Sahabat yang mengirimkan bingkisan itu pernah mengatakan," Saya ingin menjadi sahabat bruder bukan saat bruder bahagia tetapi saat seperti sekarang inilah saya ingin menjadi sahabat bagi bruder".
Kalimat ini dikatakan delapan bulan yang lalu ketika badai hidup menerjang saya dan menghemaskan hidup hingga sampai di Bali ini.
Kalimat itu terngiang kembali saat saya menerima bingkisan itu.
Sungguh mujizat terlah terjadi dengan kehadiran peneguhan dari seorang sahabat yang tidak disangka-sangka.
Baru beberapa menit dikatakan kalau tidak ada bingkisan ternyata Allah membalik itu dengan mengirimkan bingkisan dari orang yang tidak dikira-kira.
Ini memang seperti kekanak-kananan dimana berbicara tentang sebuah bingkisan dihari natal.
Ini seperti anak yang mengharapkan bingkisan pada hari natal, sepeti mengharapkan hadian dari sinterklas.
Namun ini adalah sebuah kenyataan hidup, dan ini tentu juga dialami oleh banyak orang, yang biasa menerima peneguhan pada hari istimewa dan andaikan tidak meenrima "pasti" merasa ada yang kurang.
Memang dalam masa "kegemilangan" orang akan biasa menerima banyak peneguhan dari rekan-rekannya dan bahkan akan banyak rekan baru datang dalam kehidupannya,
Namun dalam masa yang jauh "terbuang" dalam keadaan yang sedang "jatuh" siapa yang mau memperhatikan keberadaannya?
Yesus sendiri pada saat memiliki "kekuatan" melakukan mukjizat banyak yang datang kepadaNya bahkan kadang dengan motivasi perut namun pada saat di kayu salib, Siapa yang datang padaNya?
Rekan dekat dan para muridpun meninggalkanNya.
Inilah kenyataan hidup ini dimana dunia selalu berpihak mereka yang sedang dalam "kejayaan" bukan yang dalam keadaan "jatuh".
Maka kehadiran mereka yang memiliki "Kesetiaan" hadir dalam keadaan jatuh merupakan keberuntungan dan mukjizat kehidupan.
Orang-orang yang bersedia hadir menjadi sahabat dalam masa sulit sebenarnya adalah tanda kehadiran Allah sendiri.
Mereka memiliki keteguhan hati untuk tetap menjadi sahabat dalam duka karena nilai persahabatan akan terasa lebih kuat dan nayta ketika duka sedang terjadi.
Allah sendiri hadir bukan pada saat dunai dalam kegemilangannya tetapi pada saat dunia sudah kehilangan keperpihakan kepada mereka yang kecil.
Allah memberikan "hadiah" PutraNya pada saat penyakit kesepain, kesendirian, kemiskinan dan ketakutan ada dalam dunia ini.
Allah hadir sebagai kekautan bagi mereka yang memiliki kepercayaan dan keteguhan kepadaNya.
Maka berbahagialah mereka yang memiliki keprcayaan dan keteguhan hati karena dalam keperacayaan dan keteguhan ini orang bisa memilih mana yang baik bagi kehidupannya.
Semoga kita juga memiliki keprcayaan dan keteguhan dalam hidup ini walaupun kesulitan ada.
Sungguh dengan kehadiran mereka yang memiliki kepercayaan dan keteguhan hati sebagai sahabat bagi mereka yang sedang mengalami kejatuhan, mereka akan menjadikan kehidupan lebih baik setidaknya kesetiaan akan cinta dan kebaikan akan dilakukan oleh mereka yang hidupnya dipercaya dan diteguhkan dengan persahabatan ini,
Mengapa dunai ini semakin hari semakin tidak ada damai ?
Ini karena banyak hati yang ditinggalkan, mereka yang hidup dalam kesepian, kesendirian, penderitaan dan ketidapastian namun tidak memperoleh peneguhan dari orang lain bahkan cenderung ditingalkan dan dianggap tidak ada.
Orang-orang yang mengalami hal-hal tersebut tidak lagi dipercaya dan bahkan tidak diterima.
Penolakan yang demikian menumbuhkan sikap egois semakin menjadi dalam diri pribadi yang mengalami kesepaan, kesendirian dan penderitaan..
Orang seperti mereka yang tidak dihargai dan dipercaya akhirnya jatuh dalam kebebalan hati dan kedegilan sehingga tak lagi memiliki kepekaan akan hidup orang lain serta mulai bertindak berdasarkan kemauanya sendiri.
Maka untuk menghindari hal yang demikian, dunia membutuhkan keperpihakan dari setiap orang yang masih memiliki keteguhan hati untuk mau menyapa dan memeprcayai mereka yang sedang mengalamai "kejatuhan" dalam kehidupannya.
Sungguh andaikan delapan bulan yang lalu tidak ada KEPERCAYAAN, PENERIMAAN dan DUKUNGAN dari para sahabat terutama Simbok dan keluarga, orang kecil ini tidak akan hidup sampai saat ini dan boleh tetap setia pada panggilan pelayanan ini.
Kepercayaan dan dukungan dari mereka yang masih mau menjadi sahabat dalam kehidupan ini yang mengubah semuanya menjadi lebih baik dan lebih membahagiakan.
Kehadiran setia pribadi yang mau menerima dan percaya ini adalah oase dalam padang kejatuhan dan penderitaan.
Dari mereka inilah semangat cinta itu ada dan hari -hari kedepan menjadi lebih memiliki harapan.
Tahun 2009 adalah tahun yang diprediksikan sangat tidak menguntungkan bagi banyak orang.
Namum sebenarnya tahun ini adalah tahun penuh berkat kalau ada kesediaan untuk hadir sebagai sahabat secara nyata dan saling bergandeng tangan untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik.
Dunia akan terasa lebih baik dikala kegelapan boleh dihadapi dalam kebersamaan.
Kegelapan tahun depan tidak akan terjadi kalau setiap orang mau menjadi tanda dan cahaya kehadiran Allah bagi orang lain.
Sama seperti sahabat yang mengirimkan paket untuk saya ini.
Ia adalah mukjizat yang semakin menumbuhkan kepercayaan dalam diri kalau hidup masih berharga walaupun telah berbeda dengan masa kemarin. Kepercayaan kalau hidup masih berharga karena diterima dan didukung ini akan melahirkan semangat untuk berjuang mencapai kebaikan trutama kebaikan bagi semua orang teristimewa bagi mereka yang membutuhkan kehadiran seorang sahabat dalam kegelapan dunia ini.
Sungguh hal kecil yang diberikan sebagai dukungan akan melahirkan semangnat yang luar biasa.
Memang dalam keadaan kegembiraan ini ada juga orang -orang yang meningalkan bahkan kelihatan "sinis" kerena merasa sudah tidak ada huubungan lagi.
Hidup tidak bisa menuntut semua orang menjadi sahabat pada diri kita maka syukuri saja kehadiran mereka semua,
Bersyukur kepada Allah yang masih mau memberi sahabat yang setia memberi kepercayaan dan dukungan serta bersyukur kepada Allah atas mereka yang telah meninggalkan karena bagaimanapun relasi pernah ada dan tidak dapat dihinglangkan dengan penolakan apapun.
Semoga kita boleh tetap menjadi sahabat bagi setiap orang terutama mereka yang membutukah dukungan dengan berani hadir dan bukan malah meninggalkan.
Salam dalam cinta membangun dunia untuk menjadi sahabat dalam kehidupan ini sehingga jalan kebahagiaan semakin nyata,
Yakinlah jika kita bisa membaut satu kebahagiaan saja bagi orang lain sekali dalam sehari maka dunia akan diisi oleh banya kebahagiaan.
Sobat, ada dua sikap penting untuk perjalanan di tahun yang baru ini, sikap itu adalah SADAR dan CINTA.
Sadari siapa diri kita, sadari bahwa Allah ada dan berjalan bersama kita dalam diri orang-orang disekitar.
Lalu cintai Allah dengan bersyukur padaNya serta cintai diri sendiri dan orang lain dengan melakukan perbuatan baik setiap hari, maka hidup dan hidup akan bahagia.
Selamat memulai tahun baru dengan menumbuhkan kesadaran dan cinta.
Sungguh bersama Allah dan orang lain hidup akan semakin disempurnakan.
Semoga kita menjadi hadiah bagi orang lain disekitar kita yang semakin menyempurnakan kesadaran dan cinta di dunia ini sehingga jalan kebahagiaan semakin terbuka lebar dalam kehidupan ini.
Salam dalam cinta membangun persahabatan dengan setiap orang.
petrusp.