Sabtu, 24 Januari 2009

Jalan kebahagiaan 2

Hendaklah hidup tetap berdiri tegak karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok,
Namun yakinlah bahwa hari esok adalah pasti baik pada akhirnya.
Lihatlah siapa yang pernah menyangka akan diri Obama seorang hitam, pernah tinggal di Indonesia dan anak dari perempuan yang menikah berkali-kali ternyata menjadi orang nomer satu di Amerika saat ini.
Ini tak lepas dari perjuangan hidup yang dilakoninya dan kemampuannya untuk tetap berdiri tegak dalam menghadapi banyak persoalan hidup yang harus dihadapinya.
Ingat bahwa saat ini akan menentukan apa yang akan terjadi hari esok.
Yang pasti pada akhirnya hidup kita akan baik-baik saja.
Sesungguhnya kehendak Allah bagi setiap orang yang diciptakan di dunia ini adalah menjadi rekan kerjaNya untuk mewartakan kebaikan dan kegembiraan pada dunia ini.
Panggilan kehendak Allah ini tidak dibatasi oleh status, profesi dan keadaan.
Kehendak Allah ini memang sukar untuk dipahami dan baru akan nyata ketika orang menyadari hidup saat ini.
Tak ada yang pernah menyangka keadaan saat ini dimana kita berdiri dengan keadaan yang terjadi.
Saya pun tak penah menyangka akan dapat berbagi pengalaman hidup pada Anda sampai saat ini terutama setelah masa kegelapan yang saya alami.
Jadi kesetiaan untuk menjalani saat ini dengan tetap berdiri tegak berdasarkan kepercayaan kalau Allah selalu akan memberikan kebaikan adalah kunci menyelesaikan permasalahan hidup dan melaksanakan kehendak Allah dalam hidup ini.
Maka jangalah hidup hanya berpangku tangan dan mengalami keputus asaan.
Hidup harus terus melangkah, hanya ini yang dapat dilakukan dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan penuh persoalan karena dengan terus melangkah harapan akan ditemukan dan kebaikan akan dapat digengam.
Saya membayangkan, andaikan saya beberapa waktu yang lalu hanya diam dan tidak berani melangkah tentu hidup tidak akan diantar sampai pada keadaan saat ini atau dengan keadaan lain yang saya tidak tahu.
Maka keputusan untuk tetap melangkah adalah hal utama dalam hidup ini.
Dengan keberanian melangkah maka kehendak Allah akan bisa terwujud dalam diri kita.
Kemarin siang ketika saya berkesempatan bertemu dengan rekan dokter gigi dari Jakarta di badar udara Ngurah Rai,
Saya menanyakan kepada rekan dokter gigi itu," apakah kalian senang bertemu dengan saya saat ini?".
Rekan itu menjawab,"Senang" .
Setelah berbicang dengan mereka beberapa saat, ada rekan keluarga yang saya kenal di Denpasar juga ada di badara untuk bepergian ke Lombok.
Setelah berbicnang dengan dokter gigi itu dan mereka masuk dalam ruang chek in, saya kembali berbincang dengan rekan keluarga itu.
Saya tanyakan lagi kepada rekan keluarga itu,"Apakah sampeyan senang bertemu dengan saya saat ini?".
Rekan itu menjawab,"Senang".
Kedua jawaban dari rekan itu membaut saya berbahagia karena kehadiran saya hari ini telah menyenangkan mereka.
Dengan menyenangkan orang lain berarti hidup tidak sia-sia.
Sungguh dalam kesadaran kalau hidup tidak sia-sia dan berarti maka kehendak Allah sudah sedikit banyak terlaksana dalam diri kita.
Kesadaran kalau hidup berarti dan tidak sia-sia akan membangkitkan semangat dalam perjuangan menghadapai persoalah hidup setiap hari.
Apa persoalah utama hidup ini sebenarnya ?
Persoalah hidup yang sebenarnya adalah keberadaan akan rasa takut ,kawatir dan cemas.
Rasa takut, kawatir dan cemas inilah masalah utama dalam diri kita.
Orang takut menghadapi apa yang akan terjadi, cemas dengan apa yang akan terjadi dan kawatir akan apa yang akan terjadi.
Kala takut, cemas dan kawatir ini memunculkan kata "kalau-kalau".
Nanti kalau-kalau ditangkap polisi, kalau-kalau kelaparan, kalau-kalau dipermalukan, dan kalau-kalau ini atau kalau-kalau itu,
Kata kalau-kalau inilah yang terus ada memenuhi seluruh rongga pikiran sehingga orang tidak berani menghadapi kenyataan dan kata kalau-kalau ini merampas kegembiraan yang seharusnya menjadi bagian penting dalam diri kita.
Maka cara yang harus dilakukan untuk mengalahkan ketakutan, kekawatiran dan kecemasan ini hanyalah dengan keberanian menghadapi kenyataan dan keyakinan kalau hidup akan baik-baik saja pada akhirnya.
Memang persoalah hidup yang kita hadapi adalah sangat beragam baik persoalan finansial keuangan, persoalah kelaurga dan persaalah kepercayan pada Allah sendiri.
Namun persoalah itu semua berakar pada rasa takut, kawatir dan cemas.
Orang tidak menyadari kalau dalam hidupnya memiliki hal yang lebih besar daripada aneka persoalan itu yaitu Allah.
Allah sanggup menjadikan semuanya baik, memang kebaikan Allah kadang berbeda dengan kebaikan yang kita harapkan.
Seperti yang kita harapkan kita dapat sembuh dari sakit dan berkumpul dengan keluarga, Eh yang terjadi orang memang sembuh dari sakit dalam arti meninggal sehingga tidak dapat kumpul dengan kelaurga.
Namun yakinlah bahwa apapun yang terjadi adalah baik pada akhrinya,.
Mati atau hidup adalah baik, sakit atau sehat adalah baik serta duka atau suka adalah baik.
Tinggal cara pandanglah yang perlu diubah dalam menanggapi setiap persoalah yang terjadi.
Jika orang sudah memiliki cara pandang yang benar menurut kacamata Allah maka semua yang terjadi adalah baik adanya.
Dengan kacamata yang demikian ketakutan, kekawaritan dan kecemasan menjadi lebih tidak berkuasa dalam diri kita karena yang ada hanya penyerahan kepada kehendak Allah.
KehendakNya adalah kita bahagia dan selamat dalam hidup ini dan kita berani membagikan kebahagiaan serta keselamatan itu pada banyak orang.
Jika hidup telah berguna dan boleh membahagiakan orang lain maka kehadiran kita sudah cukup menjadi jalan kehadiran Allah.
Saya memang juga memiliki kecemasan, ketakutan dan kekawatiran itu, misalnya tetang baiya rumah sakit bagi orang miskin yeng harus kami layani dimana biaya inapnya naik sampai 200%.
Namun apakah kekawatiran, ketakutan dan kecemasan itu menyelesaikan masalah ?????.
Tidak.
Hal itu malah membuat orang tiak bisa bergerak jika hanya berkutat pada ketakutan, kekawatiran dan kecemasan.
Jalan satu-satunya dalam menhadapi persaoalah hidup adalah menyerahkan kepada Allah prsoalah itu dan hidup memiliki keyakinan kalau jalan kebaikan Allah akan diberikan.
Keyakinan kalau Allah memberikan kebaikan harus ada dalam hidup kita untuk menghadapi setiap persoalan yang harus dihadapi.
Semoma kebaika Allah selalu menyertai hidup Anda yang sedang menghadapi banyak persoalah baik persoalah keuangan, kelaurga dan pekerjaan.
Serahkan persoalah itu padaNya dengan yakinlah kalau Ia akan menolong hidup Anda menghadapi persoalan itu.
Salam dalam cinta menghadapi persoalah hidup dengan keyakinan kalau Allah akan menolong sehingga ketakutan., kecemasan dan kekawatiran dihilangkan dalam diri kita.
Sungguh orang kecil ini boleh berdiri dalam keadaan yang membahagiakan ini dan boleh berbagi kegembiraan dalam hidup pada mereka yang membutuhkan termasuk berbagi pengalaman dengan Anda adalah karena keberanian untuk melangkah dan tidak mau diperbudak oleh ketakutan, kecemasan dan kekawatiran.
Keyakinan kalau Tangan Allah akan selalu menggandengan orang yang mau menyerahkan hidup dalam rencana dan kehendakNya dan IA akan meneguhkan hidup dengan selalu menumbuhkan keyakinana kalau hidup akan baik-biak saja pada akhirnya adalah kunci hidup yang orang kecil ini tanamkan dalam hati dan pikiran.
Dengan keyakinan dan kesadaran kalau hidup akan baik-baik saja pada akhirnya serta kata "kalau-kalau" itu disingkirkan dan berani menghadapi persoalan dengan berpegang pada tangan Allah itu semua bsia diselesaikan.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan berdiri tegak menghadapi persoalah dan yakin semua akan baik-baik pada akhirnya.
petrusp.