Senin, 27 Oktober 2008

Aku Percaya

Selamat Siang Sobat.
Semoga belas kasih Allah menyertai hidup dan usaha Anda.
Saya percaya semua yang terjadi dalam hidup kita adalah baik karena kasih Allah akan memberikan "kemudahan" dalam segala hal.
Tadi malam sewaktu saya selesai berdoa Rosario jam 00.24, teman saya menelepon saya.
Saya yang sudah hampir tidur menerima telepon itu dan rekan itu mengatakan,"Be, udah tidur?".
Jawab saya," Belum, aku baru mau tidur setelahs elesai doa Rosario".
Sambung rekan itu," Be, dalam doa Rosario selalu dimulai dengan kata Aku Percaya, sungguh dalam kata Aku Percaya inilah orang boleh memasuki terang Allah dan dalam terang itu Allah sanggup melakukan segalanya".
Jawab saya," Benar, dan akupun percaya dengan hal itu".
Mulailah kami mensharingkan apa yang terjadi dalam perjalanan pelayanan hidup ini mulai dari pembangunan "gubuk-gubuk" sederhana bagi mereka yang miskin sampai dari kejadian hari kemarin dimana salah satu orang yang kami masaukkan ke rumah sakit meninggal karena penyakit busung laparnya.
Saya katakan," dalam kepercayaan kepada Allah, Allah menjadikan semua menjadi sangat hebat.
Anak yang busung lapar meningggal setelah tiga hari dirawat di Rumah Sakit dan andaikan tidak meningal maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyembuhkannya apalagi ada penyakit lain yang juga cukup parah dalam diri anak itu".
Sambung saya," waktu yang lama akan menjadi masalah baru bagi keluarganya yang miskin dan mungkin juga keberadaan keuangan, tapi dalam kepercayaan kepada Allah, Allah menjadikan semua berjalan dengan baik dan dalam kepercayaan itu kita boleh melakukan yang terbaik bagi anak itu hingga meninggalnya".
"Sungguh dalam kepercayaan kepada Allah semua akan diberikan jalan kebaikan".
Lalu saya menceritakan pada rekan itu akan misteri "Aku Percaya ini" untuk meneguhkan perjalanan kehidupannya.
Beberapa waktu yang lalu setelah pemakaman Simbok sebelum saya dan saudara-saudara kembali ke tempat masing-masing, bapak mengumpulkan kami dan memnceritakan sebuah kejadian sederhana yang pernah ia alami dengan simbok.
Bapak bercerita kalau walaupun dalam hidupnya penuh dengan wanita-wanita lain dan ia tidak setia dalam perkawainan hingga simbok pernah pulang ke rumah kakak nenek saya, namun kesetiaan simbok sangat laur biasa sampai simbok meninggal.
Simbok pernah pulang ke rumah orang tuanya karena masalah keluarga hingga ada kabar kalau bapak dipecat dari pekerjaannya dan Lurah serta atasan bapak datang ke rumah orang tua simbok saya.
Lurah dan atasan bapak mengatakan," Mbakyu tidak usah kembali ke rumah mas,......(menyebut naam bapak saya) karena mas .... sudah tidak memiliki pekerjaan lagi dan sudah tidak memiliki gaji sehingga hidup Mbakyu akan lebih sengsara lagi".
Simbok saya tidak menjawab dengan kalimat dari Lurah dan atasan bapak itu.
Namu setelah lurah dan atasan bapak itu pulang, kakek saya mengatakan kepada simbok saya," masalah pulang atau tidak ke rumah suamimu itu urusanmu sendiri, tetapi kalau kamu tidak pulang karena suamimu sudah tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki gaji dari pemerintah itu salah. Yang memberi hidup dan makan kita ini bukan pemerintah tetapi Pangeran maka percayalah kepada Pangeran yang memberi hidup ini. saat seperti saat inilah suamimu lebih membutuhkan kehadiranmu".
(Pangeran adalah sebutan untuk Allah bagi orang Jawa).
Setelah mendegar kalimat kakek itu, Simbok pulang kembali ke rumah bapak saya dan setia sampai beliau menghemburkan nafas terakhir beberapa minggu yang lalu.
"Kepercayaan dan Kesetiaan kepada Pangeran inilah yang mendasari simbok kembali menjadi isteri bapak saya dan boleh melahirkan anak-anaknya ke dunia ini".
memang setelah Simbok pulang "penyakit" bapak saya dalam ketidaksetiaan dalam perkawinan terjadi lagi tetapi simbok tetap berada disisi bapak sampai meninggalnya, bahkan simbok yang mencukupi kebutuhan bapak pada masa tuanya tanpa memandang apa yang terjadi pada masa yang lalu.
kesetiaanya sebagai isteri tidak diragukan lagi baik bahkan bapak mengatakan kalimat,"kalau bukan simbok kalian mungkin aku sudah ditinggalkanya dan perkawinan tidak sampai pada saat ini, maka saya harap kalian seperti simbokmu yang tatap setiap sampai meninggal baik setia kepada Allah dan kepadaku".
Sambung bapak,"Simbokmulah yang mengajarkan aku berdoa Rosario karena simbokmu selalu berdoa Rosario setiap jam duabelas malam bahkan setiap hari sewaktu jalan pergi ke pasar dan pulang dari pasar. Simbokmu pula yang setiap Sabtu sore pasti ke pergi ke Gereja walaupun hujan lebat karena gereja menjadi rumahnya ayng kedua setelah rumah ini".
Cerita kepercayaan Simbok dari bapak ini sungguh menjadikan saya bersyukur kepada Allah boleh memiliki Simbok yang demikian hebat dan "kehebatan" hati simbok ini nampak juga dari pelayat yang datang sewaktu beliau akan dimakamkan.
Ribuan orang datang mengiringi kepergian simbok ke temapt peristirahatan yang terakhir.
Semua orang melihat jenasah beliau dan banyak yang tidak percaya dengan keberadaan jenasah beliua yang "hancur" ditabrak motor ini namun nampak cantik seeprti sedang tidur saja.
Saya menjadi lebih percaya akan penyelengaraan Allah bahwa yang dimata manusia Rusak karena hancur tetapi menjadi elok ketika akan datang kepada Allah.
Dalam kepercayaan inilah semua diubah termasuk pandangan mansuia.
Kehancuran akan menjadi keelokan jika Allah menghendaki dan kepercayaan ada disana.
Maka dalam kalimat "Aku Percaya" ini tergantung keyakinan kalau hidup ini adalah dalam penyelenggaraan Allah dan dalam kalimat ini ada sebuah jembatan antara Surga dan Dunia yang nampak dalam kehidupan sehari-hari.
Kepercayaan ini menjadikan orang boleh tetap mengalami kebersamaan dengan Allah dan hidup simbok sayapun dipenuhi dengan kepercayaan ini karena beliau sampai meninggalnyapun masih setia mendaraskan doa Rosario sebagai senjata dalam hidupnya untuk meneguhkan kepercayaananya kapada Allah.
Saya mengatakan sampai akhir hidup beliau karena sebelum beliau meninggal dalam komanya saya memegangi tangan beliau dan saya bisikkan ," Mbok, Gusti wis rawuh monggo simbok nyawisaken manah kangge nyrantos rawuh Dalem Gusti kaliyan ndedongo Rosario".
(Mbok, Tuhan sudah datang mari simbok menyiapkan hati untuk menanti Tuhan dengan berdoa Rosario).
Saya juga menelepon rumah supaya semua yang di rumah berdoa Rosario dan bapak yang memimpin doa Rosario.
Selesai berdoa rosario nafas simbok tersengal beberapa kali dan hilang, sampai saya memanggil perawat dan perawat bersama dokter jaga mengusahakan penanganan yang terbaik hingga simbok benar benar meninggal.
Jam 23.55 simbok dinyatakan meninggal oleh dokter dan waktu ini adalah waktu dimana beliau selalu melakukan doa Rosario.
Dalam doa Rosario yang dimulai dengan kalimat,"Aku Percaya kepada Allah" beliau boleh datang kepada Allah dalam kepercayaannya disamping setelah menerima sakramen perminyakan pada sore sebelum beliau meninggal.
Sungguh dalam kepercayaan doa rosario ada kepenuhan janji Allah karena Allah tidak akan membiarkan anak-anaknya berjalan dalam kesendirian pada malam-malam gelap akhir kehidupan ini.
Indahnya akhir kehidupan mereka yang mau setia setiap hari dengan mendarasakan doa Rosario dalam kepercayaan kepada Allah.
"Aku Percaya kepada Allah" adalah kalimat awal doa Rosario dan dalam kepercayaan ini ada keistimewaan hidup bagi yang mau melakukannya.
Dalam "Aku Percaya" ini pula kemudahan-kemudahan akan selalu diberikan karena dalam kepercayaan orang akan melihat cahaya Allah dalam setiap kesempatan.
Masa-masa kegelapan dalam hidup pasti akan dialami oleh semua orang tetapi dalam kalimat Aku Percaya kepada Allah terang akan diberikan.
Percayalah dahulu kepada Allah maka semua akan diberikan sesaui dengan kebutuhan yang diperlukan.
Semoga kita semakin rajin berdoa Rosario dalam keseharian dan menanamkan kepercayana kepada Allah sehingga seluruh perjalanan hidup kita menjadi perjalanan Allah sendiri.
Percayalan kepada Allah karena Ia adalah sumber penghidupan ini.
"Bukan Pemerintah yang akan memberi hidup tetapi Pangeran yang akan mencukupi hidupmu, Percayalah kepada Pangeran".
Salam dalam cinta untuk menanamkan kepercayaan kepada Allah dalam membangun dunia baru.
petrusp.
Tulisan ini untuk mengenang meninggalnya simbok pada tangan 04-10-2008.