Senin, 09 Juni 2008

Domus Karitatis 2

Setiap pintu samping rumah tempat saya tinggal diketok orang,
Pikiran yang muncul adalah," siapa yang datang?".
Saya kadang menjadi takut dengan siapa yang datang mengunjungi rumah ini karena memang belum banyak orang yang saya.
Pagi itu setelah menerima tamu seorang Ibu yang memiliki kesulitan karena anaknya yang ingin melanjutkan sekolah ke jejang yang lebih tinggi dan meminta bantuan untuk memberikan pinjaman uang dan karena hanya memiliki kemampuan terbatas, saya hanya bisa membantu sebagian dan inipun kalau anak ini memang sudah positif diterima disekolah yang diharapkan itu, dan ibu itu pulang.
Tak lama, pintu rumah kembali diketok.
Saya menjadi kaget dan membukakan pintu dan dengan logat bahasa Bali ada ibu yang menyapa saya dan ingin bertemu dengan saya.
"Wah, ada apa ini kok pagi ini tamu berentet ingin bertemu dengan saya".
Saya mempersilahkan Ibu ini masuk dan ternyata ibu ini mengatakan kalau ingin minta tolong kepada saya karena ada kesulitan tetang sekolah anaknya.
Kesulitan Ibu ini lebih parah karena membawa surat yang mengatakan kalau harus melunasi uang sekolah anaknya yang sudah empat bulan tidak dibayarkan.
Saya menanyakan apa sebabnya tidak membayar sekolah anaknya sampai empat bulan.
Ibu ini menjawad dikarenakan suaminya tidak bekerja karena sakit.
Pekerjaan suaminya sendiri hanyalah sebagai satpam.
Karena sakit beberapa bulan jadi tidak bisa bekerja sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga apalagi membayar sekolah.
"Pantesan wajah ibu ini begitu pucat", pikir saya, ternyata karena beban keluarga yang berat.
Untuk Ibu yang kedua ini, saya katakan," Ok, saya akan bayar uang kebutuhan sekolah anak ini selama empat bulan", "kapan ibu akan membayarkannya", sambung saya.
" hari Selasa", jawab Ibu itu.
"Ok, hari Selasa Ibu bisa mengambil uang sebelum ke sekolah dan saya akan mempersiapkan uangnya", jawab saya.
Jujur saya sendiri bingung uang dari mana untuk membayar sekolah anak ini dan untuk Ibu pertama yang juga membutuhkan uang untuk uang pangkal sekolah anaknya yang akan melanjutkan ke jejang sekolah yang lebih tinggipun belum ada.
"Rumah ini adalah Rumah Cinta Kasih sehingga setiap orang yang datang memerlukan pertolongan harus memiliki harapan setelah kelaur dari rumah ini", pikir saya.
"Tuhan sudah mengirimkan orang yang membutuhkan cinta dari rumah ini dan Tuhan pula yang akan memberikan cinta dan kecukupannya setelah meninggalkan rumah ini", pikiran ini terlintas dibenak saya.
Setelah mengantar ibu ini sampai di gerbang dan menutup gerbang, pijetan yang ada di saku saya berbunyi dan ada sebuah pesan yang masuk.
"saya sudah tranfer uang Rp..... untuk keperluan anak di Bali, semoga bermanfaat", bunyi pijetan ini.
"Syukur kepada Allah", spontan jawab saya.
"Terima kasih Ibu, perhatian yang Ibu berikan sangat berguna untuk pelayanan kami, Tuhan memberkati", balasan pesan yang saya kirim kepada seorang Ibu di jakarta ini.
Allah akan bertindak ketika ada penyerahan hidup kepadaNya.
dan keajaiban akan selalu terjadi dalam kehidupan ini kalau hati boleh bersandar pada penyelengaraanNya.
Saya menjadi semakin yakin kalau Allah yang menghendaki semua masalah akan memiliki jalan keluarnya.
Kesulitan yang terjadi akan menjadi sumber kekautan dan kepercayaan kepada Allah.
sSya sangat mengimani akan hal ini dan iman ini juga yang saya tularkan kepada seorang rekan yang mengirim pesan singkat kepada saya setelah kejadian ini.
Pesan seorang teman ini, "Sobat, saya sedang kalah dalam hidup ini karena saya dikeluarkan dari pekerjaan karena ada teman-teman kantor yang tidak suka dengan saya, tetapi rekan dan sahabat saya akan memperjuangkan pekerjaan saya".
Saya menjawab," Anda tidak kalah ketika dikeluarkan dari pekerjaan! Allah akan menjadikan Anda lebih besar setelah peritiwa ini. Yakinlah bahwa Allah sedang membentuk hidup Anda. Aku berdoa untuk Anda".
Saya berani menjawab pesan rekan ini karena saya sendiri telah mengalaminya.
Allah sanggup menjadikan hidup lebih besar dan lebih baik ketika hidup berani menerima kenyataan pahit yang dialami dan menyatukannya dengan penderitaan Tuhan serta berani bangkit tanpa menyalahkan orang lain.
Semua akan membawa kebaikan dalam hidup jika ada kepercayaan kepada Allah.
Memang berat kehilangan pekerjaan apalagi dengan beban keluarga dan anak-anak.
Tetapi apakah dengan menyalahkan keadaan dan rekan yang tidak mencintai kita dan menjadikan kita dikeluarkan akan menyelesaikan masalah.
Tentulah tidak !!!
Yang diperlukan adalah bangkit dan memulai hidup baru dengan iman akan Allah kalau Allah sanggup menjadikan yang terbaik.
Ini yan paling tepat bagi mereka yang mengalami "pengkhianatan" karena orang yang ada disekitarnya.
Hidup memang sebuah rangkaian keberhasilan dan kegagalan.
Semua harus dijalani dengan rasa syukur dan tetap beriman kepada Allah.
Percaya kalau Allah akan menjadikan hidup lebih besar karena jalan yang disediakan juga lebih lebar.
Saya sudah mengalami apa yang pernah dialami oleh rekan ini.
Saat pertama mengalami masa gelap, hidup memang tidak mengenakkan tetapi dengan kesetiaan semua berubah total dan kebaikan dikembalikan bahkan lebih besar lagi.
Sebuah pintu keberhasilan ditutup untuk hidup kita oleh orang yang tidak suka dengan kita, ternyata Allah membukakan pintu lain bahkan jendelanya sekalian sehingga hidup boleh menatap keindahan yang lebih menakjubkan dan menghirup udara yeng lebih bebas.
Hanya hati yang selalu mau mengikat kepada Allah yang dapat merasakan semua ini.
Saya pernah menggatakan kepada seorang teman," jangan kawatirkan hidup anak-anakmu, Jika engkau sudah memberikan dasar kebaikan dan cinta kepada mereka tentulah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih hebat daripada yang engkau bentuk dan kau inginkan".
Ini saya katakan kepada teman yang merasa tidak memungkinkan menyekolahkan anaknya karena ia kena tipu uang cukup besar sehingga uang untuk sekolah anaknya di tempat yang dia inginkan tidak terjadi.
Saat ini anak itu walaupun sekolah ditempat yang tidak diharapkan ternyata hasilnya sangat menggembirakan bahkan bisa menjadi kebanggaan keluarga.
Ini karena Allah yang menghedaki.
Perencanaan manusia memang baik tetapi rencana Allah lebih menakjubkan.
Siapa yang menjadikan luar baisa???
Bukan diri kita tetapi Allah sendiri.
Maka percayalah kepada Allah dan letakkan hidup pada penyelenggaraanNya.
Jalani apa yang terjadi dengan kedamaian dan ketentraman hati.
Biarlah Allah yang mengerjakannya pemikiran kita itu tentu hasilnya akan lebih baik dalam hidup ini.
Saya sudah mengalaminya.
Seperti dahulu ketika di jakarta, Rumah dimana saya tinggal boleh menjadi rumah cinta, sekarang saya tidak tahu.
Saat ini rumah yang saya tinggal juga boleh menjadi rumah cinta bagi mereka yang membutuhkan dan Allah sendiri yang memberikan cinta sedangkan saya hanya menjadi alatNya.
Dahulu,s ekarang dan ayng akan datang adalah sama ketika Allah dijadikan raja dari hidup kita.
Tak ada yang hilang dalam hidup ini kalau memang hal itu adalah bagian dari diri kita, maka yakinlah pada penyelengaraanNya.
Semoga semua menjadi baik dan berjalan seperti yang dikehendakiNya.
dan semua ini juga akan terjadi jika Simbok Maria ada ditengah kita.
Ibu, kau begitu sempurna dan boleh menjadi penyemangat hidup untuk menjalani perjuangan di dunia ini.
Kesempurnaan Ibu ada dalam kesederhanan hati dan kerelaan menanggung penderitaan demi keselamatan dan keberhasilah kami.
Ibu, aku serahkan hidupku dan hidup sahabat-sahabatku terutama yang membaca tulisan ini, semoga mereka dan keluarganya boleh mengalami kepenuhan hidup.
Ibu, lindungilah dan jagalah hidupku dan hidup sahabat-sahabatku serta keluarga mereka agar dunia tidak merampas kegembiraan hatiku dan hati mereka.
Semua akan menjadi baik jika Ibu ada ditengah-tengah kami.
Jika Ibu ada maka Allahpun akan ada disana menjadi kekautan kami.
salam dalam cinta menjalabni hidupd idunia ini.
petrusp.