Jumat, 01 Agustus 2008

Domus Karitatis 9

Percayakah Anda kalau kekuatan jahat mulai memasuki kehidupan anak-anak?
Saya tercengang dengan kejadian yang diceritakan dokter spesialis kulit yang praktek di tempat kami, (walaupun spesialis bayaranya tetap Rp.5.000, untuk obat dan tatap muka dengan dokternya).
Memang ini hanya sebatas cerita singkat dan bukan "testimoni" yang bisa dipercaya.
Tetapi ini bisa menjadi pelajaran bagi hidup kita.
Anda percaya boleh, tidak percaya "monggo' terima kasih.
Selesai praktek dokter ini bercerita kepada saya kalau tadi menangani seorang anak SMA yang sudah kena penyakit menular seksualitas, lalu pasien itu ditanya oleh dokter ini sejak kapan "bermain" dan anak ini mengatakan sejak kelas SMP.
Bahkan anak ini mengatakan kalau ada anak-anak SD yang bisa "dipakai" sekedar untuk senang-senang.
Anak ini juga menawarkan kepada dokter ini kalau mau ketemuan dengan anak-anak SD, SMP atau SMA bisa diatur.
Anak ini dengan ketenangannya menceritakan petualangannya dalam "bermain" dengan teman-temannya.
"Gila", pikir saya sambil tercengang dari cerita dokter ini.
Bahkan dokter ini mengajak saya untuk bertemu dengan anak ini karena ia harus kontrol minggu depan.
Saya menghiyakan saja, dan dokter ini menawarkan apakah boleh hari Sabtu malam minggu membuka praktek khusus menangai penyakit kulit dan kelamin.
Saya belum bisa menghiyakan karena harus berkoordinasi dengan dokter yang lainnya serta pengurus klinik yang lain.
Apalagi obat untuk penyakit ini harganya lebih mahal dibanding dengan penyakit yang lainnya.
Dokter ini mengatakan," ini praktek menolong pasien yang sudah dikenal saja dan obatnya dibikinkan resep"
Yang pasti ini ajang memberikan penanganan kepada anak-anak sekaligus memberikan pembinaan kepada mereka.
Pertanyannya saya,"apakah bisa dibina anak-anak demikian ini?".
Apalagi dengan enaknya mereka mengatakan,"hanya dengan uang rp.30.000,00, bisa bermain dengan perempuan muda usia sekitar 25 tahun bahkan tidak bayar bermain dengna teman-temannya".
Apa yang bisa kita harapkan dari generasi yang demikian?
Memang masih banyak anak-anak lain yang "baik" dan belum terkontaminasi dengan keadaaan ini tetapi yang terkontaminasipun juga banyak.
Malah menurut dokter ini, selama dia praktek menangani pasien.
Anak -anak ini mulai melakukan hubungan badan pada usia 15 atau 16 tahun.
Sebagin besar ketika mereka masih dibangku sekolah dan melakukan hubungan dengan pacarnya atau teman-temamnya.
Apa tidak mengerikan kejadian yang demikian ini?
Pulau Dewata memang pulau yang penuh budaya dengan religi yang kuat sekaligus pulau yang menyediakan bidadari dengan usia yang masih muda untuk bisa menjadi pelayan laki-laki.
Kebiasan melakukan "permaian" sudah menjalar dalam diri anak-anak seusia sekolah bahkan ketika masih dibangku SMP.
Penyakit seksualitaspun merajalela.
Anak-anak muda yang seharusnya masih berkutat dengan cinta monyet tenyata sudah menajdi "monyet" yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon.
Tak ayal lagi keadaan ini tentulah akan menjadi bencana di kemudian hari.
Kasus penyakit hiv aids akan sangat kuat dalam kancah kehidupan yang demikian ini.
Semakin maju daerah dalam pariwisata maka semakin maju pula tuntutan penyediaan tempat -tempat penyedia "kenikmatan" bagi pengunjungnya.
Keadaan ini tidak bisa dipungkiri dan dicegah karena memang ini adalah "tuntutan" yang harus ada dalam dunia pariwisata.
Gerak kehidupan yang tidak berhenti sepanjang malam membutuhkan keseimbangan dari setiap penghuninya.
Keseimbangan ini disamping kesenangan badan, jiwa juga kesenangan biologis.
Keadaan sungguh sangat mengerikan jika hal ini dibiarkan.
Kasus -kasus penyakit seksualitas akan meningkat bahkan menyerang anak-anak yang seharusnya masih "murni" sebagai calon pemimpin masa depan.
Ini bukan salah siapa-siapa namun ini adalah keadaan yang terjadi sesuai dengan tututan yang ada.
Saat ini yang bisa dilakukan adalah menangani mereka dengan cinta dan memberikan kesadaran akan kebaikan hidup mereka.
Memang yang saya tuliskan ini bukan gambaran secara menyeluruh tetapi ini hanya pengamatan kecil dari dokter yang membantu praktek di tempat kami dan saya sendiri belum membuktikannya.
Ini hanya cerita yang saya dengan sore ini setelah dokter ini praktek.
Memang beberapa kali kami menangani kasus "keputihan" yang menyerang beberapa pemudi dengan usia yang masih belia,
Bahkan ada dua yang mengaku memang berprofesi sebagai "pramunikmat".
Jelas kami tidak bisa menyalahkan dan berbuat banyak kecuali memberi saran demi kebaikan mereka.
yang pasti keadan ini pantas menjadi pelajaran bagi kehidupan kita untuk semakin menjaga anak-anak dalam cinta dan memberikan gambaran hidup yang baik jauh dari "kelicikan" kuasa jahat dunia ini dengan terus mendampingi perjalanan kehidupan anak-anak.
Kita semakin sadar bahwa bahaya ini bukan hanya menyerang anak-anak perempuan tetapi anak-anak laki-lakipun dapat menjadi korban bagi mereka yang mengintai disekitar kita.
Kehati-hatian dalam menjaaga anak-anak adalah penting dalam hidup ini terutama dalam dunia yang seperti saat ini.
Siapa yang menyangka kalau "setan" mulai berkuasa di dunia ini dan kerjanya sulit diduga.
Kita lihat apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus yang sedang "gegar" di negeri ini dengan seorang bernama "Ryan"
Semua orang negeri ini pasti mengeti beritanya.
Ternyata orang seperti Ryan ada diantara kita.
Kita sulit membedakan mana yang "Baik" dan mana yang "buruk" karena memang mereka tidak nampak dipermukaan.
Siapa yang tahu juga kalau anak-anak SMP atau SMA yang masih memakai baju seragam ternyata sudah "ditelanjangi" oleh tangan-tangan sahabatnya sendiri.
Sungguh semua tidak bisa diduga dan dikira-kira.
Maka hanya kehati-hatian dan kewaspadaan yang diperlukan dalam kehidupan ini.
Pekerjaan kita masih banyak untuk "menyelamatkan" kehidupan ini.
Bukan dari kehancuran perang atau kehancuran "kiamat" Tuhan tetapi dari kehancuran yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Kehancuran ini secara pelan tapi pasti sudah diciptakan tanpa disadari.
Sungguh dunia akan semakin merana dengan keadaan ini dan Allah yang menciptakan dunia dengan penuh cinta akan meratap sedih dengan apa yang terjadi.
Ia yang menciptakan dengan cinta telah dihancurkan oleh ciptaanNya sendiri.
Dan ini tentu adalah sebuah luka yang amat dalam di hati Allah.
Kebebasan yang diberikan pada manusia telah disalahgunakan hanya demi kenikmatan dan kegembiraannya sendiri yang sebenarnya adalah jalan yang menghancurkan.
Semoga kita boleh berbuat lebih baik dalam dunia ini dengan menjadi rekan bagi mereka yang membutuhkan.
Terutama -anak-anak yang hidup dalam cengkeraman kuasa kegelapan dunia ini.
Mari bergandeng tangan untuk mereka yang sudah "terjerumus kedalam sumur nistapa ini", mereka akan terjermus dan mereka yang belum terjerumus.
Hanya dengan cinta mereka akan tertolong.
Salam dalam cinta membangun dunia baru.
petrusp.