Rabu, 19 November 2008

Rumah Cinta Kasih 6

Hiduplah dalam pengharapan walaupun dalam keadaan sulit penuh penderitaan.
Rencana Allah sangat mengagumkan dalam hidup orang percaya,
IA sanggup mengubah setiap ratapan kesulitan menjadi bait nyanyian yang mempesona.
Maka tanamkan keyakinan dan kepercayaan kepada Allah bahwa kesulitan yang dihadapi hari ini akan menjadi pintu gerbang kemudahan pada hari esok.
Semoga Anda masih ingat dengan cerita rumah cinta kasih 5 yang bercerita tetang anak busung lapar yang meninggal di rumah sakit.
Sewaktu mengurus keluarnya anak itu dari Rumah sakit memerlukan waktu yang lama karena harus "wira-wiri" dan "bolak-balik" hanya untuk melunasi adminitrasi agar anak bisa keluar rumah sakit.
Saya bersama satu orang dokter "dilempar" ke sana- sini untuk menyelesikan adminitrasi itu.
Kejadian ini terulang kembali hari ini.
Sewaktu saya baru sampai di pulau dewata ini dan rencananya sehari mau tidur karena capek, telp rumah berdering dan seorang rekan mengajak saya pergi ke rumah sakit karena pasien yang beberapa waktu lalu masuk ke rumah sakit tidak sadarkan diri.
Pagi itu saya dan rekan lansung menuju rumah sakit tanpa mempedulikan capek yang dialami dan sesampainya di ruangan ternyata suami dari pasien itu menangis meronta-ronta dan pasien telah dibungkus dengan kain selimut karena telah meninggal.
Orang yang baru beberapa menit yang lalu dikatakan tidak sadarkan diri ternyata sudah meninggal.
Maka setelah berbincang dengan suami pasien itu, kami mengurusi adminitrasi agar pasien bisa dipindahkan ke ruang jenasah dan tidak menggangu pasien yang lain.
Syukur kepada Allah pasien ini memiliki kartu Askin.
Namun pengurusannya lumayan melelahkan untuk mengeluarkan pasien ini karena kembali kami dilempar kesana-sini hanya untuk minta tanda tangan dari yang "berwajib" atau[un cap pengesahan
Pertama ke loket A lalu ke loket B lalu keruangan C lalu minta tanda tangan ke ruangan D dan seterusnya hingga lebih dari dua jam hanya untuk mondar mandir ngurusi tanda tangan dan cap pengesahan.
Tanda tangan dan cap pengesahan di ruangan berbeda dengan gedung berbeda dan lantai yang berbeda pula.
Mungkin inilah olehraga jalan yang melelahkan tetapi tidak terasa karena dipaksa untuk melakukannya.
Pengalaman pengurusan adminitrasi yang pertama berkaitan dengan meninggalnya anak busung lapar lebih cepat karena mengeluarkan biaya sendri tetapi jika pakai kartu askin ternyata sangat melelahkan dan hal ini yang membuat banyak orang tidak sabar sehingga malas mengurusi kartu askin atau jamkeskin ini.
Saya sendiri kalau tidak kepepet untuk mengurusi orang ini mungkin juga malas karena waktu habis hanya untuk mondar-mandir dipermainkan oleh mereka yang memiliki wewenang.
Untuk mendapatkan kemudahan memang perlu perjuangan bahkan perjuangannya sampai keringan terakhir.
Inilah hidup orang kecil.
Selalu dibuat kecil dan digampangkan dengan peraturan yang melelahkan.
Saya tidak tahu dengan pasti alasan pengaturan ruangan yang demikian rumit ini dan timbul pertanyaan mengapa tidak dikumpulkan dalam satu ruangan saja sehingga mudah dalam pengurusan sehingga tidak membuat pasien terlantar.
Slogan kalau dapat dipersulit mengapa dipermudah? Ternyata memang ada dalam kehidupan ini terutama yang berkaitan dengan orang kecil dengan mereka yang memiliki kekuasaan.
Hidup orang susah semakin dibuat susah.
Syukur kepada Allah saya pernah memiliki pengalaman pertama dalam mengurus adminitrasi berkaitan dengan meninggalnya anak busung lapar sehingga tidak kaget dengan pengalaman kedua ini walaupun yang kedua ini lebih menyita waktu dan sesabaran.
Lha yang pertama, membayar pun dibuat sulit apalagi yang tidak membayar tenta dibuat lebih sulit lagi.
Dari pegnalaman ini timbul kesadaran dalam diri orang kampung ini.
Sebenarya setiap kesulitan yang terjadi hari ini adalah pintu gerbang menuju kemudahan pada hari esok.
Maka belajar dari setiap pengalaman yang dialami adalah mutlak dalam hidup ini untuk mempermudah langkah pada hari yang akan datang.
Hal ini juga berlaku pada pengalamn perjuangan dalam hdiup ini.
Penderitaan yang dialami sebenarnya bukan sebuah kutuk kehidupan tetapi sebuah rahmat yang tersembunyi, tentu hal ini bagi mereka yang memiliki kesetian untuk terus bertahan sampai pada kesudahan perjuangan hidup ini.
Orang-orang dunia ini memiliki cara yang berbeda dengan cara kerja Allah.
Lihatlah cara orang dunia,
Mereka mau pertumbuhan tetapi tanpa kritis, mau penyembuhan tetapi tanpa sakit, mau kebangkitan tetapi tanpa salib.
Sedangkan cara kerja Allah adalah dimulai dengan perjuangan.
Yesus untuk mengalami kebangkitan harus hidup menderita disalibkan,
Orang yang ingin mengalami munjizat kesembuhan pertama mengalami sakit dan
Mereka yan bertumbuh dalam iman pertama-tama mengalami krisis dahulu.
Jadi setiap penderitaan dan kesulitan yang terjadi sebenarya adalah sebuah kesempatan baik untuk belajar agar hidup mengalami kebaikan pada hari esok.
Apa yang membuat manusia jatuh pada kesulitan yang berulang-ulang.
Karena mereka tidak mau belajar dan melihat rahmat dibalik bencana dan penderitaan yang terjadi.
Saya pribadi pernah mengalami pergulatan hidup yang hampir membuat saya gila.
Namun pergulatan dan penderitaan ini menjadi awal dari perubahan yang mengarah pada kebaikan hingga boleh berbagi hidup dengan Anda dalam sharing-sahring yang pernah saya bagikan dalam media ini.
Hal ini dimulai dari sebuah kata yaitu Aku Percaya.
Percaya kepada Allah kalau Ia merencanakan hal baik dalam hidup kita,
Rencana Allah ini memang tidak mudah untuk dipahami tetapi harus dijalani yang dalam bahasa Jawa "dilakoni".
Dilakoni dari kata "mlaku" berjalan atau juga kata "lakon" yaitu cerita.
Maka cerita hidup kita adalah sebuah perjalanan yang harus dilakukan.
Jika orang mau melakukan perjalanan ini walaupun dalam penderitaan maka tentulah buah-buah kebaikan akan didapatkan.
Tak ada yang tidak menghasilkan dalam hidup selama orang mau berusaha melakukan tindakan.
Entah mengenakan atau menyakitkan sebenarnya semua akan menghasilkan.
Seperti pengalaman pengurusan adminitrasi mengeluarkan orang meninggal dari rumah sakit ini.
Walaupun melelahkan dan menjengkelkan namun jika dilakukan dengan kesetiaan ternyata hasilnya juga didapatkan.
Hasil ini mengembirakan karena boleh menjadi bagian orang yang meninggal dan tentu pengalaman ini menjadi berarti karena suatu saat hidup juga akan berakhir dalam dengan kematian sama dengan anak yang meninggal karena busung lapar atau pasien yang meninggal hari ini.
Buah dari yang dilakukan pasti akan dapat dirasakan baik saat ini atau saat yang akan datang.
Maka setialah dalam melakukan perjalanan hidup ini walaupun penuh perjuangan dan penderitaan karena Muara kegembiraan dan keselamatan akan diberikan.
Salam dalam cinta membangun dunia melalui perjuangan di rumah cinta kasih dengan melakukan lakon kehidupan ini.
petrusp.