Kamis, 27 November 2008

Rumah Cinta Kasih 7

Setiap orang adalah istimewa karena Allah menciptakan setiap orang dengan cinta yang istimewa pula.
Keistimewaan seseorang ada dalam keunikan pribadinya yang tiada duanya di dunia ini.
Maka tak perlu ada rasa iri satu pribadi dengan pribadi lain karena pada dasarnya setiap orang adalah unik dan keunikan ini adalah kekayaan terbesar.
Keunikan kita ada dalam pengalaman hidup yang berbeda, cara hidup yang berbeda dan cinta yang berbeda pula.
Sungguh kita adalah orang terkaya di dunia ini dan kekayaan kita ada dalam keunikan hidup kita.
Jangan sia-siakan keunikan itu apalagi mengabaikannya dengan tidak menghargai hidup yang unik ini,
Peliharalah keunikan pribadi dalam hidup ini dengan penghargaan yang istimewa agar Allah sebagai pencipta kehidupan turut dimuliakan.
Namun sayang banyak orang di dunia ini lupa dengan keistimewaan dan keunikan yang dimiliki sehingga kurang atau malah tidak menghargai dirinya dengan baik bahkan menghambakannya pada dosa dengan hidup demi kesenangan dan kepuasan melulu.
Orang lupa kalau kesenangan dunia ini disamping harus membayar mahal juga seperti racun pelan namun pasti akan menghancurkan kehidupan sehingga keunikan dan kekayaan itu akan musnah dan tidak meninggalkan kesan di kesudahannya.
Beberapa hari yang lalu, saya bersama rekan-rekan berkesempatan melihat tempat "gelap" di pulau Dewata ini.
Saya mengajak rekan untuk mengunjungi tempat ini karena ingin tahu seperti apa lokasi "pusat" kenikmatan sekaligus "pusat" penyakit kelamin itu karena di klinik tempat saya tinggal sering menemukan anak yang kena penyakit kelamin dan mengatakan mendapatkan penyakit dari tempat itu.
Mereka mengatakan kalau dengan uang Rp. 30.000,00 pun sudah mendapatkan "kenikmatan' dari seorang wanita.
Saya bersama empat orang teman mengunjungi tempat itu.
Luar biasa!!!!
Ramai sekali tempat ini dan memang bisnis yang satu ini kelihatannya tidak ada matinya walaupun krisis sedang melanda negeri ini.
Saya bersama empat teman duduk di sudut ruangan sambil melihat transaksi diantara mereka yang telah mencapai puncak untuk melampiaskan hasrat kemanusiaan mereka.
Di tempat ini ada anak-anak yang sepertinya masih berumur sekitar belasan sampai dua puluhan tahun.
Setelah selesai tawar-menawar ada yang dibawa keluar ada juga yang langsung masuk ke bilik yang ada disamping tempat itu.
Sungguh instan kesepakatan dan pelaksanaan kesepakatan itu.
Setelah bebebrapa lama saya dengan rekan-rekan keluar dari tempat itu dan meninggalkan tempat itu dengan pikiran berkecamuk dibenak saya.
"Dunia memang telah menjadi gila, semua hal diumbar demikian bebas bahkan untuk anak-anak?", pikir saya.
Tambah pikir saya," pantesan ada anak-anak yang baru berumur 16 tahun sudah terkena penyakit menular seksualitas".
Ini kemungkinan besar didapat dari tempat seperti yang baru saja kami kunjungi.
Sungguh tempat dan "perempuan" yang kami lihat ini ibarat "tempat" sampah dimana orang bisa membuang sampah dengan enaknya dan bergonta-ganti orang menggunakan tempat sampah itu.
Tempat itu menjadi penuh tanpa dibuang sampahnya.
Tentu akibatnya akan parah dimana akan menimbulkan bau dan penyakit terutama untuk mereka yang memakai di waktu kemudian.
Lalu saya mengajak rekan-rekan itu untuk makan di MD sambil berbicara akan apa yang baru saja kami saksikan.
Saya menjadi sedih dengan hal demikian ini.
Keadaan yang sangat memprihatinkan dimana "penyakit" yang diakibatkan dari kenikmatan sesaat ini terus bertambah bahkan kalau tidak dicegah akan menular kepada mereka yang sebenarnya tidak harus menanggung beban penyakit itu misalnya pacar, atau isteri dari mereka yang pernah "main" di tempat "gelap" itu.
Mengapa orang dengan mudahnya mengumbar "kekayaan" dirinya ditempat yang demikian itu ?.
"seprtinya" tak ada penghargaan pada diri mereka.
Allah yang telah mencitakan "keunikan" dan "keistimewaan" telah digadaikan demi "kenikmatan" yang menyesatkan bahkan menghancurkan.
Tubuh yang seharusnya dijaga dengan cinta menjadi "tempat sampah" hanya demi lembaran-lembaran recehan yang mungkin jumlahnya tidak seberapa.
Mau jadi apa orang-orang yang demikian ini ?
Tentulah hanya mau jadi sumber penyakit dan menuju kehancuran pribadi.
Hal ini secara pelan namun pasti menghancurkan citra manusia sebagai ciptaan yang termulia diantara yang makluk yang lain.
Orang tidak lagi menjadi malu dengan keadaan yang penting adalah kepuasan dan kenikmatan.
Urusan penyakit adalah nanti dan selama masih sehat "hajar" saja sampai puas.
Inikah sebenarnya tujuan Allah menciptakan manusia ?
Hanya demi kepausan dan kenikmatan.
Tentulah TIDAK.
Manusia yang diciptakan secitra dengan Allah dengan keunikan pribadi yang istimewa ini tentulah diharapkan untuk semakin memuliakan Allah.
Maka semakin lunak orang memperlakukan dirinya sendiri demi kenikmatan dan kepuasan maka akan semakin keras dunia ini mencengkeram sehingga wajah Allah pelan-pelan hilang dari dirinya.
Harapan penciptakan Allah menjadi "muspro" tanpa arti lagi.
Dengan semakin mampu menangkap apa yang dikehendaki Allah dalam hidup dengan mencipakan diri kita,
Tentulah orang akan semakin berhati-hati dalam menggunakan dirinya dan orang akan menghargai serta memelihara diri dengan lebih baik.
Orang akan semakin mencapai kesempurnaan menuju gambaran Allah dengan hidup tanpa cela.
Bahkan akan mengeraskan diri untuk tidak larut pada kenikmatan dan kepuasan pribadi.
Orang akan sadar kalau Allah menciptakan keunikan ini agar hidup bisa saling membangun dalam kebersamaan untuk menunjukkan cinta dan mampu bergandeng tangan dalam kasih sehingga dunia akan dipenuhi oleh kedamainan.
Kenikmatan dan kepuasan yang ada adalah tinggal dalam karahiman Allah dan menjadi Altar Allah sendiri di dunia ini.
Apa yang sekarang dapat dilakukan dalam dunia yang demikian ini ?
Yang dapat dilakukan adalah meluruskan garis cinta Allah dan mengembalikan martabat manusia pada hakekatnya sebagai manusia yang unik penuh keistimewaan yang hidup dalam cinta Allah.
Dengan mengembalikan pada garis cinta ini tentulah dunia akan menjadi lebih baik.
Bagaiamna cara mengembalikan garis cinta ini ?
Dengan hadir secara penuh akan mereka yang telah kehilangan "keunikan" dan "keistimewaan" hidupnya serta menjadi rekan bagi mereka dengan membawa penyembuhan.
Orang menjadi lupa kalau dirinya secitra dengan Allah adalah karena sebuah "penyakit"
Penyakit ini adalah penaykit kesepian, kemiskinan, ketelanjangan, ketidakadilah karena penindasan dan ketidakberdayaan.
Penyakit ini harus disembuhkan dengan campur tangan Allah dalam diri kita.
Hal ini memang berat tetapi harus dilakukan untuk menyelamatkan kehidupan ini.
Kami yakin dengan kehadiran dan keterlibatan semakin banyak orang keadaan akan bisa menjadi lebih baik apalagi dengan keterlibatan Anda.
Setidaknya keterlibatan doa kepada Allah agar dunia boleh berubah dan menemukan hakekatnya penciptaannya.
Kami sendiri memang belum dapat berbuat banyak namun dengan keyakinan jalan Allah pasti diberikan,
Hal ini nampak juga dari keterlibatan pribadi-pribadi istimewa yang dikirmkan Allah pada kami,
Salah satunya adalah resident spesialis kulit yang menyediakan diri untuk mereka dengan penuh cinta mau melayani.
Keterlibatan dimuali dari keprihatinan adanya anak anak usia 16an tahun yang telah terkena penyakit kelamin dan lebih tergugah dengan adanya kasus seorang ibu yang mengandung dan terkena penyakit kelamin yang harus diobati karena kalau tidak akan menggangu keberadaan anaknya didalam kandungan.
Ibu ini mendapatkan penyakit ini dari suaminya.
Keprihatinan demikianlah yang melahirkan keberanian untuk terlibat bagi mereka yang membutuhkan cinta agar mereka kembali pada martabatnya sebagai pribadi yang unik dan istimewa.
Semua pasti dapat dilakukan kalau ada hati yang bersedia terlibat.
Semoga Allah merestui dan kita boleh menjadi rekan kerjan dan perpanjangan tangnNya dalam menjadikan dunia menjadi lebih baik.
Allah adalah sumber kekuatan, berpegang padaNya hidup akan tetap mengalami damai walaupun dunia penuh goncangan, hidup akan penuh pengharapan walaupun dunia disis banyak warta keputusasaan dan hati akan dipenuhi kasih walaupun kebencian ada dimana-mana.
Peganglah terus Allah dalam menjalani hidup ini, maka kerahimanNya akan tinggal dalam diri kita.
Salam dalam cinta untuk membangun dunia menjadi lebih baik dengan mengembalikan keunikan dan keisitmewaan setian pribadi yang telah diciptakan secitra dengan Allah.
petrusp.