Rabu, 04 Februari 2009

Jalan Kebahagiaan 3

Dalam kesulitan dan tak ada harapan dalam menghadapi hidup, pandanglah salib Tuhan.
Apa yang ada disana ?
Tubuh yang tergantung tanpa ada yang bisa dibanggakan kecuali kain penutup kemaluanNya,
Kain itu pula yang dahulu menghangatkanNya sewaktu pertama lahir di dunia itu.
Ya, hanya kain lampin.
Sungguh IA yang adalah Tuhan lahir dalam kemiskinan dan meninggal dalam kemiskinan pula.
Namun setelah pergulatan dalam kemiskinaan itu kemuliaan menyelimutiNya dan Ia menjadi penguasa atas seluruh kekayaan surga dan dunia.
Jadi jika hidup sedang menghadapi banyak kesulitan dan tak ada yang dapat dibanggakan,
Jangan patah semangat karena IA telah meneladankan hidup dalam keadaan yang paling menyedihkan.
Teruslah maju dan berharap karena kita akan bangkit dalam kemuliaan bersamaNya setelah penderitaan Salib itu.
Sobat, keadaan saat ini memang penuh kesulitan dan banyak orang berada dalam keadaan jauh dari yang diharapkan.
Namun yakinlah bahwa kebaikan itu akan segera datang.
Apa yang dapat mempermudah "kebaikan" itu datang untuk menyelesaikan krisis dan kesulitan ini.
Menghilangkan "keserakahan", ya "keserakahan" dan meningkatkan "kebersamaan" dan hidup saling mendukung.
Jika banyak orang berani mengambil tindakan seperti DIA dengan meninggalkan "kemelekatan" maka kebaikan akan penyelesaian kesulitan akan cepat teratasi.
Keserakahan telah memporak-porandakan kehidupan ini.
Sungguh, krisis saat ini dikarenakan keserakahan dari orang-orang yang tinggal di dunia ini dan mereka yang sulit berbagi pada orang lain.
Orang banyak disibukan dengan semakin memperluas "kapling" dan "ruang" kepemilikan dan lupa akan "ruang" kepemilikan orang lain.
Jika orang "menyadari" diri dengan "kecukupan" dan mampu menjadi bagian orang lain dalam kehidupan ini tentu "krisis" saat ini tidak akan terjadi.
Kita melihat apa yang sedang berkecamuk dalam tataran negeri ini.
Apa yang sedang terjadi sebenarnya ?
Ditengah krisis dimana makanpun sulit bagi yang miskin, banyak "baleho" bergambar calon-calon "pemegang" kebijakan negeri ini tersebar dimana-mana.
Bahkan baleho ini seperti hiasan yang selalu ada dalam setiap pohon, tikungan dan sudut sudut kota maupun desa.
Berapa biaya untuk membuat baleho ini ?
Tentulah sangat banyak.
Bisa dibanyakan andaikan uang itu dikumpulkan dan dibelikan beras ?
Wah pasti akan mendapatkan beras berton-ton dan mengenyangkan perut banyak orang terutama mereka yang hidup dalam "kesulitan" akibat krisis ini.
Alangkah indahnya jika semua boleh bergandengan tangan dalam kebersamaan dimana hidup saling melengkapi dan saling memberi dukungan dengan cara yang "baik" dan "benar".
Yang kecil memberikan mandat karena kepercayaan dan yang memegang kebijakan sungguh bekerja untuk yang kecil.
Hasil sama-sama dinikmati dalam kebersamaan.
Hidup akan menjadi sangat membahagiakan karena ada penerimaan dan kepercayaan.
Lha apa yang terjadi, belum menjadi pemegang 'kebijkan'pun sudah menghambur-hamburkan uang dan setelah jadi "tentu" akan mulai mengumpulkan uang sehingga mandat yang dibeli dengan banyak uang itu akan dijual dengan harga yang mahal pula.
Jika hukum dagang yang dipakai dalam perebutan "kekuasaan" ini maka kehancuran akan memperparah lamanya krisis yang terjadi saat ini.
Kembai nasib orang kecil semakin "terpingirkan" dan penderitaan semakin meraja lela.
Ini akibat "keserakahan" memperoleh ruang dan kapling luas dalam kehidupan ini.
Beruntunglah mereka yang berani hidup dengan berani membangun ruang bagi orang lain dan mengecilkan ruang pribadinya.
Orang-orang demikian akan hidup dalam keculupan dan kegembiraan serta mengakibatkan orang lain juga merasakan kegembiraan karena merasa ruang hidupnya tidak diambil atau dirampas.
Klinik kami hari-hari ini mengalami kegembiraan yang sungguh menyentuh hati.
Kemarin hari, ada orang yang membawa "sepotong" daging,
Kemarin sore ada nenek yang membawakan kami pisang dan mangis katanya dari kebunya yang di kampung,
Tadi siang ada ibu-ibu yang mengantar krupuk dan rempeyek,
Serta tadi sore ada nenek yang memabwa pisang untuk kami.
Orang-orang itu hadir dengan memberi apa yang dimiliki bahkan dibawa jauh dari kampungnya guna membahagiakan orang kami.
Mereka melakukan hal ini karena telah merasakan kehadiran kami melalui klinik ini.
Apa yang mereka lakukan bukan karena kami pasang baleho atau papan nama yang besar namun dengan karena tindakan nyata untuk menyapa mereka.
Klinik inipun bukan klinik yang besar, hebat dan luar baisa.
Namun klinik sederhana dengan keadaan yang sederhana pula.
Namun dalam kesederhanaan ini, kami sungguh boleh memiliki hati yang mendasari pelayanan ini sehingga mampu menyentuh hati mereka yang membutuhkan.
Dari sapaan, sentuhan dan persahabatan sebagai saudara, "krisis" boleh teratasi kerena hidup saling meneguhkan sebagai rekan seperjuangan.
Kami sadar apa yang kami lakukan melawan arus, dimana rumah sakit umum mulai menaikan tarif bahkan ada yang menaikan sampai 200%, kami hadir dalam pelayanan yang dapat dijangkau oleh banyak orang yang membutuhkan.
Memang klinik ini harus bekerja keras terutama setiap pribadi yang ada didalamnya, namun berkat bantuan dan pertolongan Allah semua dapat diatasi dengan baik.
Inilah yang perlu dalam menyelesaikan krisis saat ini.
Bergandeng tangan dalam penerimaan dan kepercayaan untuk memberi ruang lebih luas pada mereka yang tidak memiliki kesempatan dan peluang agar mereka boleh bangkit dari keadaan yang tidak mengenakkan ini.
Memang dalam perhitungan "matematika" dan perhituangan "logika" hal ini sulit dilakukan namun dalam terang pertolongan Tuhan semua apsti akan dapat diatasi.
Jika hal ini dikalukan dengan kesungguhan hati maka kehidupan akan menjadi sangat membahagiakan.
Tak ada kecurigaan, tak ada keserakahan dan tak ada perebutan ruang lignkup dan yang ada adalah sama-sama merasakan kebersamaan dalam cinta dan pelayanan.
Hidup sungguh membehagiakan jika berpangkal peda kebersamaan membangun cinta.
Kristus sungguh hadir disana dan hanya mengenakan kain lampin untuk memberikan contoh agar hidup kita tidak dikuasai oleh "keserakahan" dan hidup dalam kesederhaaan serta berani berbagi dari apa yang ada dimiliki.
Sungguh dalam Kristus yang ada hanya kekautan cinta untuk berbuat adil.
Jika cinta itu berjalan dengan keadilan maka keadilan akan bekembang karena cinta itu.
Cinta menjadi semakin harum dan keadilah semakin berkembang.
Sungguh Tuhan meneladankan kesederhanaan dan hidup dalam cinta yang penuh keadilan.
Tak ada yang tak mungkin jika hidup seperti hidup Tuhan sendiri.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam kegembiraan dalam kebersamaan.
petrusp.