Kamis, 16 Juli 2009

Misteri Illahi 7

Angka 7 selalu menjadi angka istimewa dalam hidup saya, dan selalu setiap saya membuat judul dan mencapai angka 7 selalu ada gerakan aneh dalam hidup saya.
Saya tidak paham dengan hal ini tapi angka 7 selalu menjadi sangat istimewa.
Angka 7 berati angka yang cukup dan kalau dalam sekolah pasti sudah lulus walaupun bukan menjadi yang juara.
7 sendiri jika di eja menjadi Tuju dan jika ditarik dalam hidup tuju menjadi tujuan dan dalam bahasa jawa 7 dieja pitu dan jika diberi makna menurut saya adalah "pitulungan dalem Gusti".
Dan dalam sharing berjudul misteri Illahi 7 adalah perisitwa pitulungan dalem Gusti (pertolongan Tuhan).
Hidup yang saya perjuangan menuju satu tujuan yaitu memberikan apa yang terbaik bagi orang lain terutama mereka yang ada disekitar saya dan ini hanya akan terjadi jika ada pertolongan tangan Tuhan.
Hari ini, saya berbincang dengan teman dari jakarta melalui telp yang sedang mengalami "kesulitan" karena harus menyekolahkan anak yang telah minggat dari rumah dan menginap di rumah guru sekolah minggunya.
Guru ini juga tidak berdaya dengan anak ini apalagi orang tua anak ini adalah orang tua "berantakan" yang seolah sudah membuang anak ini.
Rekan di jakarta ini ingin menyekolahkan anak ini dan rencana dengan asrama di susteran sekalian.
Ternyata setelah proses penanganan anak ini sampai di sekolah, biaya anak ini cukup besar baik untuk bulanan dan uang pangkalnya.
Rekan ini membicarakan pada saya karena ia yang membantu orang kecil yang dulu saya layani di cilining Jakarta Utara.
Saya katakan pada rekan ini,"percaya pada Allah, anak ini dititikan pada kita dan titipan ini harus kita jaga dengan baik dengan menjaga keperecayaan Allah pada kita ini".
Sambung saya," Allah yang akan mencukupi kebutuhan Anak ini".
Lalu kami mulai mengotak-atik uang yang ada pada kami untuk bulanan anak ini dan diputuskan bahwa uang kiriman salah satu donatur dioptimalkan untuk anak ini dan mencukupi tapi kurang sedikit dan untuk uang pangkal dibicarakan lagi dengan beberapa teman termasuk kemungkinaan dipakainya uang lain untuk keperluan anak ini.
Rekan itu bilang," bulanan anak ini cukup besar untuk asrama dan sekolah, apakah tidak baik kita sekolahkan di tempat lain?".
Jawab saya," sekolah lain sudah masuk dan dimanapun biaya akan besar apalagi dengan asrama, jadi kita percayakan saja anak ini pada empunya anak ini yaitu Tuhan".
Teman itu menjawab," Iya, ya Be. Kita ini kok seperti memasukan diri dalam kesulitan orang lain?".
Jawab saya," dengan memasukan diri pada kesulitan orang lain, kita akan menajdi kaya dan kalau kiita tidak berani masuk pada kesulitan orang lain. Kita tidak akan pernah melakukan apa-apa dalam hidup ini".
Sambung saya," apa artinya diri kita kalau kita tidak berani masuk menannggung kesulitan orang lain? apa artinya kita berpuasa kalau kelebihan dari kita bukan untuk mengatasi kesulitan orang lain? dan apa artinya kita menjadi miskin kalau kita tidak memperkaya orang lain???".
"Yakinlan dengan hidup bagi orang lain, kita tidak akan menyesali kehadiran kita di dunia ini", tambah saya.
Rekan ini menjawab," mengapa harus kita?".
Jawab saya," kalau bukan kata lalu siapa?".
"Tuhan mempercayakan semua ini karena Ia melihat kita mampu melakukannya, kalau kita tidak mampu maka Ia tidak akan mempercayakan anak ini pada kita", sambung saya.
"kesulitan kita adalah kesulitan Allah sendiri, karena itu Ia memakai kita karena tidak banyak yang dapat diajak untuk menyelesaikan kesulitan Allah ini dan melalui kitalah kita diminta mengajak orang lain untuk membantu mengatasi kesulitan Allah itu", tambah saya.
Rekan menjawab," semoga kita bisa melakukan semua ini, bantu ya be?".
"pasti saya bantu, karena kita sama-sama bekerja untuk Dia yang adalah majikan kita, biarlah bulanan anak bali dari Ibu ...... dipakai untuk anak ini", jawab saya.
Setelah berbincang lama dengan rekan ini,
Saya sadar juga dan ebrtanya," Iyam ya, siapa saya ini?".
"mengapa Allah memakai saya dalam banyak kesulitan orang lain?", sambung pikiran saya.
Banyak pertanyaan mulai muncul dalam benak saya, kemarin mengurus obat anak yang gila dan harus mengeluarkan biaya ratusan ribu perbulan, lalau uang sekolah anak dan sekarang uang asrama dan pangkal anak???
Semua hadir dengan berderet seperti kereta yang harus ditarik oleh lakoamotif, sedankan lokomotif ini memerlukan bahan bakar yang kadang bahan bakar itu menipis
Lamuanan saya tersadar setelah saya menyadari," siapa saya ini dan siapa yang ada dibelakang saya?"
Allah yang adalah Tuhan ada dibelakang saya.
ia yang memilih saya, tentu Ia yang akan ikut serta menyelesaikan apa yang telah dipercayakanNya pada saya, jadi untuk apa harus bertawar dan berbantah denganNya sedankan hal ini tidak harus diperbantahkan.
Tujuan ini akhirya sampai pada titip akhir yaitu melakukan apa yang telah dikehendakiNya.
Dan untuk sampai pada titik itu IA adalah penopang dan menjadi penolong perjalanan mengatasi kesulitan orang lain.
Selama ini Ia yang mempercayakan, Ia pula yang memenuhinya.
Keyakinaan itu tumbuh dan berkembang sehingga kekawatiran dan seribu tanda tanya hilang dari pikiran kerdil ini.
"apa yang saya lakukan adalah pekerjaanNya mengapa saya harus mempertanyakan dan mengawatirkan, Ia pasti akan menjadikan semua baik", pikir saya.
saya kembali menyerahkan semua pergulatan ini padaNya dengan satu keyakinan kalau semua pasti akan ada jalan untuk setiap pergulatan ini.
Keberanian untuk percaya dan menyerahkan pergulatan pada Tuhan adalah salah satu tahap untuk sampai pada titik utama perjalanan kita yaitu kehendakNya sendiri.
Jika Tuhan berkehendak, pasti kehendakNya itu akan terjadi,
Dan andaikan Ia tidak menghendakinya maka semua tidak akan terjadi.
Dengan pemahaman ini hidup kembali menjadi lebih tenang dan bisa berpikir lebih baik untuk menjalani kehidupan dengan keceriaaan.
Dalam ketenangan itu berkat Allah pasti akan mudah mengalir menemani perjalanan sampai apda TUJUAN dan PITULUNGAN Tuhan pasti akan terjadi.
Semua menjadi semakin jelas bahwa akhirnya pasti akan membahagiakan.
Sesungguhnya apa yang Dia harapkan adalah percaya pada pertolonganNya kalau kita berjalan meNUJU kepada kehendakNya.
Pertolongan Tuhan itu telah nampak dengan adanya keberanian untuk mengambil tindakan akan keberadaan anak yang membutuhkan sekolah ini.
Pertolongan pertama adalah dari kemampuan mengotak-atik keuangan dan akhirnya bulanan bisa diatasi walaupun masih kurang,
dan untuk pangkal anak ini ada seorang yang akan ikut bicara dengan suster asrama dan sekolah agar bisa diperingan.
Campur tangan Allah selalu menolong melalui orang lain yang dikirimkan Allah.
Semua dari kita adalah tanganNya untuk menjadi bagian orang lain dalam kesulitan ini.
Jadi Ia menghendaki setiap dari kita juga terlibat dalam keberadaan mereka disekitar kita yang mengalami kesulitan,
Mereka itu kadang orang terdekat kita, entah pembantu kita, sopir kita atau tukang kebun kita.
Mereka apsti akan ada disekitar kita.
Kesulitan ada disekitar kita dan penolongnyapun ada di sekitar kita.
Allah telah emrencanakan semua adalah berkaitan dalam satu rantau lingkuan sekitar kita.
jadi Tujuan keberadaan kita adalah menjadi salah satu mata rantai dalam rencana baik Allah.
mata rantai itu akan membnetuk sebuah rantai panjang ayng adalah rantai cinta dan rantai kehadiran Allah.
Semoga kita bisa sampau apda angka 7 dalam hidup ini dan sampau apda Tujuan kita yaitu Allah, dan semua ini akan sampai pada tujuan itu berkat pertolonganNya sendiri.
Saya yakin Ia tidak hanya akan menolong pergulatan saya tetapi,
Saya juga yakin bahwa Ia akan mengirimkan banyak pertolongan untuk setiap pergulatan yang dialami oleh anak-anaknya termasuk Anda.
Maka percayalah pada kehendakNya dan eprtolonganNya ayng adalh misteri dari padaNya.
Salam dalam kepercayaan meNUJU Allah dengan pertolonganNya sendiri.
Salam dalam cinta membangun dunia abru dengan satu Tujuan yaitu Allah.
Hidup angka 7 karena disana ada bintang 7 untuk mengobati pusing 7 keliling.
7 adalah masalah, tapi 7 juga adalah obat karena 7 adalah tujuan kita juga.
Salam dalam angka 7, he he he.