Minggu, 26 Juli 2009

Misteri Illahi 8

Setiap orang selalu diciptakan dengan keadaannya yang unik yang tidak disamai dengan orang lain dan inilah yang disebut keadilan Tuhan.
Namun banyak yang meragukan keadilah Tuhan ini dengan mengatakan,"mengapa dia lebih cakep dari saya ? atau lebih cantik dari saya ? atau lebih ganteng dari saya?".
Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh mereka yang merasa kurang dalam hidupnya?
Jika merenungkan keadilan Tuhan berkaitan dengan "keunikan" setiap pribadi ini, saya jadi ingat dengan kejadian peda saat saya mengajar SD beberapa tahun yang lalu.
Pada saat saya membahas tentang tema manusia diciptakan secitra dengan Allah ada anak "nyolot" yang bertanya," brud, mengapa saya diciptakan dengan gigi mrongos dan kulit hitam? apakah saya secitra dengan Allah?"
Pertama saya rada jengkel dengan pertanayan anak itu.
Tapi malah dari pertanyaan ini saya bisa menjelaskan kata secitra dengan Allah lebih kongkrit dengan contoh yang konkrit juga.
Saya gak boleh kalah akal dengan anak ini maka saya jawab,"benar kamu secitra dengan Allah karena kamu adalah manusia, kalau kamu kambing maka kamu tidak secitra dengan Allah".
Jawab anak itu," enak ya yang diciptakan cakep karena mereka lebih beruntung".
Saya jawab,"jangan salah, siapa bilang yang diciptakan cakep lebih beruntung".
Jawab anak itu," brud, yang cakep cepat dapat pacar".
Kelas tertawa dengan kejadian ini.
Saya menyadari memang anak itu suka nyolot dan memang anak itu giginya mancung ke depan melebihi bibirnya dan kulitnya hitam lebih hitam dari kulit saya.
Lalu saya mengambil contoh yang cukup ektrime".
Saya memanggil nama anak itu," M.....kamu harus bersyukur dengan keadaanmu karena Allah menjadikan dirimu baik dengan keadaan ini".
Sambung saya," ini misalnya kamu jalan-jalan ama orang tuamu di kelapa gading dan tersesat maka akan lebih mudah menemukan kamu daripada anak lain, orang tuamu akan lebih mudah menemukan karena tinggal menunjukkan ciri-ciri kamu dengan mengatakan gigi mrongos, hitam dan rambut acak-acakan dengan ciri-ciri itu akan banyak orang menemukan engkau daripada dikatakan seorang anak dengan rambut lurus, ada tahi lalat di siku dan cakep, karena sebagian besar anak di mall kelapa gading emmiliki ciri yang demikian itu".
Sambung saya,"Bukankah ini sangat menguntungkan kalau kamu hilang sehingga cepat ditemukan".
Tambah saya," ini misalnya, kami dan teman-temammu jalan-jalan di mall dan mall itu terbakar maka akan lebih mudah menemukan jenasahmu dibanding yang lain karena ketahuan dari gigi yang menonjol itu, maka bersyukurlah dengan keadaanmu karena engkau sungguh diciptakan baik dan secitra dengan Allah".
Penjelasan saya ini dahulu bisa diterima oleh anak-anak termasuk anak bernama M.... yang rada bandel dan banyak "nyolot" dikelas.
Inilah keadilan Allah itu yaitu menciptakan manusia dengan perbedan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Dari sana yang menjadikan secitra bukan tampilan luar tapi kedalaman yang ada terutama keberadaan sebagai manusia.
Maka dalam keadaan apapun dan berfisik apapun harus bisa menyukurinya karena sungguh hidup kita diciptakan secitra dengan Allah.
Masalah rejeki dan penghidupan sebenarnya tidak selalu ditentukan oleh bentuk fisik dan tampilan laur tetapi dari kedalaman hidup yang dimiliki.
Istilah tampilan kampung rejeki kota sering ada dalam kehidupan kita ini.
mari kita ambil contoh sederhana mereka yang menjadi terkenal bukan karena tampilan luar atau fisiknya Ok.
Saat ini orang yang paling menggetarkan dunia hiburan adalah pribadi bernama "Mbah Surip".
Mbah Surip dengan lagunya "tak gendong" mampu menjadikan dirinya "luar biasa" hebat mengalahkan mereka yang berpenampilan menawan dan berparas Ok.
Kemampuan Mbah Surip dengan lagunya yang sederhana tapi memasyarakat inilah yang mengantar dirinya menjadi orang kaya "mendadak" dan tenar "mendadak".
Maka sebenanrya masalah "penghidupan" dan "nasih baik" bukan ada pada penampilan luar tapi dari kedalaman hati dan pikirannya.
Jika orang yang sebenanrya diberi kemampuan teristimewa kemampuan "otak" untuk berpikir dilakukan dengan sungguh-sungguh penuh kreatifitas maka saya yakin akan ada hal istimewa dalam hidupnya.
Orang tidak harus menjadi minder karena dirinya "kurang" menurut pandangan dunia ini,
Bahkan dengan keadaan ini orang harus mulai berani keluar dari dirinya sendiri untuk berkreasi pada bisang lain yang lebih mengandalkan otak dan pemikirannya.
Otak manusia itu tidak terbatas dan kalau digunakan dapat menciptakan banyak hak baru dalam hidup ini.
Memang hal ini perlu dilatih dan diasah terus menerus baru bisa berhasil.
Maka dalam diri kita harus ada kemampuan untuk selalu berani belajar, bekerja keras, tahan banting dan pantang menyerah pada keadaan.
Orang bisa menjadi dirinya sendiri maka tak ada waktu hanya untuk melamun menyesali diri.
Melamun dan menyesali diri bukan jalan untuk keluar dari keadaan tetapi semakin terperosok pada keadaan yang semakin tidak mengenakkan.
Kita sungguh diciptakan secitra dengan Allah teristimewa karena kita manusia yang diberi otak dan pikiran dengan isitlah keren "akal budi"
Keberadaan akal budi inilah yang menjadi modal utama dalam hidup kita ini.
Maka teruslah brrani maju dalam keadaan apapun.
Jangan mau menjadi bagian cermin yang buram tetapi hiduplah dengan menjadi bagian cermin yang mengkilap memancarkan cahaya keberadaan hidup.
Saya yakin dengan menyadari diri yang walaupun serba "kurang" menurut pandangan dunia seperti yang dialami oleh murid saya bernama M...serta berani kelaur dari diri maka ia akan menjadi anak bernama M... yang menarik dan berdaya guna lebih dibanding yang lainya.
Mengapa Yesus memilih para murid yang juga kelihatan "kurang" bila dibandingkan oleh orang lain di sekitarnya.
Yesus tidak memilih kaum pandai terpelajar dan berpenampilan "hebat".
Ia memilih dari kaum "marginal" dan sederhana karena dalam diri mereka bisa dibentuk menjadi lebih baik dan lebih mengagumkan.
Penampilan luar bisa diubah dan penampilan dalam bisa diasah maka tak perlu ada kekawatiran dan rasa rendah diri karena diri diciptakan tidak tampan atau tidak cantik.
Semoga kita mensyukuri hidup kita dalam keadaan apapun karena memang kita adalah secitra dengan Allah.
Salam dalam cinta dengan selalu bangga dengan diri namun tidak membanggakan diri dan mensyukuri diri serta berani keluar dari diri untuk menjadi lebih baik dengan akal budi yang dianugerahkan Allah kepada hidup.
Tuhan mencintai Anda dan saya.
Ayo kelaur dari diri dan tidak membairkan diri untuk selalu menyesali diri karena merasa tidak seberuntung orang lain.
Semua akan menjadi menyenangkan dan membahagiakan kalau hidup mau berkreasi yang bersumber dari akal budi yang dianugerahkan oleh Allah pada kita.
Salam dalam cinta membangun dunia dengan selalu mensyukuri diri dan melihat kalau rencana Tuhan adalah baik dalam diri kita.
"rencanaKu bukan rencanamu dan kehedakKU bukan kehendakMu, aku memiliki impian dan harapan yang laur biasa dari keberadaanmu yang seeprti apapun".
Jelek, buruk, baik, ganteng, ataupun cantik hanyalah tampilan luar dan yang menentukan hidup kita adalah apa yang ebrasal dari dalam diri.
Selamat menikmari diri anda dalam keadaan apapun sebagai citra Allah seperti yang ada dalam diri Mbah Surip.
petrusp.