Minggu, 30 Mei 2010

Filosofi Jembatan

Beberapa waktu yang lalu, saya berbicara dengan Teman saya dalam doa dan
saya katakan kepadaNya,"Sobat, saya capek sekali dan tidak kuat menanggung
semua beban yang ada dipundak saya ini. Beban ini seolah bukan hanya ada
dipundak saya tetapi ada disekujur tubuh saya".

Teman ini dengan sangat bijaksana menjawab," dirimu adalah jembatan dan
jembatan memang menanggung banyak beban bukan hanya sebagian dirinya tapi
diseluruh dirinya dan dia harus terlentang atau tengkurap baru bisa
digunakan secara senpurna".

Jawaban Teman saya ini seraya menampar wajah saya dan menonjoki tubuh saya.

Saya tidak akan menyangka dengan jawaban Teman ini......

Memang benar jawaban Teman ini karena seolah seluruh tubuh saya capek
menanggung semua beban hiudp ini yang kadang sebagian besar bukan beban
diri saya sendiri tapi beban hidup orang lain, beban ini bukan hanya
menekan bahu saya namun kaki dan kepala saya yang membuat seolah saya
tidak kuat menanggung semua hal yang harus saya hadapi dalam hidup ini.

Sungguh dalam keadaan yang melelahkan dan capek masih boleh memperoleh
penghiburan dari Rekan yang setia menemani saya dan bahkan selalu tinggal
bersama saya..

Ternyata,
Rekan ini telah lebih dahulu mengalami diri sebagai jembatan yang
menghubungkan Allah dan manusia dan nama rekan saya ini adalah Yesus.

Yesus adalah sungguh jembatan yang paling kuat sekaligus jembatan yang
dilalui banyak kendaraan dengan beban yang diluar kemampuan manusia biasa.

Ia harus memanggul salib dengan beban seberat semesta ini dan Ia harus
kuat telentang disana dengan hanya berpegangan pada Allah dan kakinya
mencengkeran dunia sebagai beban terbesar yang harus ditanggungnya bukan
hanya dengan pundakNya tapi dengan seluruh tubuhNya yang terus berlalu
lalang berjalan diatas tubuhNya..

Belajar dari jawaban Rekan yang telah dahulu menanggung beban ini bahkan
beban yang sangat berat, saya jadi malu dan tidak bisa berkata apa-apa
kecuali diam dan meneladani apa yang telah dialami dan dilaukanNya dengan
menjadi jembatan dalam seluruh perjalanan hidupNya.

Maka ketika diri mengalami rasa capek, sakit, berat dan putus asa karena
banyaknya kesultian dan beban hidup, saya harus mengarahkan pandangan
kepada Yesus dan belajar padaNya akan kesetiaan menanggung beban di
seluruh tubuhNya.

Memang menjadi jembatan seperti Yesus ini tidak enak, walaupun telah
melakukan banyak hal, bahkan mengorbankan banyak hal untuk kebaikan tetapi
masih dicemooh, diludahi dan diteriaki macam-macam serta harus menanggun
beban mereka yang terus "meneriaki" dengan banyak kata dan tindakan yang
semakin memperberat beban hidup jembatan ini.

Sungguh panggilah hidup menjadi jembatan ini tidak mudah dan tidak banyak
yang bersedia karena harus terus menanggung banyak beban dan bahkan harus
melupakan dirinya sendiri untuk menjadi jalan bagi orang lain untuk
menemukan kebaikannya dan setelah itu jembatan dilupakan.

Namun panggilan ini adalah panggilan yang paling istimewa seperti
panggilan sebagai "toilet" yang pernah saya tulsikan beberapa waktu yang
lalu.

Semoga kita boleh selalu menghidupi panggilan sebagai jembatan ini dan
kuat setia sampai kapanpun karena kita belajar dari hidup Yesus sendiri
yang adalah Tuhan kehdiupan yang rela menjadi jembatani.

keistimewaan jembatan,
1. Terlentang atau tengkurap yang berguna sebagai penghubung dua daerah
yang terpisah.
2. Seluruh bagian dirinya dilalui bahkan yang melalui dengan beban yang
kadang diluar kapasitas.
3. hanya bertumpu pada dua titik yaitu kiri dan kanan.
4. dibawah "kadang" masih ada aliran air yang mengerogoti pondari
keberadaan jemabtan itu.
5. keberadaannya kadang tidak diperhatikan dan cenderung dilupakan kecuali
saat sedang dilalui.

Sungguh beban jembatan tidak mudah tapi ini harus ada dalam hidup dan
panggilan ini diembankan pada kita. Semoga kita adalah jemabtan modern
saat ini yang boleh menghantar orang pada keberhasilan, kegembiraan dan
kesuksesan terisitmewa menghantar manusia menemukan Allah sumber kehidupan
ini.

Salam dalam cinta membangun dunia dengan menjadi jembatan di dunia ini.
petrusp.