Senin, 01 September 2008

Rumah Cinta Kasih

"Kebaikan pada dasarnya adalah menyebar seperti harumya bunga bukan hanya diam ditempatnya, ini berarti kebaikan harus dikomunikasikan dan diwujudnyatakan dalam setiap kesempatan untuk menyentuh semua orang", Inilah pesan singkat yang saya kirimkan kepada seorang teman untuk menutup hari ini.
Ternyata pesan sms ini mendapat tanggapan dari rekan dengan mengirimkan tujuh sms balasan.
"kebaikan tanpa Tuhan adalah nol besar. Hmmmmm?????
Tapi adakah kebaikan tanpa Tuhan ?
Jika kita berbuat baik, bukankah Tuhan selalu ada dalam kebaikan itu?" Pesan pertama.
"Seorang kawan mengirimkan pesan singkat di handphone, jangan terlalu sering berbuat baik, sehingga engkau lupa berbuat benar", Pesan kedua.
"Sebagai orang Kristen, kita memang harus berbuat baik.
Tapi mengapa kita harus berbuat baik?
Kita harus memahami apa sebenarnya tujuan kita berbuat baik?
Untuk mendapat pujian? agar kita selalu dianggap sebagai malaikat ?
Untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang bila kita mengalami kesulitan?", Pesan ketiga.
"Perbuatan baik yang kita lakukan belum tentu merupakan perbuatan benar.
Jika kita hanya bisa berbuat baik saja, maka kitapun tak ada bedanya dengan orang-orang yang tidak mengenal kristus.
Malah ada kalanya kita kalah baik bila dibandingkan dengan mereka", pesan ke empat.
"Kita bebuat baik pada sesama, seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam surat Galatia, seharusnya kita memang harus berbuat baik.
Tak ada alasan apapun bagi kita untuk tidak berbuat baik kepada sesama", pesan kelima.
"Bagaimana kita bisa mengetahui apakah kebaikan yang kita berikan sudah benar? Firman Allah. Itulah jawabannya", pesan keenam.
"Jadi tanpa kebenaran, maka Tuhan tidak ada dalam perbuatan baik.
Jangan lupakan Tuhan dalam setiap kebaikan yang kita lakukan. Mintalah hikmat Tuhan, maka kita tidak hanya berbuat baik, tetapi lebih dari itu, kita akan menyatakan kebaikan Tuhan dalam kebenaran.
Tak ada lagi nol besar", pesan ketujuh.
Saya menjawab pesan yang dikiramkan itu dengan dua jawaban sebagai penutup malam ini.
"Ingatlah, Allah adalah kasih yang adalah kebenaran yang nampak dari kebaikan.
Kebaikan dan kebenaran adalah berbeda.
Baik berhubungan dengan tindakan sedangkan benar berhubungan dengan nilai.
Kebaikan adalan salah satu dari kebenaran yang diharapkan oleh Allah sendiri.
Apa arti kebaikan jika tidak ada kebenaran? atau Apa arti kebenaran itu jika tidak nampak dalam kebaikan.
Tetaplah berbuat baik dan tinggalah dalam kebenaran" tanggapan pertama saya.
"Ingatlah sobat, Kebenaran yang hakiki hanya milik dari Allah semata, sedangkan kebaikan dapat dilakukan semua orang.
Jika kita berbuat baik berdasarkan cinta Allah dan kebaikan itu merupakan balasan pada cinta Allah itu, maka kebenaranakan mengikutinya.
Ingat pula kalau dalam kebaikan ada racun yang dapat merusak orang sehingga orang lupa akan hekekat dirinya sendiri dan hanya Allah penawarnya.
Jangalah pikiran dikacaukan oleh arti dari kebaikan dan kebenaran Tapi lakukanlah kebaikan itu dalam terang Allah maka kebenaran akan ada disana", tanggapan saya yang kedua.
Inilah buah pikiran dari dua orang yang berkecimpung dalam karya cinta kasih kepada sesama.
Saya yakin semua ini dilakukan bukan untuk saling menjatuhkan tetapi untuk saling meneguhkan agar pelaksanaan karya pelayanan kasih tidak melenceng pada "keuntungan sendiri" demi kebesaran pribadi sehingga ego menjadi lebih besar dari Allah sebagai sumber kebaikan yang dilakukan.
Pemikiran-pemikiaran ini menjadi sebuah acuan akan apa yang harus dilakukan dalam setiap tindakan kebaikan.
Semua diharapkan berakar pada Allah sebagai sumber kebenaran dan kebaikan di dunia ini.
Jika Allah adalah sumber dari apa yang dilakukan oleh setiap orang yang terpanggil, maka dunia akan menjadai tempat yang sangat membahagiakan dan cinta dapat berkembang disana.
Karena apa yang dilakukan adalah semata-mata demi kebesaran Allah sendiri.
Saya yakin jika kebaikan yang dilakukan bersumber pada Allah maka "frustasi" tidak akan dialami karena semua adalah dalam kerangka penyelenggaraan Allah.
Memang kesulitan akan ada tetapi kesulitan ini tidak akan melemahkan semangat malah kesulitan menjadi tangangn untuk semakin menemukan kebenaran Allah dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Keyakinnan lain dalan diri orang kecil ini, kalau kebaikan bersumber pada Allah maka kesulitan akan selalu memiliki jalan.
Kebaikan kepada sesama akan menggugah hati Allah untuk juga baik kepada kita.
Jika kita mulai mau menyapa sesama demi kemuliaan Allah, maka Allah akan menyapa hidup kita dengan cintaNya.
Jika kita mulai mau memperhatikan sesama demi kemuliaan Allah, Maka Allah akan memperhatikan kita.
Jika kita mulai mau membantu sesama demi kemuliaan Allah, maka Allah akan membantu kita.
Jika kita mulai mau terlibat pada kesulitan orang lain demi kemuliaan Allah, maka Allah akan terlibat pada penyelesaikan kesulitan dan masalah kita.
Allah sungguh sangat mencintai kita yang mau melakukan kebaikan bagi sesama.
Karena dalam kebaikan itu ada kebenaran akan Allah.
Beberapa hari yang lalu,
Ada keluarga yang datang kerumah dimana saya tinggal.
Kelaurga ini datang dengan anaknya yang berjumlah tiga masih kecil-kecil membawa televisi.
Keluarga ini mengatakan kalau mau menggadaikan televisi karena kesulitan uang untuk berobat ayahnya ke rumah sakit dimana ayahnya ada dikampung "karangasem"
Apa yang dapat dilakukan dalam keadaan demikian ini?
Apakah kebenaran Allah harus diwartakan dahulu atau kebaikan Allah yang harus dinyatakan?".
Tentulah kebaikan Allah dengan mau menolong kesulitan ini.
Kebenaran Allah pasti akan ada disana jika orang telah berani berbuat baik asal bukan demi dirinya sendiri.
Saya yakin jika orang menyediakan diri bagi orang lain demi kebesaran dan kemulaian Allah secara tidak langsung hal ini juga demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Hal ini tidak dapat dipungkiri.
Tak bisa semua melulu bagi Allah sedangkan diri sendiri terabaikan tidak mendapat bagian apa-apa.
Karya kebaikan selalu merupakan segitiga yang terjalin sama sisi.
Allah sebagai salah satu sudutnya yang ada dipuncak sedangkan sudut lain adalah diri sendiri dan orang lain.
Sisi sisinya dalah satu sisi kebenaran, satu sisi kebaikan dan yang lain adalah sisi keselamatan.
Kebaikan adalan sisi antara yang ditolong dengan Allah, Kebenaran adalah sisi penolong dengan Allah dan keselamatan adalah sisi alas antara penolong dengan yang ditolong.
Inilah segitiga iman kepercayaan kepada Allah dengan relasi kepada orang lain.
Dengan gamabran segitiga inilah pesan yang terkandung dalam pesan dari rekan yang menanggapi pesan sederhana diatas menjadi sebuah bangunan kehidupan didunia ini yang penuh keselarasan.
Semoga kita boleh selalu unggul dalam kebenaran Allah dan melakukan kebaikan Allah sehingga keselamatan ada dalam diri kita.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam cinta dengan kebenaran dan kebaikan Allah.
petrup.